24

1K 35 12
                                    

Seorang pria muda sedang menatap indahnya langit malam dari balkon kamarnya, kegiatan ini menjadi kegiatan favoritnya ketika seseorang yang baru dia sadari bahwa kehandiran dalam hidupnya begitu penting.

"Hhhhuuuuffftttt" dia menghela nafasnya yang terasa berat.

Berapa kali pun dia menghela nafas rasanya tetap sama

Bahwa rindu itu tetap membelenggu hatinya

Penyesalan selalu menghantui nya

Kata seandainya selalu berhasil membuat dia merasa terus bersalah

Cinta yang baru sempat disadarinya tidak bisa dia ucapkan kepada pemilik hatinya yang baru

Kehilangan seseorang yang paling berharga dalam hidupnya untuk kesekian kali sungguh menyiksa hati, entah apa lagi yang harus dilakukannya dia sungguh lelah, dia ingin sekali menyerah tapi apa pantas dia menyerah begitu saja setelah takdir selalu saja mempermainkan perasaannya.

"Arrrrggghhhhh" teriak nya frustasi.

"Aku mohon kembali lah, berapa lama lagi kamu akan pergi?"

"Aku merindukan mu"

"Aku mencintai mu sungguh, maka aku mohon kembali lah" lirihnya sambil memukul dadanya yang kembali sesak.

Dia kembali menangis dan terpuruk, anggap saja dia pria yang lemah tapi dia tidak pernah peduli akan hal itu. Dia hanya menginginkan wanita nya kembali, hanya itu apa itu termasuk permintaan yang sulit?

"Raf udah dong kamu jangan siksa diri kamu seperti ini sayang" ucap seorang wanita dengan lembut, dia merasa kasihan melihat anak tirinya yang selalu bersedih.

"Mah" lirihnya lalu memeluk wanita itu, merasakan hangatnya pelukan seorang ibu yang selama ini dia rindukan.

"Udah sayang, nazilla pasti kembali kok. Dia hanya butuh waktu sendiri" ucap yunita mamah tiri rafael.

"Sampai kapan mah?" Lirih rafael yang masih memeluk yunita.

"Sampai dia merasa tenang dan siap menjalani kehidupannya lagi"

"Tapi aku merindukannya mah"

"Hei dengerin mamah" yunita melerai pelukannya dan menatap rafael dengan sayang "terkadang wanita hanya butuh menyendiri untuk menenangkan hati dan pikirannya yang sedang kacau, kamu sebagai pria seharusnya lebih kuat dan tegar. Bukankah kamu playboy sekaligus bad boy? Seharusnya kamu tau apa yang harus kamu lakukan, kamu tidak sendiri kamu masih punya Allah yang siap mendengar setiap curahan hati hambanya dan mungkin bisa menyampaikan perasaan kepada seseorang yang kamu sebut namanya dalam do'a"

Rafael kehilangan kata-kata nya, benar apa yang dikata kan mamah tirinya itu. Bukankah dia punya Allah yang siap mendengarkan segala curahan hatinya? Lantas kenapa dia harus bersedih bukannya memperbaiki keadaan atau sikap yang membuat nazilla pergi?

"Mah" lirih rafael lalu kembali memeluk yunita.

"Terima kasih karena sudah menjadi mamah tiri yang baik, maaf kalau aku pernah menentang hubungan kalian"

Yunita membalas pelukan rafael tak kalah erat "engga apa-apa sayang, mamah ngerti kok engga mudah untuk kita menerima orang baru"

"Aku sayang mamah" ucap rafael.

"Mamah juga sa..."

"HEI" seru seseorang yang membuat mereka berdua terkejut.

"Pah"

"Mas" protes mereka berdua.

"Apa? Kenapa kalian terkejut? Apa kalian menyembunyikan sesuatu?" Tanya nya menyipitkan matanya curiga.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang