"Iya, kenapa?" Tanya rafael.
"Eng engga" jawab nazilla lalu memperhatikan ruangan rumah itu dengan seksama.
"Selamat siang ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pria paruh baya.
"Apakah benar ini rumah bapak suryono?" Tanya rafael.
"Ya dengan saya sendiri, jadi siapa yang ingin di urut?" Tanya pak suryono.
"Ini pak dia kekasih saya, kakinya sakit sepertinya dia keseleo" ucap rafael menjelaskan, sedangkan nazilla hanya diam memperhatikan mereka berdua.
"Baiklah ayo silahkan duduk di bawah" ucap pak suryono yang duduk di atas tikar, rafael pun membantu nazilla agar ikut duduk di atas tikar.
"Silahkan luruskan kakinya" perintah pak suryono, nazilla pun meluruskan kakinya dengan perasaan ragu.
pak suryono mulai mengurut kaki nazilla dengan serius, bahkan ketika nazilla merintih kesakitan pun pak suryono tetap melakukan tugasnya.
"Sa sakit raf" ucap nazilla sambil mengcengkram tangan rafael yang ada di sebelahnya.
"Sabar yaa nak, ingin cepet sembuhkan jadi sabar yaa" ucap pak suryono.
"Iya udah sih al tahan sakit nya" jawab rafael cuek.
"Lo engga ngerasa in sih sakit nya gimana, aww" ucap nazilla kesal tapi kembali meringis.
"Pak udah pak udah sakit banget ini" rengek nazilla.
Ucapan nazilla tidak di dengar oleh pak suryono, karena beliau masih terus memijit kaki nazilla bahkan kakinya di gerakan kenan dan ke kiri lalu di putar. Seolah kaki nazilla adalah sebuah mainan yang sedang rusak dan sedang di perbaiki, bahkan air matanya pun sudah kembali mengalir karena sakit yang sangat amat.
"Sa sakit" isak nazilla.
"Sttt udah yaa, lo boleh kok peluk gue yang keceng atau apapun buat ngelampiasin rasa sakit lo" ucap rafael yang tidak tega juga melihat nazilla kesakitan seperti itu dan dia pun berjanji akan membuat perhitungan kepada kapten tim basket itu nanti, karena berani-beraninya membuat nazilla terluka bahkan sampai kesakitan seperti ini.
"Yee enak di lo itu mah, sshhh" protes nazilla, namun dia memang benar-benar memeluk rafael sangat kencang untuk melampiaskan rasa sakitnya, karena lagi-lagi pak suryono mengurut kaki nazilla tidak menggunakan perasaan.
"Coba gerakan kakinya" perintah pak suryono.
"Ma masih sakit pak" ucap nazilla yang masih menangis.
"Wajar saja sakit karena sendi pada pergelangan kaki ada yang bergeser, tapi sekarang sudah membaik. Mungkin butuh 2 atau 3 minggu agar sembuh dan coba gerakin kakinya setiap hari agar tidak kaku" ucap pak suryono sambil memberikan perban pada kaki nazilla.
"Sudah selesai, udah jangan nangis yaa neng nanti cantiknya luntur" hibur pak suryono pada akhirnya tapi nazilla tidak merespon apapun, karena isakan pun masih keluar dari bibir nazilla.
"Iya udah pak ini uangnya dan terima kasih, kalau gituh kami pamit pulang dulu" ucap rafael kepada pak suryono.
"Ayo al" ajak rafael lalu melepaskan pelukan nazilla.
"Gendong raf" pinta nazilla masih menangis dan tanpa bantahan rafael pun menggendong nazilla ala bridal.
"Sekali lagi kami pamit pulang dulu yaa pak, permisi" ucap rafael.
"Iya hati-hati yaa nak semoga cepat sembuh" ucap pak suryono.
Rafael pun hanya membalas ucapan pak suryono dengan senyuman dan kembali berjalan menuju mobilnya terpakir, lagi rafael menurunkan nazilla secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Feeling
Teen FictionKisah seorang gadis yang merasa kesepian dalam hidupnya di karenakan seluruh anggota keluarga nya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga mereka lupa bahwa ada seorang gadis yang masih membutuhkan sebuah kasih sayang dan perhatian. Bahkan dia...