15

1.2K 35 5
                                    

Perasaan ini terlalu ambigu untuk di ungkapkan tapi perasaan ini begitu nyata untuk di rasakan  ~R.R.A

Rafael prov

Hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah setelah izin beberapa hari karena menikah, tapi tentu saja aku izin ke sekolahnya karena ada urusan keluarga. karena aku tidak mau di keluarkan dari sekolah gara-gara menikah meskipun sekolahan itu milik ayah mertua ku, oh iya jika kalian bertanya kenapa sikap ku sangat baik kepada nazilla yang notabe nya adalah istri ku, entahlah aku hanya merasa bahwa dia adalah wanita rapuh yang bersembunyi di balik wajahnya yang selalu ceria maka dari itu aku selalu bersikap baik kepadanya atau mungkin aku sudah jatuh cinta? Entahlah aku sendiri pun masih kurang yakin dengan perasaan ini.

"Raf" panggil nazilla ketika melihat ku turun dari tangga.

"Ada apa?" tanya ku.

"Sarapan dulu sini" ajaknya dan aku melihat di meja makan sudah berkumpul keluarga alindra kecuali kakak ku putri, dia sekarang tinggal dengan suaminya setelah menikah.

"Males nanti aja di sekolah" jawab ku dan kembali melangkah keluar.

"Raf stop" teriak nazilla dan mendekati ku dengan kaki pincang serta kruk sebagai penyanggahnya.

"Kenapa lagi?" tanya ku heran.

"Setidaknya hargai ibu lo yang udah masak, ayo sarapan dulu sebelum sekolah" ucap nazilla dan menarik tangan ku tapi dengan cepat aku menahan tangan nazilla.

"Gue engga mau al dan satu fakta yang harus lo inget baik-baik" ucap ku sengaja menggantung kata-kata.

"Apa?"

"Kalau dia bukan ibu gue ngerti"

"Tapi dia tetap aja ibu lo karena dia udah nikah sama papah lo"

"Dan gue engga pernah nganggep dia sebagai ibu gue"

"Tapi raf..."

"Udahlah al, jangan rusak mood gue pagi-pagi. gue engga mau kita berantem cuman gara-gara hal sepele" potong ku yang mulai kesal, entahlah aku masih belum bisa menerima kehadiran wanita itu. wanita yang kini menjadi ibu tiri ku, mungkin dengan seiring berjalannya waktu aku akan mulai menerimanya.

"Iya udah iya udah maaf yaa" ucap nazilla mengalah.

"Iya udah kalau gituh gue pamit ke sekolah dulu, lo jangan banyak jalan mending sekarang istirahat" ucap ku lembut sambil mengusap pipinya.

"Kalau gituh hati-hati"

"Iya udah bye" ucap ku sambil melambaikan tangan ke arahnya.

"Oh iya raf" ucap nazilla lagi, sontak aku hanya diam menunggu apa yang ingin dia katakan.

"Nanti pulang bawa in mie ayam bakso yaa" ucap nazilla sambil tersenyum malu dan itu sangat menggemaskan asal kalian tau.

"Iya siap" ucap ku lalu menaiki motor ninja lalu memakai helm full face.

"Hati-hati raf jangan ngebut" teriak nazilla ketika aku sudah menjalankan motor ku keluar gerbang.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang