Part 6

6.2K 204 4
                                    

Part 6 – A Good (Bad) News

"Nuna!"

Cho Kyuhyun berlari menghampiri Cho Ahra yang berdiri tepat di depan pintu kamar rawat inap ayah mereka. Dalam perjalanan tadi, Kyuhyun berharap dapat melihat wajah bahagia Ahra dan sang ibu namun hatinya kini berdesir takut saat melihat lelehan air mata menghiasi wajah cantik sang kakak.

"Ada apa? Bagaimana kondisi appa? Mana eomma?" Desaknya tak sabar. Ahra meraih dua tangan Kyuhyun lalu membimbingnya ke pipinya yang basah lalu tersenyum tipis.

"Kyu.." Panggilnya setengah berbisik.

"Jawab aku, nuna." Pintanya menahan gejolak emosi yang tak dapat ia deskripsikan.

"Tenanglah. Eomma ada di dalam, appa baru saja selesai diperiksa." Jawab Ahra pelan seolah memberikan Kyuhyun kesempatan untuk dapat mencerna setiap kata yang ia ucapkan dengan baik. Pria itu bernafas lega. Kedua ibu jarinya ia gerakkan untuk menghapus air mata Ahra yang masih saja berurai.

"Lalu mengapa kau menangis?"

"Aku hanya terlalu bahagia, Kyu. Harapan dan perjuangan kita tiga tahun untuk appa tak sia-sia." Dan tangis Ahra kembali pecah membuat Kyuhyun merengkuh kakaknya itu dalam dekapannya yang erat.

"Semua sudah terlalui, nuna. Seharusnya kau tidak menangis seperti ini." Ujar Kyuhyun dengan memberikan usapan pelan di punggung Ahra. Walau meminta Ahra untuk berhenti menangis, namun Kyuhyun membiarkan hoodienya basah oleh air mata sang kakak. Setidaknya ia tahu bahwa tangisan ini adalah kebahagiaan.

"Nuna kau jelek sekali jika seperti ini. Siwon hyung saja tak mau denganmu apalagi pria lainnya." Canda Kyuhyun ketika Ahra sudah mulai tenang. Satu pukulan ia dapatkan di punggungnya namun selanjutnya tawa mereka yang terdengar. Kyuhyun berhasil mencairkan suasana.

"Kau sudah melihat appa?" Tanya Kyuhyun begitu pelukan mereka terlepas.

"Ya, tapi tadi eomma menangis di dalam dan karena itu aku memilih keluar."

"Tsk! Ada apa dengan kalian?" Kyuhyun merasa heran dengan reaksi sang kakak dan juga sang ibu yang sama.

"Hey tuan muda Cho, kami ini wanita berhati lembut jadi mudah terharu." Kyuhyun pun hanya tertawa mendengarnya. Jika biasanya ia memilih mendebat Ahra namun malam ini ia menahan diri sedikit. Ia tak ingin menyambut berita baik ini dengan membuat pertengkaran.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka membuat Cho bersaudara menghentikan perbincangan mereka. Nyonya Cho mendapati kedua anaknya dan kemudian tersenyum. "Masuklah, kondisinya stabil. Appa kalian belum bisa bicara tapi dapat merespon."

Ahra dan Kyuhyun mengangguk bersamaan dan masuk ke dalam. Setelah memastikan kedua anaknya sudah di dalam, nyonya Cho mengeluarkan ponsel dari dalam kantong cardigannya. Ia mencari sebuah nama dari kontaknya kemudian memencet tanda panggil.

"Suamiku sudah sadar, siapkan anak buahmu untuk mencari putri keluarga Han." Katanya tanpa memberikan jeda bagi lawan bicaranya untuk merespon dan kemudian mematikan sambungannya.

Tangannya menggenggam erat ponsel putih tersebut sebagai pelampiasan rasa amarahnya.

"Adeline Han. Anak sialan itu.." Geramnya pelan.

***

Di sisi lain, seseorang menggenggam erat ponselnya tidak kalah erat setelah mendengar sebuah percakapan yang membuatnya mengurungkan niat untuk tidur. Percakapan singkat yang ia dengar dari hasil sadapannya berhasil menghancurkan waktu istirahat malamnya. Ia berjalan keluar kamar menuju sebuah kamar lainnya yang berada di ujung lantai dua tersebut.

Lost In Revenge (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang