3 minggu semua sudah berlalu, ujian nasional dan segala urusan mengenai sekolah telah usai. Kini semua anak kelas XII sedang menikmati masa bebas mereka setelah beberapa bulan sebelumnya di tekan dengan berbagai macam hal yang berbau dengan ujian, kini perlombaan antar sekolah pun diadakan untuk merayakan masa-masa terakhir mereka di masa SMA dan untuk memperkuat persahabatan antar sekolah.
Pagi ini seperti pagi-pagi pada sebelumnya, nazilla terbangun karena morning sickness nya. Namun yang berbeda adalah rafael yang masih anteng di tempat tidurnya, nazilla memaklumi itu karena akhir-akhir ini rafael sibuk dengan latihan futsalnya. Padahal hari ini rafael akan bertanding futsal nanti jam 9, sedangkan sekarang sudah jam set 8 dan rafael belum juga bangun.
"Raf ayo bangun" nazilla mengusap rambut rafael agar terbangun, katanya rafael sangat suka jika di bangunkan seperti itu.
"Eng..." rafael hanya bergumam dan mengubah posisi tidurnya mencari tempat yang nyaman.
"Raf ayo bangun akh, udah siang katanya hari ini mau tanding futsal"
"Ngantuk" gumam rafael lalu berbalik menghadap nazilla dan memeluk pinggang nazilla yang sedang duduk di pinggir ranjang.
"Jangan males gituh akh, aku engga suka. Ayo bangun" bukannya bangun rafael malah mempererat pelukannya.
"Rafff" peringat nazilla.
"Ish iya iya aku bangun" rafael pun bangun namun kembali merebahkan kepalanya lagi, kini dia merebahkan kepala di atas paha nazilla dan menghadap langsung ke arah perut nazilla yang masih rata.
"Pagi anak daddy, gimana disana gelap yaa? Tapi enakkan di dalem perut tau jadi kamu engga usah dengerin omelan mommy kamu, orang mah bangunin suaminya tuh di kasih ciuman kek ini mah malah di teriakin doang" curhat rafael kepada anaknya, dia sengaja melakukan itu sebagai kode kepada nazilla bahwa dia ingin di cium.
"Raf jangan ngomong yang aneh-aneh deh ke anak nya, udah sana buru an mandi udah siang" ucap nazilla setelah mendengar gerutuan rafael.
"Cium dulu dong, biar aku semangat lagi" rafael tersenyum genit ke arah nazilla.
"Alesan"
"Iya udah aku engga mau bangun" rafael merapatkan pelukannya sehingga kini mukanya menempel dengan perut nazilla "tuh dek mommy kamu pelit, masa daddy minta cium doang engga boleh"
Nazilla terkekeh mendengar ucapan rafael, suaminya ini ada-ada saja tingkahnya. Dulu aja sok-sok an jutek, galak, sok engga peduli, tapi sekarang? Lihatlah tingkah nya seperti anak kecil yang sedang merajuk kepada mamahnya.
"Sini-sini mana yang mau di cium?" Ucap nazilla seolah sedang berhadapan dengan anak kecil.
"Beneran?" Rafael pun mengangkat wajahnya dan segera duduk menghadap nazilla.
"Uluhhh gemes banget sihh, belum mandi juga udah minta cium" nazilla menekan kedua tangannya di pipi rafael dan itu membuat rafael sangat menggemaskan.
Cup
Cup
Nazilla mengecup ke dua pipi rafael, setelah itu melepaskan tangannya yang ada di kedua pipi rafael.
"Udah sana mandi" usir nazilla.
"Yah kok cuman di pipi" protes rafael lalu mengerucutkan bibirnya, nazilla hanya menggelengkan kepala dengan tingkah rafael yang benar-benar ajaib.
"Terus?"
"Di bibir"
"Modus"
"Sekaliiiii aja" mohon rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Feeling
Teen FictionKisah seorang gadis yang merasa kesepian dalam hidupnya di karenakan seluruh anggota keluarga nya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga mereka lupa bahwa ada seorang gadis yang masih membutuhkan sebuah kasih sayang dan perhatian. Bahkan dia...