Pagi ini vira dan semua anak ekstra modern dance sedang melakukan pemanasan untuk meregangkan otot-otot mereka di lapangan futsal RIS, entah kenapa latihan yg biasanya berlangsung di aula jadi dipindahkan ke lapangan futsal, bahkan seniornya shasa juga tak tau mengapa, vira tak masalah kalau-kalau ia harus latihan di lapangan seperti sekarang ini tapi asalkan sepi, walau tergolong masih pagi tapi sudah banyak yg datang terutama para wanita yg sudah duduk memenuhi bangku penonton di lapangan basket sebelah lapangan futsal(iya jadi lapangan futsal sama lapangan basketnya sebelahan) untuk apalagi mereka semua disana kalau bukan untuk melihat vian, dan kawan-kawannya menunjukkan kepiawaian mereka dalam mendribble bola, yg vira dengar dari obrolan anak kls X di sebelahnya adalah wanita-wanita itu sengaja datang pagi hanya untuk melihat vian, dan kawan-kawannya keringetan, sungguh hal yg hmmm... ANEH sekaligus tak masuk akal.
"kak vian kalo keringetan cool abis tau"
"apalagi poninya yg badai itu, uhh"
"gue sih lebih seneng liat kak septian ya, dia itu berwibawa"
"kayaknya kak tristan lebih ganteng deh"
Itulah yg vira dengar dari obrolan adik-adik kelasnya, ttg kelanjutannya jgn tanyakan vira ia sendiri tak mengetahuinya karena ia memilih untuk segera menjauh dari segelintir orang penggemar darts crew itu sebelum ia merasa mual.
Vira memilih ikut duduk bersama dengan bintang, ditha dan trisa, teman-temannya yg ia kenal di ekskul ini saat kls X namun keinginannya untuk melindungi kupingnya dari topik tentanng darts crew sirna sudah saat ditha bertanya pada trisa akan jadi atau tidaknya mereka menonton aldo dan rizky berlatih futsal.
Vira kembali menjauh dari gerombolan bintang, ditha dan trisa itu agar... Yah.. Ia tak muntah.
Kali ini vira memilih duduk sendiri di samping gerombolan para seniornya dan sesuatu yg tak ingin vira dengar ia dengar kembali yaitu ttg kakak klsnya yg datang pagi hri ini hanya untuk melihat vian, tristan dan septian yg berlatih basket kemudian mereka akan pulang sore untuk melihat aldo dan rizky berlatih futsal, sungguh vira ingin sekali meminta papa dan mamanya untuk menambah aturan tata tertib sekolahnya yg berbunyi 'setiap wanita di RIS dilarang terlalu mengagumi darts crew dan memuji mereka berlebihan'.
Tak ingin lagi mendengar ttg apa yg tak ingin ia dengar vira memilih untuk mengganti pakaiannya, rasanya mood untuk ekstra hari ini sedang memiliki persentase 0%.
Tapi mungkin memang hari ini adalah hari dimana semua orang akan mengobrolkan hal yg tak masuk akal sekaligus aneh bagi vira contohnya saja sekarang ini saat vira ingin berjalan menuju ruang ganti ia mendengar bahwa pemilik yayasan rarendra datang dengan murid baru yg mereka tafsirkan anaknya, tentu saja hal itu aneh bagi vira, anak mamanya hanya ia dan kakaknya dan mereka sudah bersekolah di sini sejak lama, setelah melihat mamanya vira mulai tau siapa murid baru yg dikatakan ganteng itu, barra, huh sungguh telinga vira yg sudah panas jdi semakin panas sekarang.
***
"YUDHAAA JANGAN RIBUTTT" teriak nadin~ketua kls XI Ipa 1.
"ANGGASSS DIEM BISA NGGAK SIH?!" teriak nadin lagi entah sudah berapa kali nadin berteriak untuk mengingatkan teman-temannya agar tidak ribut terutama yudha and the genk yg kalau lgi freeclass kayak gini hobinya nongkrong di pojok kelas sambil mainan ABC ada berapa, tau kan? Ituloh yg nyebutin nama orang, buah, bunga, benda, negara dan semacamnya.
Walau sedari tadi kelas XI Ipa 1 dipenuhi kegaduhan akibat ulah yudha and the genk dan teriakan nadin si ketua kelas fokus vira tak terpecah sama sekali dari mengamati kelas XII Ipa 1 yg tepat berada di depan kelasnya.
Vira asik mengamati seorang cowok pindahan yg baru saja memperkenalkan dirinya kepada seluruh penghuni XII Ipa 1.
Vira ingin sekali rasanya tertawa terbahak-bahak sekarang, entah kenapa dirinya begitu merasa senang ketika melihat orang yg telah menyakitinya, orang yg dulu dipuja-puja, sekarang malah gk dianggap di RIS, sekarang vira merasa benar-benar puas.
Bayangkan saja seorang labarra satyanta yg dikagumi satu sekolah saat SMP sekarang bahkan tak dilirik di kelas XII Ipa 1 tentu saja ia tak diperhatikan di kelas itu, kelas itu isinya most wanted semua, punya jabatan semua juga, terutama darts crew yg memang tak akan pernah tergantikan posisinya, vira baru kali ini rasanya ingin mengucap terima kasih karena tuhan sudah memberikan paras yg cukup tampan untuk darts crew.
Vira benar-benar bahagia hari ini meskipun paginya ia sedikit kesal karena mendengar banyak pujian hiperbola(melebih-lebihkan) untuk darts crew,tapi karena kadar ketampanan yg darts crew miliki hari ini vira bisa melihat seorang labarra satyanta tak dikagumi satupun orang di kls XII Ipa 1, memang ada beberapa yg memujinya tadi di koridor tapi hanya beberapa saja, palingan juga mereka memuji karena berfikir barra anaknya pemilik RIS.
Intinya vira senang melihat barra tak dianggap dan dihargai.
***
Haloo 👋
Aku tumben update cepet ya?!
Hmm iya nih lgi pingin dan lgi punya waktu jdi aku update deh.
Oh iya aku mau kasih nasehat nih buat vira, vira tu gk boleh tau bahagia diatas penderitaan orang lain, jadi vira gk boleh bahagia di atas penderitaan barra:v
Setan merah : udahlah vir ketawa aja lagian ngapain peduliin orang kayak barra!
Jgn lupa klik bintang dibawah!
Love~ alvira anastasya rarendra, devian nalando hendrawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASKIBRA [Completed]
Teen FictionKisah Alvira anastasya rarendra yang bertemu dan dekat karena suatu hal dengan Devian nalando hendrawan. Ketua Paskibra beda generasi ini terlibat dalam suatu perasaan yang cukup sulit. Lalu bagaimana jadinya kisah mereka? Silahkan baca :)