"oke stop dulu" ucap vian tiba-tiba menghentikan seleksi hari kedua yg sedang berlangsung.
"oke jadi sekarang kita bakal mainin satu permainan namanya pagi, siang, sore, malam" ucapnya setelah memerintahkan berhenti.
"tris jelasin cara mainnya" ucap vian pada tristan.
"jadi cara mainnya kalian tinggal tepuk tangan aja" ucap tristan menjelaskan.
"tepuk tangan gimana kak?" tanya dilla.
"jadi kalau pagi kalian tepuk tangan satu kali, kalau siang dua kali, kalau sore tiga kali dan kalau malam kalian diem jdi gk tepuk" ucap tristan menjelaskan lagi.
"kalian mengerti?!" tanya vian setelah tristan selesai menjelaskan.
"siap mengerti kak" jwb 30 orang calon paskibra itu.
"yg salah naik ke mimbar ya" ingat tristan.
Permainan dimulai dengan abah-abah vian.
"sore!" ucapnya.
Lalu tepuk tangan sebanyak tiga kali dari 30 orang itu.
"An nih ada yg salah" lapor tiwi dari sisi selatan lapangan.
Cewek yg salah itu naik keatas mimbar, sepertinya ia cukup takut akan hukuman yg diberikan nanti.
Permainan dilanjutkan.
"malam!" ucap vian.
Hening, namun ada lima orang yg bertepuk tangan sepertinya mereka butuh a*ua.
Lima remaja yg terdiri dari 2 cewek dan 3 cowok tersebut naik keatas mimbar, setelahnya semua paskibra pleton inti yg hadir berpencar pergi meninggalkan lapangan, dilapangan hanya tersisa vian dan tristan.
Setelah paskibra pleton inti sudah tak terlihat lagi, vian mengucapkan hukuman untuk 6 orang yg ada di mimbar tersebut,
"hukuman kalian adalah kalian harus cari semua pleton inti yg kabur itu terus nanti kalian cari satu orang dari pleton inti itu yg berlawanan jenis dari kalian" ucap vian lalu setelahnya ia dan tristan lari kedalam ruang kelas X ipa 1 dan mengunci pintu itu rapat-rapat.
Enam orang yg mendapat hukuman tadi itu sibuk berlarian keliling sekolah mencari anggota pleton inti, sementara yg lain? Mereka duduk dan bergosip sama seperti vira, tika, qila, govin dan monic.
"gue heran deh" ucap qila.
"heran kenapa?" tanya vira.
"heran sama kak vian, kemarin udah kayak macan eh sekarang baik-baik aja gk galak" jelas qila.
"nah iya tuh" ucap tika membenarkan.
"itu dah bagus" ucap monic.
"udah-udah jalani--
"nikmati, syukuri" potong qila, vira, tika, monic bersamaan.
"perhatian semua" ucap shasa menghentikan aktivitas bergosip mereka.
"sekarang temen-temen kalian ini bakal ngerayu, kita liat aja apa ada yg bisa jadi seromantis dilan" ucap shasa lagi.
"oke silahkan perkenalkan diri terus ngerayu dah" titah shasa.
Seorang cewek berdiri agak maju lalu memperkenalkan namanya yg ternyata adalah nikita, setelahnya ia mengucapkan sebuah rayuan yg ternyata untuk juan,
"kakak mau gak jadi gelas?" tanyanya pada juan.
"kalau gk mau?" tanya juan balik.
"kalau kakak gk mau berarti aku gk bakal bisa jadi air" jawab niki.
Seketika keheningan terjadi dan hanya terdengar suara jangkrik.
"emm gimana ya, lanjut deh lanjut" ucap shasa.
Hukuman dilanjutkan, kali ini yg maju adalah seorang laki-laki yg setelah perkenalan tadi author ketahui namanya esa, kali ini yg akan esa rayu adalah mirah,
"kamu tau nggak kalau dilan itu cocok sama milea?" tanyanya.
"tau" jawab mirah.
"berarti kamu tau dong kalau aku cocok sama kamu?!" setelah kata itu terucap banyak siul-siulan bermunculan.
Yg ngerayu selanjutnya namanya darmha sepertinya ia akan merayu tiwi,
"kamu tau Gk A, K, T, D itu apa?" tanya darmha pada kakak kelasnya itu.
"tau lah dik masak gk tau emang kakak anak TK, jdi A, K, T, D itu huruf" jawab kak tiwi.
"salah kak" ucap darmha.
"lah terus?" tanya tiwi bingung.
"A, K, T, D itu aku, kamu tanpa dia" jawab darmha.
"mantap dar"
"cie cie"
"berondong ti berondong"
"darmha cakep juga ti"
Begitulah teriakan-teriakan yg tiwi dengar dari teman-teman juga adik kelasnya.
Matahari sudah mulai turun dari peraduannya membuat seleksi paskib hari ini ditutup dan akan dilanjutkan besok.
Vira memilih untuk ikut tristan pulang kali ini karena hari sudah mulai gelap dan vira takut terjadi apa-apa bila ia pulang dengan ojek online.
Vira menghampiri tristan yg sedang mengobrol dengan vian,
"bang, aku ikut pulang bareng abang ya?" ucap vira pada tristan tanpa embel-embel kak yg biasa ia pakai jika disekolah.
"yah abang gk bawa motor tadi abang berangkat bareng vian, kamu ikut aja naik mobil vian" ajak tristan.
"seharusnya gue tanya dulu bang tristan bawa motor apa nggak, kalau kayak gini nyari alasan apa buat nolak?!" rutuk vira dalam hatinya.
"ayo dik gpp" ucap vian.
Dan terpaksalah vira ikut dengan tristan di mobilnya vian.
Huhh, sungguh suasana yg tak enak bagi vira berada pada mobil yg dikendarai vian ini.
Mobil itu hening hanya diisi dengan obrolan vian dan tristan yg tak vira mengerti, vira hanya bisa diam menatap pemandangan melalui kaca jendela mobil.
Mobil vian terus melaju menuju arah berlawanan dari rumah vira.
Ternyata vian membawa vira ke......
***
Hai 👋
Kemana hayo vian, tristan ama vira?
Tunggu besok ya!
Met sore~tristan ananda rarendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASKIBRA [Completed]
Teen FictionKisah Alvira anastasya rarendra yang bertemu dan dekat karena suatu hal dengan Devian nalando hendrawan. Ketua Paskibra beda generasi ini terlibat dalam suatu perasaan yang cukup sulit. Lalu bagaimana jadinya kisah mereka? Silahkan baca :)