8

4.5K 262 16
                                    

"itu es batu idup dibaikin malah ngelunjak, mending kalau gue dapet mengenal kak juan atau kak aldo tiga hari lese, dia pikir gimana orang bisa deketin dia orang dianya gk bisa ngomong, terus dingin kayak es batu, kalo aja gue gk lolos cuman gk bisa deket ama dia gue sirupin tau rasa! " vira melampiaskan kekesalannya pada vian ke seorang gadis yg kini duduk di bangku penumpang tepat disampingnya.

"sabar vir, namanya perjuangan" ucap tika menenangkan.

"iya lo gampang deket abang gue, lah gue?! Gimana nasib gue?! Gimana bisa deket cobak kalau dianya aja gk pernah mau ngomong ama gue?! " omel vira lagi.

"sabar aja vir" ucap tika menenangkan 'lagi' untuk yg ke sekian kalinya dari latihan selesai.

"ahhh!!! Itu pelatih emang gk punya kerjaan kayaknya, waktu ini minta nama lengkap sama tempat tanggal lahir, itu aja nyarinya susah, apalagi sekarang dikasih tugas mengenal kebiasaan" omel vira lagi.

Kali ini tika memilih diam percuma saja kalau ia mengatakan 'sabar vir' toh setelah ia bicara seperti itu vira akan mengomel lagi.

Karena terlalu asik mengomel vira bahkan tak sadar bahwa ia sudah sampai di depan gerbang rumahnya tika. Walau arah rumah mereka berbeda vira tak mungkin membiarkan tika menunggu jemputannya hingga malam jadi vira memutuskan untuk mengantar tika pulang.

Setelah mengantar tika vira segera berbalik arah menuju rumahnya.

Yang saat ini vira pikirkan hanyalah kue tiramisu yang akan membuat moodnya membaik.

Vira bergegas masuk dan langsung menuju dapur saat ia telah memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya.

Sampai dapur vira langsung buka kulkas untuk mengambil kue tiramisu yg dari tadi saat perjalanan sudah ia bayangkan rasanya.

Tapi saat vira membuka kulkas gak ada makanan yg tersisa termasuk kue tiramisunya.

Tuduhan pertama jatuh pada tristan, tentu saja abangnya itu yg memakannya karena ia hanya tinggal berdua dengan abangnya.

Tanpa berpikir lagi vira langsung saja berteriak dari dapur karena ia tau kakaknya ada di ruang tv mengingat ada suara film yg diputar.

BANGGGG TATANNNN!!!

Sedangkan di ruang tv lima orang remaja pria yg sedang asik menonton film sepanjang masa yg identik dengan baling-baling bambu itu terkejut mendengar suara teriakan dari arah dapur.

Tristan yg hafal betul itu suara adiknya langsung berlari menuju dapur, takut terjadi apa-apa.

"kenapa dek?" tanya tristan khawatir.

"ini makanan di kulkas pada kemana, itu gk penting sih, tapi yg paling penting KUE TIRAMISU aku dimana bang tatan yg gantengnya dikalahin monyet?!" tanya vira penuh kesal.

"abang gk ada makan kue kamu, kalo makanan dikulkas dihabisin noh curut-curut" jelas tristan.

"curut-curut? " tanya vira tak mengerti.

"iya, itu diruang tv ada vian, aldo, septian, sama rizky. Tadi sih abang bebasin ngambil apa aja, abang gk tau ada kue kamu" jelas tristan jujur.

"duh aku tu lgi gk mood bgt bang" keluh vira.

"yaudah sini ikut abang" ajak tristan.

"kemana?" tanya vira.

"udah ikut aja"

Vira tau ini jalan menuju ruang tv lalu ia bertanya pada kakaknya

"bang ngapain ke ruang tv? "

"buat minta pertanggung jawaban" jawab tristan.

"tanggung jawab buat apa bang?" tanya vira lagi.

PASKIBRA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang