◻️ 8. Namanya Tirga, Bukan Tiga

4.1K 314 4
                                    

-Assalamualaikum wr.wb-
'Selamat membaca readers'


--


"Dek, lo kenapa sih senyum-senyum sendiri? Lo nggak gila kan?" tanya Aldi heran. Sekarang Aldi dan Aldo sedang berada disatu mobil, memang sekarang Aldi yang mengantar Aldo ke sekolah.

Aldi heran dengan adiknya itu, pasalnya sedari tadi Aldi perhatikan Aldo terlihat sedang senyum-senyum sendiri. Apa adiknya gila? Bodoh. Mana mungkin adiknya gila hanya karena senyum-senyum sendiri.

"Woi dek! Lo bikin gue ngeri tau nggak?" ucapnya dengan mata yang terus fokus menyetir.

"Apaan sih. Gue lagi bahagia kak." jawabnya masih dengan senyum yang mengembang.

Iya bahagia, karena sang ayah kemarin ingin meminta maaf padanya.

Aldo lupa sesuatu, "Kak, kita kerumah Fana dulu!"

Aldi hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sesampainya dirumah Fana. Hanya Aldo yang turun dari mobil.

"Fanaaa! Buruan udah mau telat." teriaknya dibalik gerbang rumah Fana.

Sementara didalam sana Fana masih sibuk memakai sepatu, ketika suara Aldo yang melengking memanggil namanya dan itu membuatnya terganggu dengan cepat ia memakai sepatunya. Saat semuanya di rasa sudah selesai Fana bergegas menuju depan rumahnya.

"Sorry Do, telat." ujarnya santai dengan senyumannya, Aldo mengangguk.

Selama didalam mobil hanya keheningan menemani mereka. Hingga tak terasa mereka sudah sampai disekolah.

"Gue sekolah dulu ya Kak, bye." pamitnya pada Aldi lalu turun dari mobil.

"Makasih kak Aldi buat tumpangannya." ucap Fana.

"Eh dek, jangan sampai kecapean dulu. Lo baru sembuh." teriaknya pada Aldo. Lalu Aldi menghidupkan mobilnya lalu bergegas pergi ke kampus.

Baru saja hendak masuk kedalam kelas. Sebuah suara yang entah dari mana asalnya menyerukan nama Aldo. Keduanya-Aldo dan Fana bingung, pasalnya tidak ada orang disekitar kelas nya.

Hingga sebuah suara terdengar lagi, "Gue disini bego!"

Sontak Aldo langsung menoleh ke sumber suara yang berada di belakangnya. "Kak Tiga."

Sementara Fana masih bingung, memangnya ada yang bernama Tiga disekolah ini? Setaunya tidak. Tirga yang melihat ekspresi kebingungan tercetak jelas diwajah gadis di depannya itu. Tirga langsung angkat bicara.

"Nama gue Tirga, bukan Tiga! Bocah gemblung ini aja suka ganti-ganti nama orang sembarangan." ucapnya dengan menjitak kepala Aldo, sang empu hanya meringis.

"E-eh iya. Emang nih si Faldo suka sembarangan ganti nama orang, nggak tahu apa orang tua kita bikin nama itu susah." ucapan Fana membuat Tirga dan Aldo terkekeh.

"Kok jadi lo yang kesel sih?" ujar Tirga heran.

"He-he, ayem sorry kebablasan!" jawabnya seraya menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Mau sampai kapan kita ngobrol disini?" timpal Aldo.

"Temen lo yang satu ini perlu gue apain?" tanyanya pada Fana.

"Bakar aja bakar!" saran Fana yang membuat Aldo langsung mendelik sebal.

"Yaelah, cuma gitu doang aja ngambek." ujar Tirga, "Oh iya gue lupa kita belum kenalan." lanjutnya lagi seraya menjulurkan tangannya pada Fana.

Faldo Its AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang