4

1.4K 45 0
                                    

Nazilla tiba di sekolah dengan di antar kak fajar awal nya dia menolak diantarkan oleh kak fajar, karena pasti satu sekolah akan heboh jika seorang anak pembantu diantar ke sekolah menggunakan mobil mewah. Benar saja setelah sepeninggalan kak fajar dan dia mulai melangkah kan kakinya menuju kelas banyak murid-murid yang suka bergosip mulai menggosipi dirinya, ada yang bilang nazilla simpanan orang kaya lah, menyantet anak majikan supaya suka pada dirinya lah, hellooww andai mereka semua tahu bahwa pemilik sekolah ini adalah orang tuanya maka mereka tidak akan berani menggosipi dirinya seperti itu.

Di sekolah nazilla bisa di bilang salah satu wanita yang populer, populer karena prestasi dan karena dia ketua tim basket. Mood nazilla yang sejak semalam sedang buruk sekarang bertambah buruk lagi dengan omongan-omongan mereka yang tidak jelas, nazilla memang tipikal orang yang tidak peduli dengan omongan orang lain tapi dalam keadaan mood yang seperti ini membuat dirinya seolah lemah. Nazilla yang sudah tiba di kelas langsung terduduk lesu, pikirannya kacau keadaan hatinya sedang tidak menentu dia ingin melampiaskan semua perasaannya tapi dia bingung dengan cara apa dia harus melampiaskannya.

Ketika nazilla sedang mencoba menenangkan pikirannya tiba-tiba suara kedua sahabatnya terdengar seolah mengintrupsi dirinya agar siap mereka introgasi, nazilla yang tadinya menelungkupkan kepalanya di meja kini mengubah posisi duduknya menjadi tegak.

"Al gila... di luar heboh banget" seru oci kencang membuat semua orang yang di dalam kelas memperhatikannya dengan seksama, nazilla hanya menghela nafasnya yang terasa tercekat.

"Iya al masa mereka gosipin lo, mereka bilang kalau lo itu simpenan anak majikan lo sendiri. Itu engga benerkan al?" Tanya ica yang tak kalah hebohnya, nazilla memperhatikan sekelilingnya dia sadar bahwa dia harus segera menyelesaikan semua ini.

"Huft yaa engga mungkin lah gue simpenan anak majikan gue, tadi tuh yaa anak majikan gue pengen tahu gue sekolah dimana. Soal nya kok gue bisa pinter dan berprestasi meskipun gue anak pembantu, gituh loh ceritanya" jelas nazilla.

"Jadi omongan mereka engga bener al?" Tanya risa anak yang duduk di paling depan.

"Yaa engga bener lah, mereka cuman sirik aja kali sama gue karena gue bisa kenal sama cowok ganteng semacam majikan gue itu" jelas nazilla lagi.

Sontak seluruh kelas menjawab "ohhh gituh" lalu mereka kembali duduk di posisi mereka masing-masing, sedangkan oci dan ica sepertinya mereka masih belum selesai dengan mode on introgasinya.

"Terus al kenapa mata lo bengkak gituh? Lo habis nangis yaa?? Kenapa??" Tanya oci.

'Tuhkan mulai lagi kepo nya, tapi wajar sih kalau sahabat saling mengkhawatirkan' pikir nazilla.

"gue cuman sakit mata kok... ets tunggu dulu" ucap nazilla menghentikan ica yang hendak berbicara "udah gue obatin tadi paling nanti siang juga sembuh, so guys kalian jangan khawatir yah gue baik-baik aja kok sungguh" lanjut nazilla.

"Tapi lo lagi engga nyembunyiin masalah apapun dari kita kan al?" Tanya oci dan nazilla hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalau lo ada masalah jangan sungkan buat cerita ke kita, nanti kalau kita bisa bantu kita pasti akan bantu lo kok" jelas ica.

Nazilla menganggukan kepalanya lalu tangannya diangkat seolah memberi hormat "siap komandan laksanakan" seru nazilla yang membuat mereka bertiga tertawa, hal yang paling nazilla sukai dari sekolah adalah dia bisa tertawa lepas dengan sahabat-sahabatnya tanpa memikirkan beban apapun.

Bel masuk pelajaran pun berbunyi dan semua murid sudah duduk pada tempatnya masing-masing siap menerima pelajaran yang akan di berikan oleh guru, sedangkan nazilla dia sedang tidak mood untuk mendengarkan pelajaran untuk hari ini.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang