◻️ 7. Minta Maaf

4K 377 3
                                    

-Assalamualaikum wr.wb
'Selamat membaca readers'

--

Sekolah sudah sepi karena memang sekarang sudah jam nya pulang sekolah, begitu juga dengan Fana. Sebelum pulang sekolah, Fana sudah bertekad akan meminta maaf pada Aldo.

Tak terasa sekarang Fana sudah berada didepan rumah Aldo. Ya, Fana memang berjalan kaki dari sekolah karena jarak nya tak terlalu jauh menurutnya.

"Permisi." teriak Fana, dan tak lama petugas satpam datang.

"Eh, neng Fana. Mau ketemu den Aldo ya?" ucap Pak Didi-satpam dirumah Aldo.

"Bukan. Aku kesini mau ketemu Bapak."

Mendadak Pak Didi bingung, memangnya ada apa Fana mau ketemu dengan dirinya. "Loh? Emangnya neng Fana ada apa mau ketemu Bapak?"

Sungguh, ucapan pak Didi membuat Fana ingin tertawa terbahak-bahak. "Nggak, tadi itu cuma bercanda." jawab Fana.

Sedangkan Pak Didi hanya melongo, "Si eneng kirain teh beneran mau ketemu bapak."

"Ya nggaklah Pak, lagian mau apa coba aku ketemu sama Bapak?" ucapnya diiringi kekehan kecil dari keduanya.

"Yaudah neng, benerkan kesini mau ketemu den Aldo. Silahkan masuk neng." ucapnya mempersilahkan Fana masuk.

Fana mengangguk. Lalu berjalan memasuki halaman rumah mewah Aldo, bukan sekali Fana datang kerumah Aldo tapi beberapa kali ia datang hanya sekedar untuk main bersama Aldo atau kerja kelompok.

"Assalamualaikum. Faldo.." teriak Fana dengan nada memanggil yang terbilang kuno. Beberapa saat terdiam untuk menunggu orang rumah menjawab.

"Faldo!" lagi. Fana menyerukan nama Aldo lagi.
Bukan tanpa alasan Fana memilih memberi salam terlebih dahulu sebelum masuk kerumah Aldo. Meskipun ia sudah sangat sering datang kerumah Aldo namun ia sangat menjaga sopan santun yang diajarkan orang tuanya, yaitu memberi salam sebelum masuk ke dalam rumah.

Hingga seseorang membuka pintu mewah itu. "Eh, ada Fana."

"Iya nih Bun, Faldo nya ada?" Dan yang membuka pintu itu Bundanya Aldo. Memang Fana memanggil Bunda nya Aldo dengan sebutan Bunda sama dengan Aldo. Itu bukan keinginannya melainkan Bunda nya Aldo, jadi Fana hanya menuruti saja.

"Yah, Aldo baru aja tidur." ucapnya lesu mengingat sang anak sekarang lebih sering merasa lelah.

Sebelum berkata Bunda lebih dulu bertanya pada Fana. "Oh iya, emangnya pas disekolah Aldo ngapain? Sampe bisa sakit lagi kayak gini Fan, padahal dia baru aja sembuh dari demam."

"Emh.. Itu bun, aku minta maaf-"

"Kok malah minta maaf?" belum sempat Fana melanjutkan acara berbicara nya Bunda terlebih dahulu memotongnya.

"Iya Bunda. Sebenarnya aku yang salah, aku udah bikin Faldo sakit. Aku nggak tau kalo Faldo itu lagi sakit jadi aku jahilin dia." penjelasan Fana membuat bunda manggut-manggut mengerti, namun ada saja hal yang menjanggal dari kalimat yang Fana ucapkan.

"Emangnya kamu jahilin Aldo gimana? Kok bisa sampai Aldo sakit."

"Maaf banget ya bun, jadi gini waktu jam pelajaran si Faldo malah tidur yaudah aku bilangin deh sama Bu Ana terus si Faldo dihukum disuruh hormat tiang bendera sampai jam Bu Ana selesai. Jadi gitu bun, maafin Fana yaaa!" mohon nya pada Nadir.

Nadir-Bunda tidak tahu alau Fana akan sampai memohon seperti itu padanya.

"Ya allah, kamu kok tega sih Fana sama Aldo."

Fana terdiam, ia kira Bu Nadir akan memaafkan nya. Tapi malah sebaliknya "Maafin Fana bun, Fana emang salah. Tapi Fana nggak tau kalo sampai bikin Faldo sakit."

Lagi-lagi Nadir dibuat melongo atas penuturan Fana yang terlihat merasa bersalah, apalagi anak itu terlihat seperti akan menangis.

"Kamu kan sahabatnya, tapi kenapa kamu jahat banget sih!"

Didepan nya mata Fana sudah mulai berkaca-kaca seperti akan menangis. Nadir jadi tidak tega untuk lebih lanjut untuk menjahili Fana.

"Jangan nangis sayang, Bunda cuma bercanda, Sini." ucapnya lalu merentangkan kedua tangan nya untuk berpelukan dengan gadis didepannya-Fana.

Fana mendekat dan langsung memeluk Bunda nya Aldo "Ih Bunda. Aku kira beneran, Bunda jago juga ya aktingnya." ujarnya seraya menghapus air matanya.

"Iya dong, Bunda gituloh." ucapnya dengan gaya anak muda. "Udah yu masuk." lanjutnya lagi.

--

Setya-Ayahnya Aldo. Laki-laki berusia empat puluh tahunan itu kini berdiri didepan pintu kamar anak bungsunya. Sekitar lima menit Setya sudah berdiri disana, ia masih bergelut dengan hatinya.

Sebenarnya Setya merasa bersalah karena telah menyalahkan anak bungsunya -Aldo. Setya ingin meminta maaf tapi ia takut Aldo tak akan memaafkannya.

Setya menghela nafas terlebih dahulu sebelum membuka pintu kamar Aldo.

'Cklek' Setya membuka pintu perlahan, dilihatnya Felly sedang duduk ditepi kasur ia terlihat tengah menemani adiknya itu. Seketika Felly mendongak dan melihat sang Ayah sudah berdiri diambang pintu.

"Eh, Ayah." ujarnya saat melihat sang Ayah.

"Faldo lagi tidur?" tanya Setya dan dijawab anggukan oleh Felly.

"Iyaudah, ayah keluar dulu." pamitnya pada Felly.

Beberapa saat setelah kepergian ayahnya seseorang mengetuk pintu kamar Aldo lagi, dan itu membuat Felly heran.

Saat pintu terbuka Felly melihat Fana yang menampilkan senyum indahnya-cengiran khasnya. "Yaah, Aldo nya lagi tidur Fan." ucapnya, ia tahu kalau Fana ingin bertemu dengan adiknya.

"Nggak-papa, aku boleh masuk kak?" tanya nya dan diangguki oleh Felly. Ia masuk kedalam kamar Aldo tanpa ragu.

Saat ia berada ditepian ranjang Aldo, ia melihat tidur sahabatnya begitu sangat nyenyak.

"Padahal gue kesini mau minta maaf sama lo Do. Tapi lo nya malah tidur." ucapnya lesu.

"Iya udah deh, gue mau minta maaf sama lo. Gue emang kekanak-kanakan dan gue nggak mau dengerin penjelasan dari lo dulu, terus gue juga mau minta maaf soal tadi lo dihukum gara-gara gue."

Fana menghela nafas terlebih dahulu sebelum melanjutkan aksi meminta maafnya. "Lo sahabat baik gue, dan gue harap lo mau maafin gue."

"Iya, gue maafin."

Sontak Fana menoleh dan melihat Aldo sudah bangun. Ah rasanya Fana sangat malu sekarang.

"Do, jadi lo udah bangun?" Aldo langsung mengangguk.

"Gue udah denger semuanya, jadi gue udah maafin lo Fan. Tapi lo jangan ngulangin lagi ya?" ucapnya pada Fana.

Fana mengangguk sebagai jawaban. "Oke, sekarang kita udah baikan ya?"

"Iyadong, lagian gue nggak bisa lama-lama marahan sama lo."

"Bisa aja lo." jawabnya sambil tersenyum kikuk.

--

Hallo? Apa kabar. Maaf ya update nya lama😊

Semoga pada suka sama chap ini ya❤

-Wassalamualaikum wr.wb-
'Ditunggu ya chap selanjutnya'

Faldo Its AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang