CHAPTER 24

7.1K 448 34
                                    

   

Malam.

Saya sebagai Author minta maaf yang sebesar-besarnya karena udah ga up sekitar 2/3 minggu.

Asli,  saya ga punya waktu karena sibuk ngurusin ini itu.

So, saya usahain ntar up kek biasa.  Setiap Sabtu/Minggu.

Btw,  happy reading yaw :)

***

      Lintasan balap itu memang sudah tidak asing lagi. Bahkan terlalu umum. Polisi tidak berani menyentuhnya,  karena di sana terisi oleh anak-anak jetset.

Dan pertarungan malam ini memang tidak boleh di ganggu gugat! Ini adalah pertarungan idola balap kesayangan mereka,  Gwen dan Harris.

Dua orang berbeda jenis itu memang tersohor namun misterius. Gwen yang bisa melakukan balapan panjang tanpa latihan,  dan Harris sang Pembalap Profesional yang sudah tak diragukan lagi.

Keduanya menekan tuas gas kencang,  bahkan di belokan menikung. Alhasil,  kembali terdengar tabrakan. Tabrakan indah yang disebabkan oleh mobil Harris yang memutar di belokan dan tanpa sadar mobil Gwen menabrak badan belakang mobil Harris. Tidak kuat,  namun cukup membuat keduanya berputar-putar dan berhenti beberapa detik sebelum mobil Harris langsung melaju.

Sayang,  mobil Gwen baru bisa menyusul Harris ketika mobil lelaki itu teah melewati garus finish beberapa detik sebelum Gwen.

Harris keluar dengan gaya kerennya karena berhasil memenangkan pertarungan ini. Sedangkan Gwen di dalam mobil telah berdecih tak suka.

Orang-orang bergerombol di sekitar mobil Harris. Lelaki itu tampak ber-high five ria bersama kawan-kawannya.

Gwen akhirnya turun dengan tak sabaran,  ingin memaki pada lelaki yang kini sedang disoraki itu. Ini kekalahan pertamanya!

Tapi,  seketika rasa kesal yang memuncak itu tergantikan rasa penasaran. Apakah benar yang saat ini diliat Gwen?

"... Albert?" tanya Gwen lirih sambil memandang lelaki berkemeja biru itu.
Tanpa sadar tatapan mereka bertemu,  dan seketika itu Albert mematung.

Sebelum Albert bisa berucap, sebuah letusan pistol terdengar keras. Suara tembakan!

Dan sebelum Albert menyadari semuanya,  menyadari orang-orang berhamburan menyelamatkan diri, menyadari bahwa ada orang yang menjadi penyebab kekhawatirannya kini.

Tanpa dicegah,  Albert langsung berlari ke arah Gwen—a. k. a Elisa yang kini terbujur dengan darah.

Lelaki itu dengan cepat mengangkat Elisa dan memasukkannya ke dalam mobil gadis itu. Satu-satunya mobil terdekat dalam jangkauannya.

Layaknya orang kesetanan Albert langsung mengemudikan mobilnya bahkan lebih cepat dari balapan yang tadi ia lewati.

Dipikirannya kali ini muncul banyak pertanyaan.

Apakah Elisa baik-baik saja?

Apakah Elisa akan marah padanya?

Apakah Elisa tak apa dengan tabrakan sekaligus tembakan tadi?

Siapa yang melakukan 'itu'?

Siapa yang berani melukai Elisa-nya?

"Elisa... bertahanlah." Ucap Albert di tengah fokusnya menyetir pada tengah malam itu.

***

"Halo?"

"Kau sudah menyelesaikannya?"

"..."

Dear, My Family  (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang