18

1.2K 29 0
                                    

Warning!!!

Banyak kata-kata, perbuatan, perdebatan yg tidak pantas untuk di tiru😯

Cekibrot


Aku pernah merasakan sakitnya kehilangan dan jika boleh memilih bolehkah aku tidak ingin merasakan hal itu lagi meskipun mustahil?

~A Feeling

"Dari mana?" Tanya seseorang itu lagi dengan nada menuntut.

Nazilla menghela nafasnya lelah "dari cafe abis ngumpul sama ica dan oci"

"Terus peluk-pelukan sama cowok gituh?" Tanyanya dengan nada meremehkan.

"Bukan urusan lo" jawab nazilla sambil berlalu meninggalkannya, entahlah nazilla merasa bahwa dia tidak perlu menjelaskan apa pun kepada rafael.

"Jadi urusan gue karena lo itu istri gue" ucap rafael dengan nada tegas.

"Mau lo apa sih raf?" Desis nazilla geram.

"Gue yang harusnya nanya sama lo, lo itu maunya apa hah?" Bentak rafael.

"Lo apa-apa an sih raf, kan lo sendiri yang bilang ke gue kalau orang-orang jangan ada yang sampai tau kalau kita itu udah nikah. Tapi kenapa sikap lo seolah pengen nunjukin ke semua orang kalau kita udah nikah, labil lo" ucap nazilla menatap tajam rafael.

"Kalau gue sekarang maunya kita kasih tau aja ke semua orang kalau kita udah nikah gimana? Ide bagus kan?" Tanya rafael.

"GILA LO" teriak nazilla tidak terima.

"YA GUE GILA, GUE GILA KARENA GUE ENGGA MAU NGERASA IN YANG NAMANYA KEHILANGAN LAGI. PAHAM LO?" Balas rafael dengan berteriak.

"Gue engga segila itu yaa raf, gue masih pengen sekolah dan gue engga mau di keluarin dari sekolah. Gara-gara sekolah tau kita udah nikah" ucap nazilla tanpa memperdulikan ucapan rafael sebelumnya.

"Dan lo dengan bebasnya dekat sama laki-laki lain begitu? Inget zil, lo itu bukan gadis single lagi tapi lo udah punya suami"

"Iya gue tau kok, bahkan gue ingat dengan sangat jelas kalau gue itu istri rafael.raffa.alindra" ucap nazilla yang penuh penekanan di akhir kalimatnya.

"Kalau lo inget kenapa lo masih peluk-pelukan sama cowok lain nazilla" desis rafael marah.

"Gue sama dia engga ada hubungan apa-apa raf" ucap nazilla.

"Engga ada apa-apa sampe pelukan-pelukan begitu, kalian juga keliatan deket banget"

"Dari tadi bahas peluk-pelukan mulu, cemburu heh?" Ucap nazilla meremehkan.

"GAK" jawab rafael keras.

"Iya udah kalau gituh lupain aja, anggap engga terjadi sesuatu gampang kan?" Tanya nazilla.

"Lupa in heh?" Ucap rafael lalu menarik nazilla mendekat kearahnya.

"L... lo mau apa raf?" Ucap nazilla gugup.

"Mau milikin lo sepenuhnya" ucap rafael sambil menatap manik nazilla.

"Maksud lo?" Tanya nazilla tidak mengerti.

Bukannya menjawab rafael malah terus memajukan wajahnya sehingga berdekatan dengan nazilla, nazilla yang mengetahui apa yang akan dilakukan rafael terus berontak dalam pelukan rafael.

Percuma! Yaa percuma saja nazilla terus memberontak, karena nyata nya rafael malah dengan leluasa melumat bibirnya dengan kasar. Sungguh nazilla saat ini benar-benar takut, bukan seperti ini kehidupan yang nazilla inginkan. Dia hanya ingin berbahagia dan merasakan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya, bukannya seperti ini.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang