Part 7

4.3K 184 4
                                    

Part 7 – The Bad Dreams

Lari.

Hanya itu yang ingin ia lakukan namun sayangnya keadaan tidak berpihak padanya sama sekali. Ia justru semakin terkurung dan terpojok di sudut gudang kumuh saat jingga senja mulai memudar. Nari tak memiliki keberanian sedikit pun untuk sekedar mengangkat wajahnya agar dapat melihat dua orang yang menyeretnya secara tiba-tiba beberapa menit yang lalu.

"Kami tidak akan menyakitimu asal kau mau bekerja sama, nona Han." Ujar seseorang yang berhasil membuat Nari terkesiap dari rasa takutnya sejak tadi. Melupakan nyalinya yang ciut, ia kini berhasil mengangkat wajahnya sedikit untuk memastikan kalau pendengarannya tidak salah. Dua tahun boleh berlalu sejak pertemuan terakhirnya dengan pemilik suara ini, namun ia tak lupa suara bariton khas yang dikenalnya lebih lama.

"Pengacara Lee." Bisiknya namun dapat terdengar jelas oleh dua orang pria di hadapannya saat ini. Pria itu pun tersenyum pada Nari namun bukan senyuman ramah yang sering ia lihat. Senyuman ini begitu mengerikan.

"Aku cukup takjub kau dapat bertahan dalam kemiskinan seperti ini." Sahut Lee Joonhae yang mencoba menunjukkan rasa simpatiknya namun justru terdengar sebagai nada melecehkan di telinga Nari.

"A-apa maksudmu?"

"Kudengar adikmu Hyemi menjual dirinya untuk menyambung hidup."

"Jaga ucapanmu, pengacara Lee!" Seru Nari yang terpancing emosi karena Hyemi direndahkan. Tawa puas dan juga meremehkan Lee Joonhae cukup membuat Nari menyadari apa yang selama ini terjadi. Adiknya tak hidup mewah dengan membawa harta namun kesulitan seperti dirinya.

"Lee Joonhae." Panggil suara berat lainnya dan cukup menghentikan kesenangan sesaatnya. Pria itu berjalan mundur lalu mempersilakan seseorang yang sejak tadi berada di belakangnya untuk maju. Kali ini Nari tak mampu mengendalikan dirinya agar tidak bergetar ketakutan. Pria paruh baya ini memiliki wajah yang tenang dan juga penuh wibawa namun entah mengapa kedua mata itu seolah menghujaninya dengan kebencian. Nari beringsut mundur ketika pria itu berjongkok tepat di depannya.

"Han Nari. Itu namamu?" Tanyanya tanpa memberikan ekspresi apapun. Dengan sangat pelan gadis itu hanya mengangguk penuh keraguan.

"Joonhae sudah mengatakannya, kau akan kami lepaskan dengan selamat jika mau bekerja sama."

"Apa yang kalian inginkan? Aku tidak memiliki harta apapun." Jawabnya dengan sedikit berani. Pandangan sinis ia lontarkan pada Lee Joonhae di belakang. Sungguh, Nari ingin sekali menghajar pria jahat itu dengan sekuat tenaga yang ia punya.

"Sekalipun punya, aku tak membutuhkan uangmu." Sahut sang pria yang kini menyeringai sinis dan membuat Nari kembali ciut. "Adeline Han, kau mengenalnya?"

Nari menggeleng cepat namun detik berikutnya kedua pipinya dicekal oleh pria di hadapannya. "Pikirkan dengan baik-baik dan jangan mencoba membohongiku, nona." Desisnya tak suka dengan jawaban Nari barusan yang terlalu cepat. Ia menahan wajah Nari sehingga gadis itu dapat melihat langsung ke matanya.

"A-aku tid-dak tah-u.." Jawabnya susah payah namun setelahnya pria tersebut melepaskan tangannya dari pipi pucat Nari kemudian berdiri menghadap Lee Joonhae.

"Kau yakin sudah menyelidikinya dengan benar?" Tanyanya berusaha tidak lepas kendali walau sudah geram dengan cara kerja Lee Joonhae selama ini.

"Benar. Adeline Han sudah kembali beberapa bulan terakhir. Aku mengawasi pergerakan Kim Jonghoon dan pria itu juga beberapa kali terlihat mengawasi gadis ini dan Hyemi."

"Bagaimana dengan Han Hyemi?"

"Aku belum menginterogasinya."

"Lakukan segera! Habisi keduanya setelah selesai!"

Lost In Revenge (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang