31

894 25 0
                                    

Rangga menggenggam kedua tangan nazilla erat "gue... ekhem... aku sebenarnya cinta sama kamu al"

Nazilla diam mencerna ucapan rangga "maaf kamu kenapa ga?"

"Aku.cinta.sama.kamu" ucap rangga penuh penekanan di setiap katanya.

"Kenapa bisa? Aku cuman anak pembantu rangga" nazilla menatap rangga tidak percaya.

"Karena itu kamu makannya aku cinta sama kamu"

"Maksud kamu?" Tanya nazilla tidak mengerti.

"Karena kesederhaan kamu, senyum kamu, semangat kamu, apa adanya kamu, bahkan aku sendiri engga tau apa yang membuat aku jatuh cinta sama kamu. Alasan yang aku ucapin tadi cuman sebuah alasan klasik, tapi alasan sebenarnya aku juga engga tau. Karena cinta tumbuh tanpa perlu sebuah alasan" ucap rangga serius, nazilla menatap ke arah mata rangga dan tidak ada kebohongan disana.

Nazilla terdiam kira-kira keputusan apa yang harus dia ambil, jika saja rafael yang menyatakan perasaannya mungkin nazilla tidak akan memutar otak untuk membuat alasan. Karena mungkin tanpa dia sadari cinta sudah tumbuh di hatinya, mencintai suami sendiri bukan sebuah kesalahan melainkan sebuah keseharusan bukan? Bahkan kini dia sedang hamil anaknya rafael.

'Duhh sayang bantu mommy dong' batin nazilla kepada anaknya.

"Al" panggil rangga.

"Hhmm gimana yah, maaf aku engga bisa" ucap nazilla tidak enak.

"Kenapa?" Tanya rangga kecewa.

"Ada alasan yang engga bisa aku kasih tau ke kamu rangga"

"Apa alasannya nazilla kasih tau aku" desak rangga.

"Maaf aku engga bisa kasih tau kamu rangga"

"Please kasih tau aku apapun alasannya"

"A... aku sudah menikah dan sekarang aku sedang hamil" ucap nazilla pada akhirnya.

'Lebih baik jujur dari pada cari alasan yang engga masuk akal' batin nazilla.

"Kamu bercanda kan?" Tanya rangga tidak percaya.

"Aku serius rangga, aku sudah menikah dengan rafael karena di jodohin sama kedua orang tua aku. Memang awalnya aku engga terima tapi lambat laun aku sudah ikhlas dan menerimanya" ucap nazilla memberi pengertian.

"Jadi engga ada kesempatan lagi buat aku?" Tanya rangga memastikan.

"Maaf" ucap nazilla benar-benar tidak enak.

"Tapi bisa kan kita jadi temen?" Tanya rangga mencoba menerima keadaan, bagaimana pun nazilla sudah menjadi istri seseorang dan dia tidak boleh merebutnya.

"Hmm kita temen" nazilla tersenyum senang karena rangga menerima keputusannya.

"Terima kasih" rangga membalas senyuman nazilla.

"Sama-sama"

"Iya udah gue anter lo cari ica sama oci yuk" ajak rangga, kini dia sudah mengubah bahasa aku-kamu menjadi lo-gue lagi. Karena dia tidak ingin rafael berprasangka buruk, sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Oh iya gue sampe lupa" nazilla menepuk jidatnya setelah mengingat tujuan dia datang ke sekolah.

"Kenapa?"

"Gue tuh kesini mau liat rafael tanding futsal" ucap nazilla memberitahu tujuannya datang ke sekolah.

"Maaf yah gara-gara gue, lo jadi engga bisa liat rafael tanding" ucap rangga merasa tidak enak.

"Engga apa-apa slaw aja, mending sekarang kita ke lapangan. Kali aja belum selesai tanding nya" ajak nazilla.

"Hmm lo aja deh, gue masih ada urusan" tolak rangga.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang