8

1K 29 0
                                    

Bel istirahat adalah surganya bagi para pelajar, karena pada saat itulah mereka bisa bernafas lega setelah penatnya belajar. Nazilla dan teman-temannya sudah berada di kantin untuk mengisi perut mereka yang tiba-tiba lapar kembali setelah sarapan, belajar tidak hanya menguras pikiran mereka tetapi tenaga mereka juga.

Ketika mereka sedang asik makan tiba-tiba terdengar suara bisik-bisik para siswi yang sedang berada di kantin juga, entah apa yang membuat mereka menjadi berisik seperti itu.

"Ekh ekh zi liat itu, the most wanted and bad boy SMA bakti mulia" ucap oci menunjuk ke arah ujung kantin dan benar saja si bad boy sekolah sedang mengerjai salah seorang siswa.

"Yaa terus apa hubungannya sama gue?" Tanya nazilla acuh.

"Lo tuh yaa, lo engga suka apa sama dia? Secara dia ganteng dan yang paling penting nih yaa dia itu the most wanted di sekolah kita" ucap ica membanggakan seseorang yang seharusnya tidak dia banggakan.

"Lo suka sama dia?" Tebak nazilla tepat sasaran, seketika wajah ica memerah mungkin karena malu

"Beneran lo suka sama dia? Astaga...." ucap nazilla tidak percaya.

"Kenapa? Gue salah yaa suka sama dia? Gue juga sama seperti cewek-cewek lain yang punya perasaan kagum ke dia" ucap ica lalu menundukkan wajahnya.

"huft lo engga salah suka sama dia, lo berhak kok... tapi lo tau kan gimana dia?" ucap oci memberi pengertian.

'Lo emang engga salah cha suka sama dia, tapi takdir yang salah karena lo salah suka sama orang. Bagaimana perasaan lo nanti kalau dia bakalan nikah sama gue? Apa persahabatan kita bakal baik-baik aja?' Ucap nazilla dalam hati, dia menatap sahabatnya sendu.

Nazilla sudah tidak berselera makan, entah kenapa rasa lapar itu seketika hilang ketika ica memberitahu bahwa dia menyukai rafael. Yaa rafael laki-laki the most wanted yang mereka bicarakan tadi di kantin, nazilla tidak cemburu hanya saja dia sedang memikirkan bagaimana nasib kehidupannya? Nasib persahabatannya dan yang lainnya, banyak sekali yang nazilla pikirkan sehingga dia tidak konsen.

"Nazilla apa yang kamu lakukan?" Teriak pak hadi di pinggir lapangan, dia merasa geram melihat nazilla yang tidak konsen dengan latihan basketnya.

"Maaf pak" ucap nazilla lalu mulai mengumpulkan kembali konsentrasinya, yaa sekarang ini nazilla sedang latihan basket untuk pertandingan 2 minggu lagi.

"Nazilla ayo fokus jangan seperti ini, semangat" teriak pak hadi memberi nazilla semangat, nazilla mengangkat jempol nya tanda bahwa dia akan berusaha yang terbaik.

Setelah 3 jam latihan akhirnya mereka bisa beristirahat, nazilla melihat pak hadi memanggilnya dengan sisa tenaga nazilla menghampiri pak hadi yang berdiri di ujung lapangan.

"Ada apa pak?" Tanya nazilla ketika sudah berada dekat dengan pak hadi.

"Duduk sini al kamu pasti capek, ada yang ingin bapak kata kan" ucap pak hadi yang mulai mengambil posisi duduk diikuti nazilla.

"Nazilla sebenarnya apa yang terjadi sama kamu?" Tanya pak hadi.

"Tidak ada pak" jawab nazilla sopan.

"Al bapak perhatikan kamu tidak konsen dengan latihan kamu tadi, kamu tahu kan 2 minggu lagi kita ada pertandingan dan 2 minggu lalu kamu tidak ikut latihan karena sakit. Apa kamu masih merasa sakit?"

"Tidak pak aku sudah merasa baikkan"

"Apa kamu memikirkan bagaimana jika satu sekolah tau kalau kamu anak pemilik yayasan ini atau lebih tepatnya anak bungsu dari pemilik SM grup?" Tanya pak hadi to the point karena gemas melihat nazilla yang tidak jujur.

"Bap-bapak bicara apa? Bapak tahu sendiri kan kalau aku ini anak pembantu, bagaimana mungkin anak seorang pembantu bisa menjadi anak bungsu dari pemilik SM grup?" Jawab nazilla yang awalnya gugup karena kaget mendengar bahwa pak hadi mengetahui identitas aslinya.

'Apakah lambat laun semuanya akan terbongkar? Benarkah? Secepat ini? Padahal aku belum mempersiapkan mental ku, aku bukannya malu atau apapun tapi entah mengapa aku nyaman dengan status ku sebagai anak pembantu. Karena dengan ini aku mendapatkan sahabat yang tulus mau berteman dengan ku' ucap nazilla dalam hati.

"Nazilla kamu sudah bapak anggap seperti anak bapak sendiri, kamu pintar kamu berprestasi kamu cantik kamu pandai dalam berolahraga. Bapak kagum sama kamu, kamu tidak sombong atau membanggakan harta kedua orang tua kamu seperti anak remaja lainnya. Andai bapak masih muda mungkin bapak akan suka sama kamu" ucap pak hadi yang membuat nazilla menatap pak hadi tidak percaya.

"Bap-bapak menyukai saya? Ta... tapi..." ucap nazilla yang tiba-tiba menjadi gagap.

"Hei bukan begitu" seru pak hadi.

"Lalu?" Tanya nazilla bingung.

"bapak bilang kan jika bapak masih muda, tapi sekarang bapak an sudah tua dan sudah punya istri dan anak mana bisa bapak menyukai seorang anak gadis ada-ada aja kamu ini" ucap pak hadi yang membuat nazilla terkekeh di sampingnya, nazilla pun sudah menganggap pak hadi seperti om nya sendiri. Entahlah dia merasa sangat dekat dengan pak hadi, mungkin karena dia sudah lama mengenal pak hadi.

"Tapi pak bagaimana bapak bisa tau kalau saya anak dari pemilik yayasan ini?" Tanya nazilla penasaran.

"Waktu kamu tidak ikut latihan bapak khawatir, bapak takut terjadi sesuatu sama kamu. Karena bapak tau kamu pasti akan latihan jika tidak ada hal yang mendesak, seminggu lebih bapak tidak mendapat kabar tentang kamu. Ketika bapak menelpon nomor kamu ternyata seorang bapak-bapak yang mengangkatnya, bapak berfikir itu bapak kamu dan ternyata benar. Setelah bapak bertanya siapa namanya ternyata itu adalah pak anwar sabnamnoya, nah setelah dari situ bapak tau kalau kamu anak dari pemilik SM grup" penjelasan dari pak hadi yang di dengar oleh nazilla secara khidmat.

"Apa guru-guru yang lain tau kalau aku anak dari pemilik yayasan ini?" Tanya nazilla.







TBC

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang