10

1.1K 26 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan dan membuat perasaan nazilla merasa tidak nyaman, entahlah setelah pertemuan nya kemarin oh apakah itu bisa disebut dengan sebuah pertemuan? Yaa anggaplah seperti itu, kemarin rafael sang calon suami oh my god bahkan sekarang dia mengakui bahwa playboy mesum itu adalah calon suaminya mungkin otak nazilla sudah mulai bergeser.

Hidup nazilla sudah tidak setenang sebelum-sebelumnya karena apa? Karena sang playboy mesum telah melakukan aksinya, aksi yang membuat nazilla terus menahan perasaan marah. Tingkah rafael yang seenak jidatnya membuat nazilla ingin menenggelamkan rafael di danau toba, bayangkan saja tadi pagi dia di suruh membawakan tas rafael yang berat entahlah isinya apa tapi nazilla yakin dia sengaja melakukannya dan terlebih lagi pas istirahat dia di buat malu karena disangka belum bayar makanan.

Flashback

"Ekh non al tunggu dulu" ucap salah satu penjual makanan di kantin.

"Ada apa yaa pak?" Tanya nazilla sopan.

"Non al belum bayar makanan nya" ucap bapak penjual mie ayam bakso langganan nazilla, nazilla yang bingung hanya mengangkat sebelah alisnya "itu non al, den rafael katanya lupa bawa duit jadi minta di bayarin sama non al"

"Kenapa al?" Tanya oci yang berada di belakang nazilla.

"Oh engga kenapa-kenapa kok, kalian berdua dulu an aja ke kelas gue ada urusan bentar" jawab nazilla sambil memberikan senyum canggungnya.

"Oh iya udah kita ke kelas dulu yaa al" ucap ica, nazilla hanya menggangukan kepalanya sebagai jawaban.

"Emang semuanya berapa pak?" Tanya nazilla kepada bang bakso setelah kedua sahabatnya pergi.

"70ribu non"

"What the..." nazilla menahan umpatannya karena dia sadar bahwa di depannya adalah orang tua dan tidak seharusnya dia memaki "ini pak uangnya kembalian nya ambil aja" ucap nazilla sambil mengulurkan uang 100ribu.

"Iya terima kasih non al, oh iya ini ada surat tadi dari den rafael"

"Iya pak terima kasih" ucap nazilla sambil tersenyum.

"kalau gituh bapak permisi ya non al" nazilla hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu membuka surat yang diberikannya tadi.

'Terima kasih yaa atas traktirannya calon istri, seharusnya lo memanfaatkan dengan baik kekayaan lo bukannya di tutup-tutupin.

Yang bertanda
Rafael sang dewa cinta'

Nazilla meremas surat itu dengan geram "dasar anak manusia... awas aja kalau ketemu gue abisin lo" ucap nazilla berlalu meninggalkan kantin menuju kelasnya.

Flashback off

"Al kita jadi kan mau hang out" tanya ica ketika bel pulang sudah berbunyi.

"Eh?" Kata nazilla kaget, pura-pura kaget maksudnya dia hanya ingin menggoda sahabatnya itu.

"Ikh nazilla alzena suryati tadikan lo sendiri yang bilang kalau mau traktir kita di warm cafe" ucap ica jengkel.

Nazilla menjitak kepala ica "aww sakit al" ringis ica.

"Lagi an lo, sejak kapan nama gue ada suryati nya"

"Hehe sory lagian nih yaa dari kita kelas 1 sampe sekarang gue engga tau kepanjangan nama lo yang S itu, yaa jadi jangan salahin gue dong" ucap ica santai, andai saja ica bukan sahabatnya mungkin nazilla akan memasukan ica ke dalam karung.

"Iya udah ayo kita jalan sekarang kalau debat mulu yang ada kita engga bakalan jadi pergi, ekh al tapi lo engga latihan basket?" Ucap oci yang mencoba menengahi perdebatan antara ica dan nazilla.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang