'Assalamualaikum wr.wb'
-Selamat Membaca-——
Aldi terus berjalan mengikuti sang ayah dari belakang. Hingga tiba-tiba sang ayah berhenti di ruang kerjanya, ia menyuruh Aldi untuk masuk ke dalam. Aldi menurut saja dan masuk ke dalam ruangan kerja ayahnya itu.
"Duduk," suruhnya pada Aldi.
Aldi mengangguk. lalu duduk, "Ada apa, yah?" tanya Aldi penasaran.
"Ayah mau tanya. Kamu kenapa telat jemput Adik kamu?" tanya Setya.
"Aku ada urusan mendadak, yah," jawabnya.
"Urusan apa? Urusan percintaan kamu, iya?" tanya setya serkatis pada Aldi.
"Kalau iya kenapa? Aku juga urusan sendiri, gak harus melulu ngurusin Aldo, aku punya kehidupan yah. Aku juga mau punya pacar." Setya tak menyangka, jika Aldi akan berbicara seperti itu.
"Ayah juga tahu. Tapi seenggaknya, kamu jemput dulu Faldo. Jadinya Faldo nggak akan sakit gini 'kan."
"Mana mungkin aku ingat, disaat aku bertemu sama perempuan yang aku suka. Aku tahu ayah emang udah baikan sama Aldo, tapi ayah jangan gini dong. Jangan membedakan satu sama lain, karena aku juga sama-sama anak ayah. Aku tahu ayah lebih peduli sama anak kesangan ayah itu. Sekali aja yah, ayah peduli sama kehidupan aku." Setelah mengucapkan itu Aldi langsung pergi begitu saja meninggalkan ruang kerja ayahnya.
Aldi sudah muak. Apa tidak cukup, selama ini ia sudah membagi waktunya hanya untuk Aldo. Hingga ia lupa dengan kehidupan dirinya nanti, dan juga selama ini ia sudah lelah harus menjadi seorang ayah bagi Aldo saat ayahnya yang sibuk bekerja. Ia selalu meluangkan banyak waktu agar Aldo senang, agar adiknya itu tidak sedih.
Didalam ruang kerjanya, Setya hanya bisa diam membisu tanpa ada pergerakan apapun. Apa salah? Ia hanya menasehati anaknya saja, kenapa respon anaknya seperti itu.
Raut wajah setya terlihat gusar, ia mengusap wajahnya kasar. Tiba-tiba saja ia melempar semua barang yang berada diatas meja kerjanya itu. Emosinya tak terkontrol.
——
Aldi sangat kesal dengan sang ayah, begitu keluar dari ruangan kerja ayahnya. Ia langsung bergegas pergi dari rumah, Felly yang melihat Aldi begitu keluar dari ruangan kerja sang ayah terheran-heran dengan sikap Aldi, raut wajahnya yang menandakan bahwa ia sedang kesal, langkah yang terburu-buru entah akan pergi kemana.
Setelah kepergian Aldi tadi, ia mendengar suara barang berjatuhan yang terdengar diruang kerja ayahnya. Felly pun bergegas menuju ruangan itu, takut jika ada hal yang terjadi.
Saat sampai disana. Felly bisa melihat semua barang-barang berserakan dilantai, pas bunga yang pecah. Dan juga ayahnya yang terlihat sedang meredam emosi di kursinya.
Felly mendekat menghampiri ayahnya, "Ayah kenapa?" tanyanya.
"Aldi kemana?" Setya malah balik bertanya pada Felly.
"Aldi tadi pergi. Gak tahu kemana," jawabnya.
"Sebenarnya ada apa yah?" tanyanya penasaran, sebab saat Aldi keluar tadi wajahnya terlihat sedah marah.
Setya menggeleng, "Ayah ke kamar dulu," katanya lalu bergegas keluar menuju kamar.
Felly sangat bingung apa yang terjadi dengan ayah dan adiknya itu. Kenapa mereka terlihat seperti sedang marah, apa mereka bertengkar. Tapi apa yang membuat mereka sampai bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faldo Its Aldo
Teen FictionRefaldo Setya Dinaro. Seorang remaja berusia limabelas tahun, ia mempunyai keinginan yang sangat sederhana. Ia hanya ingin sang Ayah selalu ada bersamanya, bersama keluarganya. Ia hanya ingin seperti remaja-remaja lainnya yang selalu bersama ayahnya...