-Assalamualaikum wr.wb
'Selamat membaca readers'--
'Kringgg' bel pertanda istirahat pun berbunyi. Sontak saat mendengar suara bel berbunyi semua murid bernafas lega, terutama Fana. Ia sangat-sangat bersyukur karena pelajaran Bu Ana sudah selesai.
"Huah, akhirnya selesai juga. Kuping gue pengeng denger tuh burung beo ngoceh." Lega Fana, "Dasar! Lo niat belajar nggak sih Fan?" tanya Rani heran dengan kelakuan teman sebangku barunya.
"Iya niatlah. Cuma benci aja gue kalo denger ocehan gak penting Bu Ana. Dia ngajarnya apa bahasnya malah ke cinta 'Hati-hati kalian tuh jangan pacaran mulu, takutnya diajakin gituan terus kalian mau, Jangann dosa itu teh neng." ucap Fana sambil memperagakan ucapan Bu Ana tadi.
"Hahaha, sumpah lo mirip banget sama Bu Ana Fan." ujar Rani. "Pusing gue dengerin ocehan begituan mulu. Udah ah gue mau liat si Faldo dulu." pamitnya lalu pergi menuju lapangan.
Saat sesampainya dilapangan Fana tak menemukan Aldo disana. "Loh, kok si Faldo enggak ada ya?" ucapnya bingung, "Ah, mungkin hukumannya udah selesai jadi dia pergi deh. Eh ngapain gue nyariin dia gue kan lagi marah sama si Faldo!" ujar Fana lalu beranjak pergi dari lapangan.
--
Aldo kini sudah berada di UKS. Tidak tahu siapa yang membawanya kesini. Setelah bangun sekitar 5 menit yang lalu Aldo tak menemukan siapapun diruangan yang disebut UKS ini.
'Cklek' tiba-tiba pintu UKS terbuka dan menampakkan sosok seorang cowok remaja yang terpaut 2 tahun diatasnya. "Udah bangun lo?" tanya orang itu. "Oh elo kak." ucap Aldo saat melihat orang yang membuka pintu tadi.
"Yee orang nanya tuh jawab dulu." ujar orang itu, "Kadang gue suka kesel sama lo kak." ucap Aldo.
"Emangnya kenapa?" tanyanya, "Lo itu bego apa gimana sih kak. Lihat kan kalo nih mata udah melek berarti gue udah bangun!" jawab Aldo kesal.
"Oh iya juga ya." ucap orang itu sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, mungkin orang itu malu.
"Jadi, lo kak yang bawa gue ke UKS?" tanya Aldo pada orang itu. "Ya iyalah! Lagian lo kenapa sih bisa sampai pingsan gitu?" tanya orang itu penasaran.
"Gak tahu." singkat padat dan jelas jawaban dari seorang Refaldo. "Yaudah, lo istirahat gih." titah orang itu. Sebelum orang itu keluar tiba-tiba Aldo menahannya.
"Makasih kak Tiga." ujar Aldo sebelum orang yang disebut Tiga oleh Aldo itu.
"Gue tegesin nama gue bukan Tiga tapi Tirga." ucap Tirga sebelum keluar dari ruangan UKS ini.
Ya, Tirga Ardi Tamara-namanya. Tirga adalah kakak kelas Aldo, awalnya pertemuan mereka tidak disegaja. Saat itu Aldo sedang ditempat loker, namun lokernya tidak bisa dibuka hingga tiba-tiba seseorang datang dan langsung mengambil alih kunci yang dipegang Aldo, ya orang itu membantu Aldo setelah itu nereka berkenalan. Namun ada yang lucu saat Tirga menyebutkan nama nya Aldo malah memanggilnya dengan Tiga. Dan saat itu mereka berteman.
Setelah Tirga keluar Aldo mengambil handphone yang berada disaku celananya meskipun sedikit kesusahan namun Aldo berhasil mengambil nya. Ia mengetik kan beberapa digit nomer dan setelahnya Aldo langsung mendial tombol call.
"Farhan, tolong ambilin tas gue ke UKS!" setelah telpon diangkat Aldo langsung meminta bantuan pada Farhan-ketua kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faldo Its Aldo
Teen FictionRefaldo Setya Dinaro. Seorang remaja berusia limabelas tahun, ia mempunyai keinginan yang sangat sederhana. Ia hanya ingin sang Ayah selalu ada bersamanya, bersama keluarganya. Ia hanya ingin seperti remaja-remaja lainnya yang selalu bersama ayahnya...