Annyeonghaseyoooooo!
Terima kasih yang masih menunggu yaa.. kalian uwuuu bangett. Hahahaha..Enjoy reading!
Don't forget to vote and I love to read all your comments!Part 33 - The Doubts
"Cho Hana benar-benar gila!" Umpat Taesan menyusul keluar tapi mereka sudah masuk ke dalam lift.
Dengan segera, ia melakukan panggilan ke bodyguard yang berada di bawah dan memerintahkan untuk berjaga di area pintu basement kemudian menelepon seorang lain yang ia kenal untuk meminta bantuan.
Urgent code berarti meminta sebuah formasi di mana menambah orang-orang mereka untuk berjaga di area atau jalanan yang kemungkinan akan ia lewati, mengepung pihak lawan untuk menyerah sebelum tawanan dibawa jauh.
Ia harus menarik banyak orang untuk hal ini dan bantuan anak buah Heechul dibutuhkan. Absennya Jonghoon membuat kekuatan mereka sedikit melemah.
Tak sabar, Taesan memencet tombol lift untuk menyusul turun, berharap nona mudanya tidak terluka lebih banyak atau pun dibawa jauh.
Sedangkan Nari, ia menurut turun ke basement. Ia tak banyak bicara ataupun memberontak. Ia menunggu waktu yang tepat untuk melepaskan diri.
Kedua matanya menyapu sekeliling basement. Seharusnya bodyguard yang mengikuti mereka seharian ini sudah menerima perintah dari paman Jung dan siap bertindak.
Cho Hana berjalan di sampingnya masih dengan pistol di tangan. Sedangkan pria bermasker berada di belakangnya, masih mencekik lehernya dengan satu tangan. Ia merasa posisinya saat ini cukup aman karena pisau tadi tidak lagi diarahkan ke tubuhnya.
Nari berusaha menajamkan pendengaran untuk mencari suara mesin mobil yang menyala ataupun yang mendekat. Bodyguard mereka seharusnya sudah bertindak sekarang.
Ia terus didesak untuk berjalan menyusuri area parkir di sana. Kedua matanya menyipit ketika mendengar samar suara mesin mobil.
Mengambil kesempatan saat menyebrang ke area lainnya, Nari menyatukan kedua tangan dan mengepalkannya lalu menganyunkan ke depan sebelum mendorong ke belakang dengan satu dorongan kuat. Ia menyiku pria di belakang hingga cekikan pada lehernya terlepas dan pria itu pun terhuyung ke belakang.
Belum sempat mencerna apa yang terjadi, ia mencekal tangan Cho Hana yang memegang pistol lalu merebutnya. Tidak lupa, ia pun mendorong wanita itu ke arah pria yang sedang menahan sakit pada perutnya.
Tanpa ragu, Nari menodongkan pistol milik Cho Hana pada wanita tersebut. Matanya melirik jauh ke belakang dua orang di hadapannya, mobil yang ditunggu belum juga terlihat.
"Aku bisa membunuh kalian hanya dengan sekali tembak!" Ucapnya dengan suara tertahan emosi. Kedua matanya bahkan memerah memandang Cho Hana.
"Kau memang jalang yang luar biasa!" Ejek Cho Hana tidak takut sama sekali. Ia bahkan masih sempat tertawa melihat Nari. "Kau membiarkan anakmu membunuh ibu dari ayahnya? Ahh.. aku tidak sabar melihat bagaimana Kyuhyun membuang kalian berdua!"
"Kalian semua iblis!!" Jerit Nari tidak lagi memiliki kesabaran. Jari telunjuknya menekan trigger dan detik berikutnya suara tembakan pun terdengar.
Waktu seakan berhenti. Air mata menetes di ujung matanya. Seluruh tubuhnya bergetar karena emosi tertahan tidak dapat ia luapkan.
"Wanita jalang! Cepat tangkap dia!" Perintah Cho Hana marah. Tembakan barusan memang meleset dan mengenai pilar di belakang mereka, tapi Nari menembak tepat di tengah antara Cho Hana dan pria bermasker.
Satu tangan terkepal erat. Keinginannya untuk membalas Cho Hana secara langsung mengambil alih pikirannya sesaat tapi hatinya tetap menahan.
Pria suruhan Cho Hana berjalan menghampiri Nari, tapi di saat bersamaan sebuah mobil datang melaju dengan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Revenge (REPOST)
FanficOne has lust and the other one has love, while someone between them has a revenge.. WARNING 21+ MOST OF PARTS ARE PRIVATE REPOST Edition. Cerita sebelumnya dihapus permanen entah kenapa.. versi no gifs but still yang mampir cek KTP dulu ya..