Malam ini sesuai rencana semua keluarga berkumpul untuk merayakan kehadiran bayi lagi dalam keluarga mereka, mungkin ini akan menjadi kejutan untuk nazilla mengingat rafael tidak memberitahu apapun kepada wanita itu.
Nazilla turun dari kamarnya menuju taman belakang karena rafael mengirimkannya pesan bahwa lelaki itu ingin membicarakan hal yang penting kepada nazilla, dia pun langsung turun ke lantai bawah karena penasaran dengan apa yang akan rafael bicarakan. Sesampainya di taman belakang nazilla tidak melihat rafael, bahkan taman yang biasanya terang oleh lampu taman kini padam.
"Rafael dimana ya? Kata nya mau janji an disini kok engga ada?" Tanya nazilla kepada dirinya sendiri.
"Ahh mungkin dia lagi pergi dulu, mending gue nunggu di ruang tv aja" ujarnya bermenolog sendiri, ketika dia membalikan badan ingin kembali masuk ke dalam rumah tiba-tiba lampu taman mulai menyala dan memperlihatkan keindahannya.
"Surprise" teriak semua orang, nazilla pun terkejut dengan kejutan yang mereka buat. Satu yang nazilla sukai dari kejutan ini, disana kedua orang tua nazilla berdiri seraya tersenyum lebar. Sungguh nazilla merindukan mereka dan tanpa membuang waktu nazilla berlari kearah mereka namun langsung terhenti ketika semua orang berteriak "HEI"
Nazilla terpaku di tempatnya karena terkejut bahkan tanpa permisi air matanya mengalir, semua orang yang melihat nazilla menangis segera mendekat.
"Sstttt sayang maafin kita yah udah bikin kamu kaget" ucap aida bunda nazilla, lalu membawa putri kesayangan nya itu ke dalam pelukannya.
"Kamu jangan lari gituh dong, bahaya sayang" ucap anwar ayah nazilla.
"Kalian jahat" isak nazilla yang masih di dalam pelukan bundanya.
Semua orang tampak menghela nafas pasrah karena kesensitifan wanita hamil, terlebih nazilla sedang hamil muda di usianya yang masih muda.
"Kamu engga boleh lari-lari illa nanti dedek bayinya kenapa-kenapa gimana?" ucap yunita mamah tiri rafael.
Nazilla menguraikan pelukannya dan menghapus sisa air mata, lalu memandang semua orang dengan tatapan bingung.
"Adek bayi? Kan adek bayinya lagi di gendong sama mamah, apa hubungannya sama aku yang lari?" Ucap nazilla bingung.
"HAH?" teriak semua orang kaget, lalu segera menatap rafael dengan tatapan tajam.
"Illa kamu beneran engga tau?" Tanya kak fajar ragu.
"Tau apa kak?" Tanya nazilla balik.
"Kalau kamu hamil" ucap kak rizi memberitahu.
"Aku hamil?" Ucap nazilla kaget, dia langsung memandang rafael dengan tatapan horor.
"Raf jadi kamu...,"
"Iya zil yang tadi aku bilang mau ngomong penting itu yaa mau ngasih tau kehamilan kamu" ucap rafael yang memotong ucapan nazilla seolah tahu apa yang ingin di tanyakan oleh wanitanya.
"Iya udah mending sekarang kita mulai aja party nya" ajak dirgantara ayah rafael.
"Yuhuu let's go to party" teriak fajar.
Setelah pesta bersama keluarga besar selesai rafael memutuskan langsung menuju kamarnya, dia merasa bersalah kepada nazilla karena telah membuat wanita itu hamil di usia muda. Selama pesta pun rafael hanya melihat nazilla yang selalu terdiam dengan tatapan mata kosong, seolah sedang memikirkan beban berat. Rafael sendiri pun masih tidak percaya bahwa perbuatannya itu akan menghasilkan, tapi mau gimana lagi? Menyesal pun percuma karena janin itu sudah tumbuh meskipun masih segumpalan darah.
Tok tok tok
Rafael mengetuk pintu lalu segera masuk ke dalam kamar, dia kembali menghela nafas ketika nazilla sedang melamun di atas kasur sambil memeluk boneka beruang yang besar pemberian kak fajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Feeling
Teen FictionKisah seorang gadis yang merasa kesepian dalam hidupnya di karenakan seluruh anggota keluarga nya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga mereka lupa bahwa ada seorang gadis yang masih membutuhkan sebuah kasih sayang dan perhatian. Bahkan dia...