6

1.2K 41 0
                                    

Kehidupan remaja terkadang sangat berat untuk di lewati, sebuah fase dimana seorang remaja akan beranjak dewasa. Mungkin bukan hanya remaja yang merasakan sebuah perasaan ini, namun setiap manusia yang hidup di muka bumi ini akan merasakan hal yang sama. Kehidupan dimana kamu seolah di paksa bertindak tidak sesuai dengan apa yang kita mau, menjalani kehidupan dengan mengikuti alur yang sudah tertulis di suratan takdir kehidupan.

Senang, sedih, bahagia, berduka, kesal, galau, bingung, semua itu di rasakan oleh semua orang yang hidup dalam dunia ini. Dalam sehari saja semua perasaan itu pasti akan ada dalam setiap diri manusia, sebuah rasa yang tidak bisa di tebak kapan dia akan datang, perasaan apa yang akan kita rasa kan dalam hari itu.

Begitulah yang dirasakan nazilla, dia sekarang merasa sangat sedih dengan kehidupan nya yang tidak akan mudah dia lewati begitu saja. Seolah di depan sana sudah banyak rintangan yang menanti untuk di lewati, tergantung bagaimana mental dan fisik dia dalam menghadapi semuanya. Dia akan kuat menghadapi takdir yang sudah tertulis atau dia akan kalah dengan semuanya, seperti saat ini nazilla seolah kalah dengan keadaan dia kini terbaring lemas di atas kasur nya tanpa bisa menggerakan anggota tubuhnya yang mendadak terasa berat untuk di gerakan.

"Illa ayo bangun nak, udah siang nanti kamu terlambat ke sekolah lagi" ucap sang bunda membangunkan anak nya yang dari semalam mengurung diri nya di kamar.

Nazilla yang di dalam kamar ingin sekali berteriak "bunda tolong aku" namun semua itu hanya ada dalam benaknya saja, dia tidak memiliki tenaga bahkan untuk berbicara sekali pun. Entah apa yang terjadi pada tubuhnya yang secara mendadak kehilangan tenaga nya, dia hanya berdo'a bahwa sang bunda akan masuk dan menolong nya dari rasa ini.

Tok tok tok

Kembali suara ketukan terdengar dan nazilla hanya melihat ke arah pintu dengan nanar "illa sayang ayo buka pintunya nak, kamu dari semalam belum makan kan? Ayo buka dulu pintu nya ini udah bunda bawa in makanan, maaf in ayah sama bunda yaa ill"

Di luar kamar bunda nazilla merasa perasaannya tidak enak seperti ada sesuatu hal yang buruk terjadi pada anaknya, beliau segera turun kembali dan menghampiri suaminya yang sedang membaca koran di ruang tamu.

"Ayah tolong bantu bunda yah" ucap sang bunda panik.

"Tolong kenapa bun?" Jawab sang ayah dengan masih membaca koran nya.

"Tolong dobrak pintu kamar nazilla yah dari tadi bunda udah panggil-panggil nazilla tapi dia engga jawab, bunda takut dia kenapa-kenapa, pintu kamar nazilla juga di kunci" ucap sang bunda dengan nada yang masih terdengar panik.

Ayah nazilla langsung menutup koran yang dia baca "ayo bun" ajak sang ayah segera berlari manuju lantai dua dimana kamar nazilla berada dan sang bunda pun mengikutinya di belakang.

"Illa kamu engga kenapa-kenapa kan sayang, ayah dobrak yah pintunya kamu jauh-jauh dari pintu" ucap sang ayah sambil mengambil angcang-angcang untuk mendobrak pintu.

"Satu... dua... tiga.." ayah nazilla terus mendobrak pintu sampai pintu itu berhasil terbuka dan kedua orang tua nazilla pun melihat anak bungsunya terbaring lemah di atas kasur ukuran king size itu.

"Sayang kamu kenapa?" Ucap sang bunda menghampiri nazilla, beliau memegang dahi nazilla yang ternyata suhu tubuh nazilla terasa panas.

"Ayah nazilla demam, badannya panas banget" ucap sang bunda memberitahu keadaan anaknya.

"Ya udah ayo kita ke rumah sakit" ucap sang ayah lalu ingin menggendong nazilla, namun nazilla dengan cepat menggelengkan kepalanya bahwa dia tidak mau di bawa ke rumah sakit.

Ayah nazilla menatap nazilla dengan mata sendu "kenapa sayang?? Kamu kok engga mau ke rumah sakit? Badan kamu panas banget ayah engga mau terjadi sesuatu sama kamu sayang" ucap sang ayah sambil mengusap kepala nazilla sayang.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang