28

973 31 2
                                    

Nazilla melihat respon kedua sahabatnya setelah dia selesai menceritakan semuanya, dia sendiri pun masih bingung dengan perasaannya apalagi setelah rafael mengungkapkan bahwa lelaki itu mencintainya.

"Huft jadi gue harus gimana?" Tanya nazilla frustasi.

"Yaa perasaan lu gimana?" Tanya ica kesal sendiri dengan sahabatnya itu.

"Gue engga tau" keluh nazilla.

"Al coba lu buka mata sama hati lo deh, dia sekarang bukan rafael yang playboy dan bad boy kaya dulu lagi. Gue bisa liat itu kok, setelah dia menikah sama lo dia banyak berubah. Jangan jadi in masa lalu seseorang sebagai alasan, setiap orang berhak berubah menjadi lebih baik" ucap oci menasehati.

"Bener tuh kata oci, lo tenang aja kalau rafael macem-macem atau nyakitin lo lagi kita yang bakal ngadepin dia. Inget al lo engga sendiri, lo masih punya gue dan oci. Gue juga yakin kalau keluarga lo bakal ngedukung apapun keputusan lo nanti" ucap ica dengan bijak.

"Gue sayang kalian" ucap nazilla terharu.

"Kita juga sayang lo" ucap ica dan oci hampir berbarengan.

"Ekh gue punya ide" ucap ica.

"Ide apa?" Tanya nazilla penasaran.

"Lo kan lagi hamil nih, coba deh lo minta apa gituh yang aneh-aneh ke rafael. Yaa itu sih biar lo tambah yakin aja gituh kalau rafael bener-bener udah berubah" ucap ica menyerukan pendapatnya.

"Bener tuh al, kali aja setelah lo melihat semua perlakuan rafael lo bisa tambah yakin sama perasaan lo" ucap oci yang setuju dengan ide ica.

"Begitu?" Tanya nazilla kurang yakin.

"Yaa ini kan cuman ide dari gue, lo mau ngelakuin apa engga nya yaa terserah" ucap ica mengidikkan bahunya.

"Baiklah" ucap nazilla.

"Ekh pulang yuk, udah sore nih. Kita kan masih harus belajar buat besok ujian" ucap oci setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Ayo" ucap nazilla dan ica.

Mereka pun keluar dari ruangan kerja nazilla dan rafael yang sedang menunggu nazilla segera menghampiri wanita itu.

"Loh raf kamu disini?" Tanya nazilla bingung.

"Aku takut kamu kenapa-napa abis aku chat kamu, kamu engga bales-bales" keluh rafael.

"Ohh maaf tadi aku keasikan ngobrol sama sahabat aku" uacp nazilla tidak enak hati.

"Iya udah engga apa-apa, bisa kita pulang sekarang?" tanya rafael.

"Iya udah ayo, ekh tapi anterin sahabat aku dulu" ucap nazilla.

"Engga usah al kita pulang naik taksi aja" ucap oci.

"Iya al lo pulang dulu an aja" ucap ica.

"Raf" panggil nazilla.

"Iya udah biar nanti mereka dianterin sama agus dan adi gimana? kamu udah terlalu lama di luar nanti kamu kecapean loh, aku engga mau kamu kenapa-napa" ucap rafael yang justru membuat kedua sahabat nazilla meleleh.

"Kalian gimana? engga apa-apa kalau misalkan harus di anterin sama agus dan adi?" tanya nazilla kepada oci dan ica

"Iya engga apa-apa, kan tadi kita udah bilang al kalau kita bisa naik taksi" ucap oci.

"Al lo yakin masih mau nyia-nyia in rafael yang baik kaya gituh? awas al, bahaya pelakor di luaran sana yang siap ngambil rafael kapan pun kalau lu lengah" ucap ica berbisik.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang