Sekolah, adalah hal yg paling vira sukai, terkadang juga paling ia benci.
Tapi demi masa depannya ia rela untuk mengesampingkan rasa bencinya terhadap sekolah.
Vira berjalan sendiri melewati koridor kls XI yg masih sepi, melihat sekilas kearah lapangan basket yg sudah dipenuhi oleh anak basket yg sedang latihan, mencoba tak perduli vira melanjutkan perjalanannya menuju kelas, ia berbelok dan masuk ke kelasnya.
Kelas XI Ipa 1 masih sepi mengingat viralah yg datang terlalu awal.
Vira memilih untuk membaca novel yg ia pinjam pada nadin kemarin, vira adalah penggemar novel kelas akut tapi sayang vira sangat enggan untuk mengurangi uang jajannya hanya untuk membeli novel karena baginya tabungannya lebih membutuhkan uang itu jadi untuk melanjutkan hobinya vira meminjam novel nadin.
Baru beberapa kalimat yg vira baca, sampai sesuatu mengenai kepalanya, botol soda.
Lagi-lagi surat itu,surat tosca yg sudah ia dapat tuk ketiga kalinya dari kemarin.
Ia tak heran akan hal ini karena teman-temannya juga mendapatkan pesan yg sama namun melalui media yg berbeda, seperti qila ia mendapat pesan ini melalui sticky notes yg selalu tertempel dimejanya sejak dua hari lalu, kemudian govin yg mendapat surat ini melalui SMS dari no tak dikenal.
Vira tak membaca surat itu, ia memilih memasukkannya kedalam tas dan akan membacanya nanti.
Vira ingin melanjutkan aktivitas membacanya sampai ponselnya berdering menandakan ada yg menghubunginya.
Vira menggeser tombol hijau yg terlihat disana kemudian menyapa sang penelpon.
"iya kenapa?" tanya vira.
"bisa bawain seragam abang gk?" pinta tristan disebrang sana.
"tapi aku udah di sekolah bang" ucap vira.
"yah gimana dong"
"mana aku tau, lagian besok-besok barang tuh diinget" omel vira.
"kamu juga sering lupa!" ucap tristan dari seberang sana kemudian sambungan telepon langsung terputus.
"Punya abang gk pernah berguna, bisanya ngerepotin aja!" kesal vira.
Matahari semakin naik dan bel masuk kelas telah berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai.
*****
Ruang paskibra adalah ruangan yg akan vira tuju sekarang, ruangan yg diperintahkan agar vira kunjungi bahkan dalam botol tersebut telah berisi langsung kunci dari ruang paskibra.
Vira berjalan santai melewati kelas-kelas yg kini sepi karena sudah jam pulang sekolah.
Vira berhenti di ruangan tepat disamping ruang OSIS, ruang paskibra.
Vira membuka pintu putih itu dengan kunci yg ia bawa, masuk kedalam ruangan yg penuh dengan piala dan mendali juga piagam penghargaan.
Ruangan yg berisi 4 kursi dan meja yg bertuliskan ketua, wakil, sekretaris, bendahara,dan danton.
Kemudian di sisi lain di depan monitor ada meja panjang yg berisi 15 kursi.
Seperti perintah surat tosca yg memintanya tuk mengambil surat tosca yg terletak di kursi ketua, vira melakukannya.
Menggenggam surat itu dengan segera kemudian menaruh kunci yg ia terima diatas kotak saran di depan ruang osis.
*****
Dari ruang cctv 5 orang remaja dengan almater paskibra sedang mengawasi beberapa orang yg masuk kedalam ruang paskibra dan keluar dengan surat tosca ditangannya.
Orang terakhir sudah keluar itu artinya saatnya bagi mereka untuk menyusun teka-teki selanjutnya.
5 orang paskibra tersebut keluar dari ruang cctv kemudian pergi keruang paskibra untuk merembugkan sesuatu yg penting dan juga 'rahasia' disana.
*****
Dikantin 5 orang dengan pakaian putih berlogo RIS lengkap dengan training hitam bergaris orange disampingnya dan sepatu sport orange itu sedang mencocokkan surat, pesan, notes dan lain-lain yg mereka dapatkan dan semua pesan itu sama.
Mereka semua mulai berpikir mengapa mereka mendapat teka-teki yg sama dengan media yg berbeda.
Saat sedang asik bergulat dengan kemungkinan-kemungkinan yg ada di otak mereka pengumuman panggilan itu membuat aktivitas mereka berhenti.
"panggilan kepada seluruh peserta seleksi harap segera berkumpul di lapangan"
Maka mereka segera menuju lapangan dan berbaris.
Melakukan pemanasan seperti kemarin kemudian tes keseimbangan kemudian yg terakhir......
Tes kelincahan, huh sangat sulit.
Mereka semua harus mengikuti rintangan-rintangan yg yg sudah dibuat oleh vian tentunya.
Mulai dari melompat, berlari, merangkak, bahkan berguling.
Pantas saja hari ini mereka diminta memakai pakaian putih mereka, ternyata agar terlihat bahwa mereka melakukan seleksi.
Dan dijamin pakaian yg mereka pakai akan langsung terbuang sampai rumah.
Memang seharusnya pakaian mereka tak terlalu kotor jika hanya berguling atau merangkak, tapi kali ini berbeda, berbeda karena lapangannya sengaja digenangi air oleh vian dan tristan, huh menyusahkan mesin cuci saja mereka itu.
Dan benar saja pakaian vira yg tdi bersih nan kinclong sekarang sudah berubah menjadi coklat dan lusuh, rambutnya sudah berantakan tak beraturan.
Ujian yg berat.
Tinggal 2 hari lagi dan yah berakhir sudah.
Vira senang menunggu 2 hari itu, senang karena ia tak akan lagi mendapatkan siksaan secara tak langsung seperti ini.
Tak lagi ada vian dan tatapan tajamnya, juga perkataan pedasnya, tak ada lagi misi-misi, teka-teki, challenge dan apalah itu yg menyusahkan vira.
Vira benar-benar tak sabar menunggu hari itu, hari semua ini berakhir.
*****
Hai 👋
Happy holidays all.
Misi?
Teka-teki?
Surat tosca?
Sticky notes?
Pesan singkat?
Sungguh membingungkan bukan?
VirAn lovers: iyalah bingung thor 😒.
Author: jangan bingung itu berat kalian semua tidak akan kuat biar aku saja:v
Much~author yg cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASKIBRA [Completed]
Teen FictionKisah Alvira anastasya rarendra yang bertemu dan dekat karena suatu hal dengan Devian nalando hendrawan. Ketua Paskibra beda generasi ini terlibat dalam suatu perasaan yang cukup sulit. Lalu bagaimana jadinya kisah mereka? Silahkan baca :)