CHAPTER 16

7.7K 399 12
                                    


"Tidak semua yang kita inginkan dapat menjadi kenyataan. Dan kenyataan juga tak selamanya sesuai dengan keinginan."

16. What do you mean?

***

Hari ini adalah hari Jumat. Hari terakhir untuk bersekolah pada minggu ini.

Siswa-siswi kelas 12 SMA Angkasa kini telah berkumpul sembari berdesak-desakkan hanya untuk melihat pembagian kelas TO terakhir ini. Saat semua orang yang bergerumul itu satu per satu pergi, Elisa maju untuk melihat namanya.

Elisa tersenyum bahwa ternyata ia berada di kelas 12-IPA2 , kelasnya sendiri. Dan Albert juga ada di sana, nama Airlyn pun ada.

"What the hell?!" desis Elisa kala nama 'Eliza Belianna Robert' juga ada di atas namanya, berarti ia harus duduk bersebelahan dengan Eliza.

Albert menepuk pundak Elisa, lalu menarik tangan Elisa untuk pergi.
Elisa terdiam karena kaget, bagaimana tidak? Setelah insiden kemarin, Elisa menyentak tanfan Albert lalu menghampiri Ray. Ray membawa Elisa ke taman sekolah untuk membicarakan ini. Sejelas-jelasnya. 2 tamparan reflek dilayangkan Elisa kala itu.

3 tahun ia dibohongi oleh siswa cupu yang selalu bicara dengannya saat di perpustakaan? Siswa cupu yang selalu meninggalkan makanan saat ia bangun tidur di perpustakaan?

Dan tanpa tahu, Ray memeluk Elisa kala itu, menenangkan tangis Elisa yang pecah.

Sedangkan Albert? Setelah urusannya selesai, Elisa mencari Albert. Tapi, tak bisa menemukan pria jangkung itu.

Selanjutnya, satu minggu Elisa menunggu Albert tanpa kabar di ruang kelas itu.

Hingga, secara 'mendadak' Albert muncuk saat ini berhasil menenggelamkan Elisa dalam keterdiaman sunyi.

Puk!

Albert berhenti, Elisa yang masih termenung langsung saja menabrak punggung tegap pemuda itu.

"Kau tahu, aku tidak pernah suka kau berdekatan dengan Ray, maupun cowok lain!" Ujar Albert, "itu membuatku marah. Elisa apa kamu gak sadar akan perasaanku?"

Albert berbalik. "Kau pasti sadar itu.
Jauhi Raynand, dia tak lagi sama! Kau hanya aman bersamaku, tidak dengan yang lain. Raynand sudah berbeda, Elisa!"

Albert mencengkram kuat pundak Elisa di lorong koridor kelas 12 yang sepi. Elisa meringis pelan.

Sejak kapan Albert jadi kasar?

"Aku hanya berteman dengannya, Al. Tidak lebih, aku harus mencari tahu masa laluku lewat dia," lirih Elisa pelan.

Cengkraman Albert semakin kuat.
"SUDAH KUBILANG, BUKAN?! JANGAN BERHUBUNGAN DENGAN DIA, ELISA! JANGAN!"

Plak!

Elisa terpekik saat tangan Albert menamparnya.

Seketika pandangan Elisa langsung nanar, dia kembali teringat akan ayahnya, Stark Robert.

Elisa memang takut dengan Ayahnyam. Benar-benar takut.

Dear, My Family  (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang