Part 19

2.7K 131 15
                                    

Warning!
Part ini super panjang, kalau engap bacanya berhenti dulu lalu lanjut kemudian hahaha

Please pardon the typos and the format, belum sempat edit di laptop.. soon yah :)

Enjoy reading everyone!

Part 19 – The Puzzle

Kyuhyun memandangi Nari dengan raut khawatirnya. Pagi ini, ia kembali menyaksikan gadis itu berlari ke kamar mandi dan mendengar suara muntahan yang menyakitkan di telinganya.

Dengan sabar, Kyuhyun ikut berjongkok di samping Nari dan memijat tengkuk gadis itu sampai Nari menekan flush closet.

“Kau sakit, Ri.” Ujarnya ketika mereka berjalan kembali ke arah tempat tidur. Itu bukanlah pertanyaan melainkan pernyataan.

Sejak muntah-muntah pagi itu, Kyuhyun tidak pernah melihat Nari bangun dalam kondisi sehat atau segar.

Contohnya seperti dua hari kemarin, sekalipun tidak muntah-muntah, Nari selalu terlihat pucat dan tidak bertenaga tetapi tidak melewatkan rutinitas paginya.

“Aku baik-baik saja, Kyu.” Jawabnya disertai sebuah senyuman dari bibir pucat yang justru membuat Kyuhyun merasa miris melihatnya.

“Kau mau kemana?” Cegahnya ketika Nari tidak kembali berbaring tetapi melewati tempat tidur dan menuju ke pintu.

“Dapur.”

“Mint tea lagi? Itu tidak akan membuatmu lebih baik. Sekarang kembali istirahat! Aku akan memanggil dokter.”

Nari yang siap membuka pintu terpaksa berhenti dan berbalik menghadap Kyuhyun. “Tidak perlu. Aku hanya ingin memanaskan sup semalam. Aku lapar.” Bohongnya lagi dengan sangat lihai dan semakin berani karena nyatanya Kyuhyun tidak pernah curiga dengan setiap alasannya beberapa hari terakhir.

“Sepagi ini?”

“Memangnya ada yang aneh dengan lapar di jam tujuh pagi hari?”

Kyuhyun terdiam namun tampak mulai goyah akan keputusannya tadi. “Aku akan tetap memanggil dokter.” Putusnya kemudian dan membuat Nari meliriknya malas.

“Jangan berlebihan, Kyu. Kau boleh memanggil dokter jika setelah makan nanti aku masih terlihat tidak baik.” Ujar Nari menjelaskan lalu keluar dari kamar, menyisakan Kyuhyun yang berdebat sendiri dengan pikirannya.

Ada sesuatu yang terasa menjanggal dalam dirinya selama seminggu belakangan ini dan ia sendiri bingung bagaimana menyampaikannya pada Nari.

Pergi di pagi hari dan pulang hampir larut malam, begitulah yang Kyuhuyun lakukan agar menahan dirinya untuk bicara.

Kaki jenjangnya kini melangkah menuju kamar mandi meski otaknya masih saja bekerja keras berpikir. Ia harus menyiapkan diri bagaimana pun reaksi Nari nantinya.

“Kopimu!”

Nari meletakkan secangkir kopi hitam panas di meja makan saat melihat Kyuhyun keluar dari kamar dengan mengenakan kemeja kerjanya yang masih belum rapih. Dasi dan jas ia bawa dalam genggamannya. Walau begitu, Kyuhyun terlihat sangat segar membuat Nari tak bisa mengelak dari mengagumi Kyuhyun lagi.

Kyuhyun menyodorkan barang bawaannya kepada Nari yang tanpa disuruh sudah meraih dasi Kyuhyun dan mengalungkannya di leher pria itu. Dalam diam, Nari mencuri waktu untuk menghirup banyak-banyak aroma Kyuhyun yang selalu dirindukannya sepanjang hari akhir-akhir ini.

Sementara menunggu dasinya dipasangkan, Kyuhyun mengambil waktunya untuk mengamati wajah Nari dalam-dalam.

“Kau sudah baikan?” Tanyanya setelah tidak mampu menahan diri untuk tidak bertanya. Sebenarnya, ia bisa melihat perubahan dari wajah Nari yang kini sudah terlihat sangat segar seperti biasa. Hanya saja, ia ingin memastikannya sekali lagi.

Lost In Revenge (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang