Prolog

18.5K 301 37
                                    

Prolog

Hentakan itu semakin keras ketika gairah mencengkeram akal sehat keduanya. Desah kenikmatan saling bersahutan dengan suara pusat tubuh mereka yang terus memanas.

"Ouuhh..sshh aaahh.." Lenguhan panjang lolos dari bibir tipis pucat kala melepaskan kenikmatan yang sudah mencapai puncak. Tubuhnya masih mengejang akibat pelepasan barusan, cairannya bahkan masih mengalir keluar, tapi hentakan pada pusat tubuhnya justru semakin kasar dan dalam.

"Ky-kyuuhh.." Panggilnya dengan susah payah karena nafasnya masih putus-putus. Tidak ada sahutan balik, namun kedua tangan kekar yang sejak tadi memainkan dua gundukan kembar itu kini beralih ke pinggang sang gadis yang tampak tidak berdaya di bawahnya. Ia mengangkat kedua kaki putih mulus tersebut hingga tertahan di kedua pundaknya, membuat pusat kenikmatannya kini terbuka sedikit lebih lebar membuat aksesnya lebih mudah. Ia kembali menyentak dengan kasar, dalam dan kuat.

"Bergeraklah Ri!" Perintahnya dengan suara berat karena tenggorokannya tercekat oleh nafsu. Bagaikan perintah yang tak boleh dilanggar, sang gadis pun bergerak walaupun tenaganya sudah di ambang batas. Akal sehatnya mengesampingkan kondisinya yang sudah kelelahan dan menggantinya dengan nikmat.

"Kyuhh ahh cep-ppathh.." Pintanya lagi ketika gelombang puncak kenikmatan pada dirinya sudah akan datang kembali, membuat sang pria memompa kejantanannya dengan menggila.

"Aakkkhh..." Rintihan menggantikan desahan nikmat beberapa saat yang lalu saat batang besar itu mengoyaknya begitu dalam, dan juga pelintiran pada puncak payudaranya. Ia bisa merasakan batang itu membesar dan mengejang yang berarti ia hanya perlu menahan sebentar lagi. Pelepasan bersamaan, ya itulah yang dicari sang pria sejak tadi.

"Ri.." Geram sang pria ketika ia sudah berada di puncak. Ia menghentak dalam-dalam sebelum akhirnya memuntahkan cairan kenikmatan tersebut di dalam lubang hangat yang sudah basah karena gadisnya juga baru saja melakukan pelepasan. Beberapa menit, keduanya terdiam menikmati penyatuan pelepasan mereka yang masih terasa hangat serta sembari mengatur nafas. Pria itu pun menurunkan kaki jenjang dari bahunya tanpa melepaskan penyatuan pusat tubuh mereka. Bagaimana bisa ia melepaskan dirinya bahkan ia masih menegang di dalam sana. Ia pun mengambrukkan diri di atas tubuh polos berpeluh gadis itu, lalu menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher sang gadis.

"Kyu.." Panggil sang gadis dengan suara serak yang selalu terdengar setiap kali mereka melewati percintaan panas panjang yang membuatnya kewalahan.

"Hmm?"

"Kau berat." Jawabnya tanpa ragu. Ia bahkan mulai kesulitan nafas karena dadanya yang tertekan oleh dada bidang milik Kyuhyun, pria yang selalu mampu membuatnya tak berdaya karena kenikmatan tanpa akhir. Namun bukannya jawaban atau melakukan apa yang diminta, Kyuhyun justru terkekeh geli dan menjahili gadis itu dengan kembali memilin salah satu puncak payudara yang mulai menegang karenanya.

"Kau yakin ingin mengakhirinya sekarang?" Tanyanya dengan nada menggoda serta dengan seringiaian khas mesum. Dengan gerakan cepat, ia lalu menarik tubuhnya lalu menjilati puncak yang lainnya seperti menjilati es krim.

"Ouh.." Desahan itu kembali lolos ketika tindakan Kyuhyun berhasil memancing gairahnya kembali, membuat Kyuhyun semakin berani dan meremas kuat salah satu gundukan montok itu hingga puncaknya yang menegang mencuat kemudian meniup-niup kecil di atasnya.

"Masih ingin berhenti?" Godanya yang puas merasakan lubang hangat gadis itu kini mulai menegang dan mencengkeram erat miliknya.

"Han Nari.." Panggilnya dengan menahan geraman karena ia tidak mampu menahan lebih lama lagi untuk tidak bergerak sedangkan gadis itu, Nari, belum menyatakan menyerah.

Nari menggigit bibir bawahnya menahan agar desahan lainnya tak lolos dan mengangguk pelan. "Ak-akh-u lelah.." Akunya terputus-putus bersamaan dengan perbuatan Kyuhyun yang menggigit puncak payudaranya dengan keras.

"Kau tahu apa yang kuinginkan, Nari."

Mendengaritu Nari pun tak membantah lagi. Ia mengalungkan kedua tangannya ke leherKyuhyun sebagai tanda dirinya pun menyerah. Ya, entah kapan ia bisa menang dariKyuhyun dan gairah tinggi pria itu. Pikirannya pun melayang menuju kekenikmatan kala kejantanan Kyuhyun kembali mengoyak kewanitannya yang masihbasah itu.

To Be Continued..

Lost In Revenge (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang