Time Blitz
Chapter 1 : Anak KelinciJakarta
12 JuliSMA Bakti Jaya adalah sekolah bergengsi di Indonesia. Tak heran jika siswa yang keluar masuk dari sana adalah kebanyakan dari kalangan orang kaya. SMA BAkti Jaya dikelola oleh BJ Company yang tidak hanya bergerak dalam bidang pendidikan tapi juga kuliner dan fashion. Jadi kebanyakan masyarakat sekitar sudah tahu jika BJ Company adalah salah satu perusahaan yang sangat sukses.
Kembali pada cerita. Hari ini SMA Bakti Jaya melakukan Masa Orientasi untuk hari ke-3, dimana hari itu adalah hari terakhir. Dia, Sabrina Flora Arabella adalah salah satu yang berhasil menjadi siswa di SMA Bakti Jaya. Tidak seperti kebanyakan siswa lainnya, ia berhasil mendapatkan beasiswa sehingga dapat menimba ilmu disana.
Sabrina Flora Arabella yang sering kali dipanggil Bella oleh orang terdekatnya itu menatap kesal sebuah name tag yang terbuat dari potongan kardus dan tali rafia itu menggantung di lehernya. Ditambah lagi dengan tulisan 'Anak Kelinci!' yang begitu jelas terpampang disana. Tapi menurutnya julukannya itu masih mendingan dibandingkan siswa yang lainnya.
"Upil Kuda, Jerawat Kudanil, Rumah Siput.." entah apalah itu. Yang penting Bella cukup bersyukur dengan julukannya.
Bella menatap sekelilingnya untuk mencari seseorang. Dia adalah Iris Elena yang berada di kelompok berbeda dengannya. Iris Elena yang sering ia panggil Ele karena namanya mirip nama suatu produk. Entahlah Bella senang memanggilnya Ele dan itu terdengar lucu menurutnya. Bella dan Ele sangat akrab karena mereka berteman sejak bangku SMP.
Bella berusaha menyapa Ele tapi nampaknya Ele terlalu fokus memperhatikan apa yang disampaikan oleh Senior di depan karena memang saat itu sedang upacara penutupan MOS.
"Anak Kelinci!"
Bella masih berusaha memanggil Ele dengan cara melambaikan tangannya dan setengah berteriak.
Ia berhasil, Ele menoleh tapi kenapa semua orang yang berada di sekelilinya juga melihat ke arahnya. Bella tentu saja salah tingkah dan langsung berbalik dan ternyata di sana ia bertemu mata dengan Senior yang tadi menyampaikan materi.
"Anak Kelinci, coba ulangi apa yang tadi saya katakan," pinta Senior itu kalau tidak salah namanya Alvaro Gioputra. Ia tersenyum manis walaupun suaranya terdengar tegas dan mengintimidasi dan Bella tahu apa maksud semua itu.
Bella memejamkan matanya sejenak kemudian menunduk.
"Ma-maafkan saya Kak,"
Ele menggelengkan kepalanya. Bagaimana Bella bisa sampai seperti itu.
"Baiklah semuanya hanya ini yang yang bisa saya sampaikan. Saya selaku perwakilan dari OSIS mengucapkan selamat datang di SMA Bakti Jaya. Lokasi kelas kalian akan diberitahu lewat email malam ini, atas perhatiannya terimakasih."
Setelah upacara selesai, Alvaro tiba-tiba mengambil mic. Ia berdiri di tengah lapangan.
"Semua silahkan kembali ke rumah masing-masing kecuali," Alvaro menatap sekelilingnya. "Anak Kelinci." ucapnya kemudian.
Bella yang sedang minum nyaris saja tersedak. Apalagi ia menyebut Anak Kelinci tadi penuh dengan penekanan. Bella menatap Alvaro yang juga melihat ke arahnya, tatapannya berubah menakutkan. Entah hilang kemana senyum yang semanis malaikat tadi.
Ele berjalan mendekati Bella tapi langkahnya langsung terhenti ketika suara alvaro kembali menginstrupsi.
"Tolong tidak ada yang ikut campur atau bisa dipastikan akan memiliki nasib yang sama dengan Anak Kelinci ini!"
Bella menari napas dalam-dalam sebelum memberi senyum dan menyuruh Ele untuk tidak mencemaskannya. Ia menyuruh Ele pulang dikejauhan. Sedangkan Ele hanya bisa pasrah. Bella memang keras kepala. Ia menatap Bella dengan tatapan cemas sebelum benar-benar pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME BLITZ
Teen Fiction[TAMAT] Bella baru saja menjadi salah satu siswa di sekolah ternama di Jakarta. SMA Bakti Jaya yang banyak mendapat sorotan karena banyaknya prestasi. Namun di hari pertamanya pun, ia sudah mendapatkan masalah dan terlibat dengan Blitz. Salah satu...