5

1.4K 42 0
                                    

"Sayang kamu mau denger sebuah cerita gak?" Tanya om arifin.

"Kok malah cerita sih om, kita kan lagi bahas orang tua aku yang sibuk" ujar nazilla kesal.

"Sini mending duduk di sofa samping om, cerita ini ada kaitannya dengan orang tua kamu yang selalu sibuk" ucap om arifin yang pindah duduk menjadi di sofa dan berusaha memberikan nazilla pengertian.

Nazilla menuruti perkataan om nya untuk duduk disofa di samping beliau, dia melihat kearah om nya yang sedang menarik nafas panjang.

"Dulu keluarga sabnamnoya tidak sukses seperti sekarang ini bahkan keluarga sabnamnoya pernah hampir kehilangan anggota keluarganya akibat tidak mampu membayar rumah sakit, hingga suatu ketika ada sebuah keluarga yang baik hati. Mereka mau menolong keluarga sabnamnoya dari kesengsaraan bahkan mereka dengan suka rela memberikan sebuah modal yang cukup besar untuk keluarga sabnamnoya" nazilla melihat ke arah om arifin yang mulai bernostalgia, dia pun merasa tidak enak hati karena membuat om nya itu sedih.

"Almarhum opah dan omah alias almarhum kedua orang tua om tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, mereka berdua bekerja sama mengolah, membangun dan membuat perusahaan yang diberi nama SM grup. Mereka memulai bisnis dari sebuah  restauran, bisnis properti kecil-kecilan sehingga sekarang memiliki cabang dimana-mana bahkan SM grup sudah membangun sebuah yayasan sekolah dari TK hingga perguruan tinggi, kamu tahu kenapa orang tua kamu, kakak-kakak kamu dan keluarga sabnamnoya yang lainnya sibuk bekerja bahkan om sendiri pun sibuk bekerja?" Tanya om arifin pada nazilla yang sedang menyimak cerita.

"Karena mereka hanya memikirkan uang dan kekayaan, seolah semua itu adalah segala-galanya bagi mereka" jawab nazilla sekenanya.

Om arifin menggelengkan kepalanya lalu berkata "Kamu salah ill, mereka bekerja keras tanpa henti karena mereka takut anak-anaknya mengalami hal yang sama dengan kehidupan mereka dulu. Mereka takut kalau kalian akan menderita karena tidak memiliki uang, mereka takut kalau kalian akan di hina karena miskin, mereka takut kalau tiba-tiba SM grup bangkrut akan menyakiti orang-orang yang menggangtungkan hidup nya pada perusahaan. Maka dari itu ill om mohon sama kamu, maaf in mereka terima kesibukkan mereka. Om tahu kamu merasa kesepian, kamu butuh kasih sayang orang tua kamu tapi kali ini aja anggap semua adalah takdir yang Allah berikan buat kamu agar kamu lebih dewasa dan bisa menghadapi kehidupan yang kejam ini sendiri. Kamu hanya perlu berfikir bahwa di balik semua ini pasti akan ada kebahagiaan buat kamu meskipun sulit untuk memperoleh kebahagiaan itu"

Nazilla diam memikirkan semua perkataan yang om nya ucapkan dalam hati dia menyalahkan dirinya sendiri, bahwa apa yang dia pikirkan tentang orang tua nya selama ini adalah salah.

"Kamu tau kenapa ayah kamu marah saat tau kamu kerja?" Tanya om arifin setelah melihat nazilla hanya diam saja bahkan dia menjawab pertanyaan om nya hanya dengan gelengan kepala.

"Karena mereka merasa tidak berhasil untuj membahagiakan kamu ill, mereka itu sebenarnya marah kepada diri mereka sendiri kenapa mereka tidak bisa lebih berguna untuk anaknya"

"aku pikir mereka engga pernah peduli sama aku, tapi om setelah aku pikir-pikir berarti ini semua termasuk ketakutan masa lalu, jadi kedua orang tua aku sibuk kerja?" Tanya nazilla.

"Iyaa bisa di bilang seperti itu tapi lebih tepatnya mereka hanya merasa takut kalau kalian merasakan hal yang sama seperti kita dulu, begitu pun yang dilakukan kakak kembar mu. Mereka sudah tahu tentang cerita ini makannya mereka mulai bekerja keras dan berhenti foya-foya, jadi apa salahnya jika saat ini kamu mau menerima kesibukkan mereka dan mulai membuka identitas kamu di sekolah"

"Untuk memahami kesibukkan mereka mungkin bisa aku lakukan tapi untuk membuka identitas ku di sekolah sepertinya aku harus berfikir terlebih dahulu" ucap nazilla.

A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang