◻️ 15. Sekarang Aldo Tahu

3.8K 399 19
                                    

-Assalamualaikum wr.wb
'Selamat membaca readers'

——

Jam sudah menunjukan pukul 06:45 namun Fana sama sekali tak ada niatan untuk masuk kedalam kelasnya, Ia masih berdiri didepan kelasnya. Fana sedang menunggu ss
seseorang sejak tadi, namun yang ditunggu tak datang juga. Padahal niatnya Fana akan memarahi Faldo saat anak itu datang. Tapi nyatanya malah ia yang menunggu Faldo.

"Aish, kemana lagi tuh si Faldo." gerutunya kesal.

"Seharusnya dia tuh dateng pagi-pagi, terus minta maaf sama gue karena kemarin udah buat gue nunggu lama di taman gitu aja. Eh sekarang malah nggak nongol tuh bocah." Fana seperti orang gila yang mengoceh sendirian di depan kelasnya dengan tangan yang disilangkan di dada.

"Bodoamat. Gue bakal ngambek sama si Faldo," ucapnya kemudian masuk kedalam kelas.

Saat sampai pada tempatnya. Rani, teman sebangkunya saat ia marah pada Aldo melihat wajah Fana yang terlihat kesal. Apalagi sampai Fana memindahkan tasnya ke bangku tempat Rani dengan keras. Rani makin heran dengan sikap Fana yang seperti ini.

"Lo, kenapa sih? pagi-pagi bukannya semangat, ini malah muram begitu muka lo," tanya Rani.

"Kesel gue," jawabnya singkat dengan bibir yang mengerucut.

"Kesel kenapa sih? Sumpah, itu bibir lo jangan monyong-monyongin. Jelek fan," Fana yang mendengar itu langsung menormalkan kembali bibirnya yang seksi itu.

"Gue serius Rani! jangan bercanda."

"Lah, gue juga serius. Lo jelek kalau gitu," jawabnya dengan terkekeh pelan.

"Tahu ah!"

"Iya-iya, gue serius. Lo kenapa? marahan lagi sama si Faldo?" tanya Rani serius.

Fana mengangguk, kemudian menggeleng. Reaksi dari Fana membuat Rani yang melihatnya jadi bingung.

"Yang bener dong. Marahan-marahan, nggak-nggak. Jangan labil," tutur Rani ikut kesal.

"Gue yang mau marah sama si Faldo," ucapnya.

"Kenapa lo? Bukannya jenguk anak orang, malah lo marahin," ujar Rani membuat Fana langsung melongo bingung.

"Lah, emang si Faldo kenapa?" tanya Fana.

"Si Faldo, lagi sakit bahkan dia
dirawat dirumah sakit. Jangan-jangan lo nggak tahu?" tuduh Rani.

Fana menggeleng polos, dan Rani hanya ikut menggeleng. Sahabat macam apa Fana, sahabatnya sakit dia tidak tahu. Katanya rumahnya deketan tapi dia nggak tahu? Masyaallah keterlaluan.

"Sumpah, lo keterlaluan." cecar Rani.

"Apaan sih. Gue emang sahabatnya, tapi kan gue nggak harus tahu segalanya tentang dia," jawab Fana kesal.

Rani hanya bisa menghela nafas kasar, "Yaudah. Si Faldo lagi sakit, lo gak mau ngejenguk dia?"

"Nggak tahu. Gue ada janji sama kak Tirga sepulang sekolah," jawabnya.

"Lo sekarang makin deket ya sama Kak Tirga," ujarnya, dan Fana hanya mengedikan bahunya.

"Bu Silva, menuju kelas woy. Duduk-duduk!" teriak sang ketua kelas.

Dan tak lama Bu Silva datang, dan belajar mengajar pun dimulai.

——

Disebuah bangunan yang menjulang tinggi, dan juga bagus kini suasana didalam bangunan tersebut mencekam setelah datangnya anak dari pemilik perusahaan tersebut. Begitu datang anaknya si pemilik perusahaan ini langsung marah-marah Ayahnya. Seakan Aldi tak perduli dengan karyawan yang melihat mereka beradu mulut seperti ini.

Faldo Its AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang