◻️ 1. Refaldo Setya Dinaro

11.4K 738 17
                                    

-Assalamualaikum wr.wb
'Selamat membaca readers'

--

"Kak panggilin adek kamu gih." titah wanita paruh baya.

"Emangnya si Adek belum bangun Bun?" kini seorang wanita berumur 24 tahun yang bertanya. Sebut saja dia Rifelly Setya Dinaro panggil saja Felly.

"Kayaknya belum deh." jawab Nadir-Bundanya. Lalu perempuan yang kerap dipanggil bunda itu melanjutkan acara menata makanan nya. Sedangkan Felly ia sudah pergi ke lantai atas untuk membangunkan seseorang yang dipanggil 'Adek' itu.

Tak butuh waktu lama untuk Felly sampai dilantai atas tempat kamar adiknya berada. Ia sudah berdiri didepan pintu yang bertuliskan nama seseorang yaitu Refaldo Setya Nadiro.

"Aldo. Kamu udah bangun dek?!" panggil Felly pada sipemilik kamar yang bernama Aldo itu. Ya, Refaldo Setya Nadiro sering dipanggil Aldo. Dia adalah adik Felly yang lebih tepatnya sibungsu dikeluarga Setya.

"Palingan juga masih ngebo tuh anak." yang menyahut bukan Aldo melainkan Aldi-Rifaldi Setya Nadiro adik kedua Felly yang berumur 21 tahun. Ketampanannya jangan ditanya lagi. Dia mahasiswa populer dikampusnya karena Aldi mengambil jurusan Hukum.

Beralih pada Aldo. Felly mengetuk pintu kamar nya lagi. "Dek bangun woy! Udah pagi mau kesiangan kamu." ucap Felly lagi kini dengan suara yang lebih terkesan teriakan.

Merasa tak ada yang menyahut dibalik pintu kamar itu Aldi berdecak kesal. Lalu ia membuka suara untuk ikut membangunkan Adiknya. Memang Aldo sangat susah untuk dibangunkan.

"Lo manggilnya lembut banget, dia gak bakal bangun kalo gitu caranya. Gini nih kalo mau bangunin orang macem Aldo." ucap Aldi lalu langsung menunjukan cara untuk membangunkan Aldo.

"DEK! BANGUN WOI JANGAN NGEBO MULU UDAH SIANG INI." dengan brutal Aldi menggedor pintu kamar adiknya membuat Felly terbelalak kaget dengan apa yang dilakukan Aldi.

"Aldi. Lo apa-apaan sih? Ngebangunin orang kayak kesurupan aja. Bukannya bangun yang ada pintunya rusak tahu gak?!" Ucap Felly pada Aldi.

Sementara di dalam kamar seseorang terganggu atas apa yang dilakukan oleh kedua kakaknya itu. Sudah jelas ia tahu yang menggedor pintunya itu bukan Felly melainkan Aldi-kakak laki-lakinya. Dengan malas Aldo bangkit dari tiduran nya itu lalu berjalan kearah pintu.

'Cklekk' Saat pintu terbuka kedua kakaknya langsung disuguhkan dengan pemandangan wajah kusut sang Adik. Dengan rambut yang masih berantakan, kedua mata yang masih belum terbuka sempurna serta selimut tebal yang melilit tubuh anak itu berhasil mengundang tawa dari kedua kakaknya.

"HAHAHA. Lo baru bangun tidur atau baru bangun dari kubur?" ucap Aldi dengan terbahak-bahak. Sementara Felly pun ikut tertawa atas kelakuan Adiknya.

"Apaan sih lo kak. Ganggu tahu nggak!" ucap Aldi kesal.

"HAHAHA. Abisnya kamu lucu sih dek." kini giliran Felly yang berbicara.

Ditengah asiknya mereka tertawa harus terhenti kala mereka melihat adiknya yang limbung hampir terjatuh ke lantai jika Aldi tak menahan tubuh Aldo. Suasana kini menjadi senyap yang semula tersirat kebahagiaan sekarang terlihat kecemasan diwajah mereka.

"Dek. Kamu kenapa?" tanya Felly dengan raut wajah ke khawatirannya. Yang ditanya malah diam bukannya tak ingin menjawab tapi karena ia berusaha menahan sakit yang mendera kepalanya.

"Dek lo nggak-papa kan?" kini Aldi pun ikut bertanya pada Aldo.

"Pusing kak." jawabnya lirih membuat siapapun yang mendengar langsung merasa cemas. Lihat saja kini wajah Felly dan Aldi terlihat cemas akan keadaan Adiknya.

"Yaudah masuk kamar aja yuk. Di bantu sama Aldi jalan ke kamarnya." titah Felly pada Aldo dan Aldi. Oh iya, mereka berdua nggak kembar ya cuma namanya aja yang mirip beda umur mereka juga jauh bedanya 4 tahun.

"Kuat jalan enggak dek?" tanya Aldi. Dan dibalas dengan anggukan kepala Aldo.

Saat hendak berjalan dengan dibantu kedua Kakaknya tak mampu membuatnya bisa berjalan dengan baik. Kakinya benar-benar lemas dan tak mampu menahan bobot badannya. Aldo meluruh jatuh ke lantai dan itu membuat kedua Kakaknya begitu panik.

"Adek/Aldo." ucap mereka berbarengan. Rupanya teriakan mereka mampu mengundang kehadiran sang Bunda. Dengan tergopoh-gopoh Bunda berlari menaiki tangga dan matanya langsung melihat anak bungsunya terduduk dilantai dengan wajah pucat dan dibanjiri keringat itu.

"Astagfirullah Adek!"

--

Hello! Apakabar readers? Pasti baik kan ya😊 jujur ya ini teenfic pertama aku. Jadi maaf banget kalo kurang^^ Aku masih belajar jadi masih butuh saran dari kalian😊

-Wassalakualaikum wr.wb❤
'Ditunggu ya chap selanjutnya'

Faldo Its AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang