29

903 30 9
                                    

Di akhir pekan biasanya paling enak ngapain? Jalan sama pacar? Belanja di mall? Nongkrong di cafe? Nonton drakor? Atau melakukan hal yang membuat akhir pekan mu tidak terlewatkan begitu saja? Tapi lain hal nya dengan nazilla, wanita itu memilih bermalas-malasan di kamar sambil menonton tv yang menayangkan film kartun.

"Sayang" panggilan seseorang yang membuat nazilla mengalihkan pandangannya dari layar tv, kalian pasti tau siapa yang memanggil nazilla dengan panggilan tersebut.

"Apa?" Tanya nazilla.

"Kamu engga mau jalan-jalan atau kemana gituh?"

"Engga mau" tolak nazilla.

"Engga pengen makan sesuatu?" Tanya rafael.

"Engga" jawab nazilla yang membuat rafael sudah terbiasa dengan kata 'engga'.

"Kamu semenjak hamil suka banget di kamar sih sayang, emang engga bosen?"

"Emang engga boleh?" Rafael menghebuskan nafasnya, bukannya menjawab pertanyaan darinya, nazilla malah balik bertanya.

"Boleh sayang boleh" ucap rafael lalu duduk disamping nazilla yang sedang duduk menyandar di kepala ranjang, rafael membawa kepala nazilla agar menyandar di bahunya.

"Oh iya raf" ucap nazilla seolah mengingat sesuatu.

"Apa sayang?" Tanya rafael, kini tangan rafael sudah mengelus rambut dan perut nazilla. Katanya usapan tersebut sangat membuatnya nyaman, maka dari itu setiap mereka sedang berdua rafael tidak lupa untuk mengusap perur dan rambut nazilla.

"Kamu punya utang loh ke aku" ucap nazilla yang sedang memeluk rafael dari samping, bahkan kini dia sudah menyandarkan kepala nya di dada bidang rafael. Satu kebiasaan aneh lainnya yang nazilla lakukan, dia sangat suka mencium bau rafael yang sangat unik wangi bunga lafender.

"Utang? Perasaan aku engga punya utang apa-apa deh ke kamu, semua ngidam kamu udah aku turutin meskipun aku harus sakit karena berenang di tengah malam"

Nazilla meringis mendengar ucapan rafael, waktu itu entah kenapa dia tiba-tiba terbangun tengah malam dan tidak bisa tidur lagi karena ngidam ingin melihat rafael berendam di kolam renang. Padahal cuaca sangat dingin tapi rafael dengan muka mengantuknya menuruti ucapan nazilla yang memintanya berendam, dari pada anaknya ileran mending rafael sedikit bekorban kan? Meskipun akhirnya jatuh sakit.

"Ikkkhhh itu kan kemauan anak kamu" ucap nazilla sambil menciumi bau rafael.

"Anak kita sayangg, kalau anak aku doang engga bakalan jadi-jadi kalau engga ada rahim yang siap menampung"

"Iya iya anak kita, udah deh aku mau nagih utang kamu"

"Utang apa sayang kuh? Ngomongnya di perjelas dong"

"Utang cerita"

"Cerita?"

"Hmm cerita tentang kamu yang selalu bilang jangan tinggalin aku seperti mereka" rafael terdiam mendengar ucapan nazilla, bahkan usapan di perut dan kepala nazilla terhenti.

"Kenapa? Kamu belum siap cerita yaa?" Tanya nazilla, lalu melepaskan pelukannya dan menatap rafael.

"Kamu yakin mau denger?"

"Hmm aku yakin"

"Iya udah sini peluk lagi"

"Jadi dulu itu..."

Rafael yang berumur sekitar 15 tahun adalah rafael yang baik, dia selalu juara kelas dan selalu berprestasi dalam futsal. Namun semua nya berubah ketika dua wanita yang dulu sangat dicintainya pergi begitu saja, ibu dan kekasih hatinya.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang