Part 10

4.4K 206 5
                                    

Part 10 – The Enemy

Nari masih memberontak dengan sekuat tenaga membuat Kyuhyun cukup kewalahan untuk menghentikannya. Pria itu terpaksa mencengkeram erat kedua tangan Nari di atas kepala sampai akhirnya Nari menyerah dan menghentikan aksi brutalnya, yang nampaknya berhasil karena gadis itu kini menghentikan gerakannya dan terlihat tak berdaya di bawah Kyuhyun.

"Kau tak bisa mengaturku.." Suara lirih Nari menyadarkan Kyuhyun akan kondisi gadis itu saat ini. Ia baru dapat melihat dengan jelas kalau wajah Nari sudah basah karena air mata. 

Ia tertegun sejenak melihat Nari yang terisak dan masih mengucapkan kalimat yang sama berulang-ulang. Kyuhyun tidak bodoh untuk mengerti apa yang dimaksud Nari sejak tadi. Perkataannya semalam melukai gadis itu lebih dari yang ia kira.

Tentu saja. Tidak ada hati yang akan tetap utuh ketika tahu bahwa hanya dimanfaatkan dan sekedar menjadi pelampiasan. Terlebih lagi, diminta untuk bertahan sampai waktu untuk dibuang sama saja seperti menghitung hari untuk menjalani hukuman mati.

Nari mencoba menahan diri sejak semalam untuk tidak berlarut dalam rasa sakit hatinya namun nyatanya menangis semalaman tak mampu merekatkan retakan tersebut. Sampai pada akhirnya ia melampiaskannya dengan menonton untuk melupakan nyeri yang terus bersarang dalam dirinya.

Kyuhyun menarik diri dari atas tubuh Nari kemudian duduk tepat di sebelah gadis itu yang kini terisak dengan menutup wajahnya menggunakan kedua tangan. Pikirannya ikut kacau dan buntu. Ia sudah mencoba mencari jawaban namun terus terbentur pada rasa takut, takut pada dirinya sendiri.

Agak lama sampai isakan Nari mereda dengan sendirinya, Kyuhyun menggeser tubuhnya mendekati gadis yang masih terlentang tersebut. Ia meraih satu tangan Nari yang masih bertengger menutupi wajahnya, namun ditepis secepat kilat membuat Kyuhyun membatu dengan putus asa yang menguar ke permukaan hatinya. Penolakan yang mungkin biasa ia dapatkan, namun kali ini berhasil membuat hatinya resah.

Tanpa peduli, Nari memutar badannya sehingga membelakangi pria yang sangat ingin dihindarinya sejak semalam. Air matanya kembali menderas membuatnya merutuki diri sendiri dalam hati.

Kyuhyun kembali meraih Nari setelah berhasil menguasai diri. Sama seperti tadi, tepisan kasar didapatnya. Namun kali ini, Kyuhyun memilih tak menyerah dan memakai tenaganya untuk membuat Nari kembali menghadap padanya.

Pria itu mengaitkan kedua kakinya untuk menahan kaki jenjang Nari yang ikut memberontak, sedangkan kedua tangannya berusaha memutar tubuh gadis itu. Kyuhyun pun membawa Nari dalam dekapannya begitu usahanya berhasil walau Nari tetap berusaha untuk melepaskan diri. Kedua tangannya terkepal erat dan memukul dada Kyuhyun. Isakan tangisnya semakin menjadi dan terdengar memenuhi kamar itu.

"Maaf." Katanya singkat. Begitu banyak hal yang ingin ia jelaskan tapi hanya satu kata tersebut yang dapat keluar dari mulutnya. Pukulan tangan Nari berhenti namun berganti dengan isak tangisnya yang pecah. Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya, membiarkan gadis dalam pelukannya mengeluarkan emosi yang tertahan.

***

Siwon menggaruk dahinya yang tidak gatal sama sekali saat momen saling menatap itu mulai membuatnya canggung. Ia tak pernah menatap apalagi ditatap oleh seorang pria begitu intens sekalipun lawan tatapnya adalah sepupunya sendiri, Henry.

Ia tak merasa bahwa apa yang baru saja ia katakan merupakan sesuatu yang perlu ditanggapi seserius ini. Atau mungkin Siwon yang lupa kalau sepupunya satu ini memang sering merespon secara berlebihan.

"Ah Henry-ya!" Protesnya karena sudah tidak tahan lagi untuk melanjutkan kegiatan yang membuatnya mulai takut.

"What did you just say, hyung? My hearing worsen since I met you. " Tanya Henry balik dengan gaya bodohnya dan masih tak melepaskan pandangannya dari Siwon yang masih bertahan untuk berdiri di hadapannya.

Lost In Revenge (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang