Masih versi belum di edit 😌
Don't forget to vote and leave comment ya.. ku senang baca-baca komen-komen kalian 🤭🤭🤭 thanks all..Part 24 - His True Feelings
"Kau masih belum memecahkan teka-tekinya?"
Yerim menggeleng tanpa semangat, tanpa mengangkat dagunya dari atas permukaan meja makan. Enam toples berisi selai strawberry berjejer rapi di hadapannya dengan jarak yang cukup jauh. Yerim tampak sangat menjaga jarak dengan enam benda tersebut.
"Dari mana kau yakin ia memiliki pesan dari selai-selai ini?" Tanya suara lain dari belakangnya.
Hwang Yura tampak sedang melakukan pemanasan di atas matras yoganya. Penampilan roomate Yerim itu begitu seksi dengan menggunakan baju senam yang cukup minim.
"Coba saja kau pikir, tuan muda Choi tahu jika Yerim alergi strawberry tapi memberikannya selai sebanyak ini. Tentu ada maksudnya." Tutur suara berat yang di awal tadi bertanya, ia adalah satu-satunya pria yang ikut mengontrak dengan mereka.
Park Sanghyun, pria gay yang sempat disebut oleh Hyukjae tempo hari. Wajahnya yang tampan dengan campuran Korea-Jerman, tentu banyak membuat hati para wanita patah dan menyayangkan kondisi pria itu.
Yerim mengangguk-angguk tanda setuju. "Feelingku juga mengatakan begitu." Tambah Yerim menyetujui kalimat terakhir Sanghyun.
"Feeling apa? Kau menyukai tuan muda tampan itu?" Sahut Yura dan langsung mendapat desisan serta tatapan sinis dari Yerim.
"Bawa aku ke rumah sakit jiwa jika itu terjadi!" Pekiknya dengan mengalihkan wajah dan memandang Sanghyun serius, membuat pria itu tertawa geli karena mata Yerim yang melotot horror.
"Kau seperti mendengar sebuah kutukan." Sahut Sanghyun masih dengan tawanya. "Kembali ke topik awal. Kalau ia tahu kau alergi strawberry tapi masih memberikanmu selai sebanyak ini, tentunya ia pasti tahu apa yang akan kau lakukan."
Dahi Yerim berkerut, "apa?"
"Memangnya apa yang akan kau lakukan setiap melihat strawberry di kulkas?"
"Membuangnya!"
Sanghyun memberikan tatapan penuh makna, "tepat! Mungkin ia memberikanmu ini untuk dibuang?"
Yerim berpikir sesaat sebelum bangkit berdiri dan tepat sebelum ia mengambil salah satu toples, tangannya ditahan oleh Sanghyun.
"Kau mau apa?"
"Membuangnya. Kau bilang begitu tadi."
"Cih! Bukan membuang seperti itu, bodoh!" Kali ini Yura yang berdecih kesal karena kebodohan sahabatnya ini. Ia heran bagaimana mungkin Yerim bisa menjadi sekretaris kepercayaan petinggi CH Group.
"Lalu?" Yerim masih tidak mengerti tapi di satu sisi merasa kalah karena sepertinya memang hanya dirinya yang tidak mengerti.
Yura menghentikan kegiatannya berolahraga lalu beranjak mendekati meja makan. "Oppa, ambilkan panci dan sendok." Pintanya pada Sanghyun yang langsung dilakukan.
"Pakai peralatan perangmu!" Perintahnya pada Yerim. Ia langsung memakai sarung tangan serta masker pada wajahnya.
"Apa yang kau lakukan?!" Pekik Yerim ngeri saat melihat Yura dan Sanghyun membuka lalu menuangkan isi selai-selai tersebut ke sebuah panci yang cukup besar. Yerim menahan rasa mualnya saat melihat pasta berwarna merah itu tumpah ke dalam panci.
Tiga toples sudah tertuang habis dan dua orang sahabatnya kini mengaduk-aduk selai dengan bintik-bintik hitam tersebut. Mereka seperti sedang mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Revenge (REPOST)
FanfictionOne has lust and the other one has love, while someone between them has a revenge.. WARNING 21+ MOST OF PARTS ARE PRIVATE REPOST Edition. Cerita sebelumnya dihapus permanen entah kenapa.. versi no gifs but still yang mampir cek KTP dulu ya..