Dari langit, beberapa buah pilar hitam berjatuhan entah dari mana tepat kearah Hydra. Bersilangan tak teratur hingga mengekang monster itu hingga tidak mampu menggerakkan tubuhnya."Boleh aku membantumu?"
Didepanku tiba-tiba muncul seseorang yang tertutup miasma hitam pekat dari ujung rambut sampai ujung kaki hingga aku tidak bisa melihat wujudnya. Yang terlihat hanyalah bagian matanya yang berwarna merah menyala dengan bentuk elips. Sedikit samar-samar tapi dari suara dan postur tubuhnya aku yakin dia seorang perempuan.
Tapi, kegelapan yang sangat kuat terpancar darinya. Benar-benar sangat kuat, bahkan berada didekatnya saja membuatku pusing. Jika menurutku, mungkin setara dengan para iblis dosa mematikan.
"Siapa kau!?" tanyaku dengan erat memegang pistol yang ada dipinggangku.
Jika orang ini bergerak mencurigakan aku tidak akan ragu untuk menghabisinya. Dalam jarak ini kupastikan tembakanku tidak akan meleset.
"Kau tidak perlu tahu. Jikapun kau tahu, tidak akan ada artinya untukmu."
Apa yang terjadi denganku. Aku tahu, dulu aku sudah sering berhadapan dengan darkness. Tapi sekarang, sosok didepanku ini benar-benar membuatku gemetar.
"Apa tujuanmu kemari?" tanyaku.
"Sudah kubilang bukan? Kau ingin menyelamatkan gadis itu tapi kau tidak bisa melakukannya bukan? Maka dari itu aku berniat menolongmu untuk menyelamatkankan nyawanya, tentu jika kau mengizinkannya," jelasnya.
"Kau tidak mungkin melakukannya dengan cuma-cuma, apa aku salah?" tanyaku curiga.
"Tentu saja. Aku juga menginginkan sesuatu sebagai balasannya," jawabnya.
Dari rupanya sudah tertebak kalau dia tidak mungkin melakukan sesuatu untuk orang lain dengan sepenuh hati.
Apa yang dia inginkan? Darahku kah? Mungkin tubuh? Atau malah justru jiwaku yang mungkin dia inginkan?
Kurasa aku harus menyingkirkan kemungkinan kedua.
"Apa yang kau inginkan?"
"Setelah aku menyelamatkannya, aku ingin kau untuk mengalahkan makhluk itu dan juga para gate guardian lain termasuk diriku."
"K-kau termasuk gate guardian? Kenapa kau melakukan ini!?" tanyaku terkejut.
"Aku hanya tidak menyukainya, dipaksa untuk terus bertarung saat kau tidak mau melakukannya. Terlebih, aku tidak memperoleh keuntungan." jawabnya seperti sedang menyesali sesuatu, "maka dari itu, aku ingin kau mengalahkan mereka dan juga diriku."
Aku berpikir sejenak. Aku merasa ragu untuk menerima bantuannya, apa lagi dengan konsekuensi yang setinggi itu, tapi...
Aku mengalihkan perhatianku ke arah Ryuuka. Apakah aku punya pilihan lain? Apakah ada jalan yang lain?
"Jika kau terlalu lama berpikir, mungkin gadis itu tidak akan tertolong."
Sial! Kata-katanya membuatku terpojok.
Orang ini, dia memiliki mana dark yang kuat dan kemungkinan dia bisa menolong Ryuuka yang memiliki kekuatan yang sama. Tapi apa pengaruh yang akan diterima Ryuuka? Apakah dia tetap menjadi Ryuuka yang kukenal atau menjadi yang lainnya?
"Apa aku bisa percaya padamu?"
Orang itu mengangguk.
Berat untuk mengucapkannya.
"Lakukanlah apa yang perlu kau lakukan."
Orang itu berlutut, kemudian menyentuh Ryuuka dengan tangannya. Miasma disekitarnya bergerak ke tubuh Ryuuka. Luka-luka yang diterima Ryuuka menutup kemudian menghilang seolah tidak pernah ada disitu. Aku sebelumnya belum pernah melihat penyembuhan dengan mana dark.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLWK: Rise [End]
Fantasy#Cerita kedua dari Blue Luminescent White Knight. Kematian, banyak yang yang berkata kematian bukanlah akhir kehidupan, melainkan sebuah awal untuk memulai kehidupan yang baru. Didunia yang baru dengan takdir yang baru. Dan ya, aku sepertinya harus...