Tepat didepan Nixia dan Risa
"Tidak kusangka dia akan muncul di sini," ucap Ritirr.
"Siapa yang kau maksud?" tanya Risa.
"Fifth ruler, yang disebut juga King of Destruction dengan Defel, roh dari blighter."
"Hahaha! Kau ternyata masih ingat denganku Ritirr!" ujar Defel.
"Tch!"
"Kak Nixia, kita menghadapi masalah yang sangat rumit," ucap Risa padaku.
"Aku mengerti itu, dia salah satu dari kalian bukan?"
"Kenapa aku belum melihat kalian?" tanya Ezen.
"Ezen, maaf kami tidak bisa membantu. Saat ini kami..."
Nixia bahkan sampai meneguk ludah sendiri untuk mengucapkan nama dari lawan luar biasa berbahaya yang berdiri dihadapan kami.
"... Akan menghadapi Amon."
"Apa!? Tidak ada jalan lain ya? Selamat berjuang."
Mungkin khawatir akan mengganggu Nixia dan Risa, Ezen benar-benar tidak menghubungi mereka lagi.
"Kukira aku akan menghadapi siapa, ternyata Knight Princess," ucap Amon dengan arogan, "kuakui aku cukup terkejut saat menyadari kebangkitanmu, Sixth Ruler, namun aku kecewa begitu mengetahui ternyata dia hanya seorang gadis kecil."
"Memangnya kenapa kalau aku gadis kecil!?" teriak Risa dengan menghunuskan crytears.
"Tidak, bukan apa-apa. Dari pada dibunuh, gadis sepertimu lebih baik dinikmati. Sejujurnya aku ingin menghadapi seventh ruler. Sayangnya dia sudah mati. Aku tidak menyangka kalau dia selemah itu.
"Diam dan matilah."
Risa maju menerjang kearah Amon. Dengan crytears, dilakukannya tebasan vertikal dari bawah keatas yang langsung mengarah ke kepala Amon. Hanya kehampaan yang ditebas oleh Risa. Tidak ada siapapun yang terkena serangannya.
"Nona! Atasmu!" teriak Ritirr.
"Aku tahu!"
Amon mengayunkan blighter dengan keras, hingga menghasilkan suara yang sangat nyaring ketika bertabrakan dengan crytears.
Bukannya menyiapkan serangan balasan, Risa yang terdorong kebelakang justru menyiapkan perisai untuk menahan serangan. Amon segera mengerti mengapa Risa mengambil posisi bertahan ketika mengalihkan perhatiannya padaku.
"Crimson lance barrel, charge!" seru Nixia.
Puluhan tombak berwarna merah meluncur kearah Amon ketika kuarah solem nox padanya. Tentu saja serangan Nixia ada juga yang mengenai Risa.
Sayang, Amon sangat mudah menghancurkan beberapa tombak dengan blighter, sedangkan sisanya ia hindari dengan melompat keatas. Hasilnya beberapa mengenai perisai Risa. Setidaknya memang begitulah rencananya.
Amon kembali menghantamkan helberdnya ketika mendarat. Hasilnya, daerah disekitarnya porak-poranda karenanya. Untungnya kami berhasil menghindari.
Langsung Nixia berlari menyerang Amon dengan kombinasi solem nox dan yoruno hikari serta aku juga menggabungkan serangan dari tekhnik pedang yang dia tiru dari tekhnik pedang milik Ricane. Tabrakan masing-masing senjata tidak terhindarkan. Pertarungan jarak dekat terjadi dengan suara dentingan logam dan percikan api sebagai pelengkapnya.
Risa turut menyerang. Diserang oleh dua orang dari dua arah berbeda Amon masih bisa bertahan, bahkan sesekali melancarkan serangan balasan yang membuat tubuh Nixia dan Risa penuh goresan berwarna merah.
Entah bagaimana, tapi rasanya serangan yang mereka lakukan seperti mencoba merubuhkan tembok bata dengan lemparan gumpalan kertas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLWK: Rise [End]
Fantasi#Cerita kedua dari Blue Luminescent White Knight. Kematian, banyak yang yang berkata kematian bukanlah akhir kehidupan, melainkan sebuah awal untuk memulai kehidupan yang baru. Didunia yang baru dengan takdir yang baru. Dan ya, aku sepertinya harus...