21

1K 25 4
                                    

"Lo mau kemana al?" Tanya ica yang melihat nazilla tiba-tiba berdiri, padahal makanan di depannya belum habis.

"Gue mau cabut dulu an ke kelas" ucap nazilla.

"Makanan nya abisin dulu al, lagi an kenapa sih tiba-tiba cabut?" Tanya oci sambil menatap nazilla.

"Udah kenyang" nazilla pun segera melangkah pergi ketika melihat rafael mendekat, namun sebuah tangan menahannya.

"Zil" panggil rafael setelah berhasil menahan nazilla, rafael tahu bahwa nazilla sedang marah kepada nya karena dia mengingkari apa yang dia ucapkan.

"Zil please maaf in aku yaa, aku janji deh nanti pulang sekolah kita jengukin mamah" ucap rafael.

Nazilla hanya diam saja mendengar ucapan rafael, dia merasa kesal karena rafael hanya bisa umbar janji tanpa mau langsung menuruti nya.

"Zil ayo lah... maaf in aku yaa" ucap rafael memohon.

"Kalian berdua kenapa sih?" Tanya ica yang sebal melihat drama alay di depannya.

"Ribut lagi?" Kali ini oci yang bertanya.

"Dia yang mulai dulu an tuh, masa hobinya umbar janji tanpa mau langsung nurutin. Udah kaya caleg aja" ucap nazilla mengadu kepada kedua sahabatnya.

"Lo sih raf sebagai cowok tuh harusnya tepatin janji" omel ica.

"Iya iya maaf in aku yaa zil, janji deh kali ini aku langsung nurutin tanpa bantahan. Jadi nanti pulang sekolah kita jenguk mamah bareng yaa" ucap rafael terus memohon kepada nazilla.

"Engga perlu aku bisa jalan sendiri atau di anterin sama kak adam" ucap nazilla tanpa memandang ke arah rafael.

"Engga bisa gituh zil, kamu itu..." belum selesai rafael protes sudah ada seseorang yang menyerukan namanya dengan keras.

"RAF" panggil seseorang yang merasa senang karena bertemu rafael.

"Kamu kemana aja aku cari in juga" ucap gadis itu sambil bergelayut manja di lengan rafael.

Rafael melihat gadis yang sedang bergelayut manja di lengannya dengan tatapan dingin, "lepas" ucap rafael sambil menyentak tangannya, namun seolah diberi lem yang kuat lengan gadis itu tidak mau lepas juga.

"Kamu kenapa sih raf? Kok jadi jahat gini sama aku?" Ucap gadis itu lagi dengan nada manjanya.

Nazilla memutar bola matanya malas "mending lo urusin dulu mantan lo itu" ucap nazilla lalu melepaskan tangan rafael dan melenggang pergi, dia merasa muak ketika melihat gadis itu terus bergelayut manja di lengan rafael, terlebih lagi ucapan gadis itu yang seakan di buat-buat.

Rafael hanya menghela nafasnya secara kasar melihat nazilla yang pergi dengan kedua sahabatnya, dia ingin sekali menyusul nazilla namun gadis ini menahan langkahnya. Rafael pun menyeret gadis yang dari tadi menempel padanya itu tanpa peduli rengekan kesakitannya, yang rafael pikirkan adalah bagaimana cara agar gadis ini berhenti mengganggunya.

"Raf sakit pelan-pelan dong jalannya" ucap sang gadis sambil berlari kecil demi menyamai langkah lebar rafael, rafael pun hanya diam saja tanpa menggubris ucapan wanita itu.

Rafael menyentak tangan gadis itu dengan kasar setelah mereka tiba di belakang sekolah, "mau lo apa hah?" Ucap rafael dengan tatapan tajamnya ke arah gadis itu.

"Raf kamu kenapa jadi begini?" Ucap gadis itu.

"Kenapa lo bilang? Gue yang seharusnya nanya sama lo, kenapa lo gangguin hidup gue lagi" teriak rafael murka.

"Aku cuman pengen kita kaya dulu lagi raf" ucap gadis itu sendu.

"We are over sintia, engga ada kata kita lagi setelah lo memutuskan buat pergi" ucap rafael yang masih terlihat marah.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang