Part 9 – The Complicated Hearts
Kyuhyun meneguk air putih dingin di dalam gelas di genggamannya hingga tak bersisa, berharap dapat mendinginkan kepalanya yang penat saat ini. Hyukjae dan Donghae baru saja kembali dan sampai saat ini Nari tidak juga keluar dari kamar sejak tadi.
Ada sedikit rasa menyesal hinggap di hati Kyuhyun karena telah hilang kontrol sampai membentak Nari. Dan di sini lah ia berada, terjepit antara rasa bersalah namun juga gengsi. Ia tak mau jika lunak sedikit akan membuat Nari kembali berusaha memperdebatkan kondisi saat ini.
Memilih mengesampingkan rasa gengsinya, Kyuhyun pun memutuskan untuk mengecek kondisi gadis itu. Bagaimanapun juga, ia bersalah. Dan sialnya Hyukjae memang benar, bahwa Nari hanya membutuhkan penjelasan bukan pemaksaan.
Pria berambut hitam itu dapat melihat gadis yang dicarinya berbaring di ranjang King Size dengan posisi miring. Kedua matanya tertutup tapi Kyuhyun yakin Nari tidaklah tidur.
"Nari-ya.." Panggilnya pelan dan lembut. Tapi sayangnya tak ada jawaban maupun reaksi sekecil apa pun dari Nari. "Kita harus bicara." Lanjutnya singkat namun ajaib kali ini berhasil membuat Nari bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk di atas kasur. Wajahnya tertekuk dan kedua matanya menghindari tatapan Kyuhyun. Ia pun berjalan berniat mendekati gadis itu.
"Ri-ya.." Katanya lagi namun tak mampu dilanjutkan karena dipotong oleh Nari, termasuk langkahnya yang ikut terhenti.
"Kenapa kalian semua memanggilku 'Nari-ya, Nari-ya'?? Memangnya kita kenal sedekat itu?!" Protesnya galak dan sukses mengundang kebingungan dari Kyuhyun. Topik ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pertengkaran yang terjadi.
"Kau sensitif sekali." Celetuk Kyuhyun menanggapi protesan tidak jelas barusan. Nari jarang sekali meributkan hal-hal yang tidak penting. Justru, Kyuhyun lah yang lebih sering dengan sengaja membuat pertengkaran kecil di antara mereka untuk membuat Nari kesal.
Tidak ada jawaban lagi membuat Kyuhyun menyerah untuk mendapat persetujuan untuk berbicara.
"Situasi kali ini tidak untuk diperbedatkan jadi ku mohon mengertilah."
"Apa yang membuat kalian begitu yakin aku lah yang diincar pria itu?"
"Ia sering mengawasimu."
"Bisa saja bukan aku. Setiap harinya ada sepuluh karyawan bahkan lebih di dalam Cafe."
"Ia pernah mengikutimu pulang beberapa kali."
Nari terdiam seakan dapat merasakan bahwa dirinya telah kalah. Tapi tidak dapat dipungkiri, ia justru semakin kesal setelah mendengar kalimat barusan. Seberapa lama dan jauh Kyuhyun sudah mengawasinya selama ini? Pertanyaan itu terus membuat hatinya panas. Sejak kejadian ia diculik dan kebakaran dulu, Nari menjadi lebih mudah berprasangka buruk pada orang-orang yang mengawasinya. Termasuk saat ini.
"Berhenti lah dari Cafe itu atau aku sendiri yang memberikan surat pengunduran dirimu." Ujar Kyuhyun lagi dengan tegas, berharap topik ini tidak akan diperdebatkan lebih panjang.
"Sena akan kembali." Nari kembali melemparkan tanggapan yang tidak berkaitan dengan perdebatan mereka, namun tampaknya cukup berhasil karena ia dapat melihat perubahan pada sorot mata Kyuhyun yang berubah menajam. "Pemilik Cafe itu akan kembali dalam waktu dekat dan semua karyawan sudah membicarakannya sejak kemarin."
"Apa maksudmu?" Tuntut Kyuhyun datar walau berbeloknya arah pembicaraan saat ini sangat ingin ia akhiri.
"Kau menahanku di sini untuk mendapatkan informasi tentang Sena, bukan? Sayangnya hanya itu yang aku tahu dalam dua tahun ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Revenge (REPOST)
Fiksi PenggemarOne has lust and the other one has love, while someone between them has a revenge.. WARNING 21+ MOST OF PARTS ARE PRIVATE REPOST Edition. Cerita sebelumnya dihapus permanen entah kenapa.. versi no gifs but still yang mampir cek KTP dulu ya..