Semuanya masih sama sebelum ataupun sesudah pernyataan itu dinyatakan, tidak ada yang berubah, cukup baik memang tapi percayalah ada sesuatu yang mengganjal perasaan mereka masing-masing, sering memeluk saat perjalanan, sering menggandeng saat berjalan, sering menyorot ketika sedang menatap, tapi tidak sedikitpun mereka menyalurkan apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pendam dan segalanya yang disimpan hati dan pikiran.
***
"oke dik usaha kamu sama temen-temen kamu bagus, kakak bangga kalian semua bisa pertahanin piala ini, dan besok kalian bebas dari tugas ini, kalian bisa manfaatin buat belajar, kenaikan kls nanti latih dengan baik adik-adik kelas kalian"
"siap iya kak" jawab semuanya kompak.
"silahkan kalian semua kembali kerumah masing-masing dan istirahat"
"makasi kak"
"iya sama-sama"
Dan sekarang hanya tinggallah vira dan vian, yg masih saling menatap tanpa arti, sampai vian berbicara,
"ayo kita pulang dik"
"ehh, iya kak"
Mereka berjalan beriringan dengan bergandengan tangan menuju arah yg sama, Jalan yang sama, tapi tidak dengan perasaan yang sama.
***
1 minggu, 7 hari, 168 jam, itulah sisa waktu untuk kebersamaan vira dan vian.
Hari itu pengumuman kelulusan, Hari perpisahan, Hari dimana yang mengikuti tes beasiswa akan berjuang.
Waktu hanya memberikan 7 hari untuk vian agar bisa mewujudkan mimpinya, maka dari itu dia sangat serius untuk belajar, hingga dia jarang untuk keluar kelas, dia hanya berkutat dengan buku-buku tebalnya.
Hingga dia sendiri melupakan orang-orang disekitarnya, termasuk vira.
Vira sendiri juga belum menyadari apa-apa, justru vira bertingkah egois terhadap vian.
Vira mulai kesal karena vian tidak lagi disisinya.
Vira bahkan sekarang enggan untuk berkumpul dengan teman-teman kakaknya hanya karena kesal dengan vira.
Tapi karena itulah ia jadi salah paham.
Vira sama sekali tidak mengetahui bahwa vian sibuk mengejar impiannya.
Sampai hari itu tiba, hari dimana akhir segalanya.
Kelulusan.
Saat kelulusan vira yg hanya seorang adik kelas tentu tidak ada urusan untuk kesekolah, maka dari itu ia dan satu angkatan dibawahnya diliburkan.
Di acara kelulusan itu semuanya berpelukan, meminta maaf, dan saling mendoakan.
Bahkan diacara ini Barra saling berpelukan dengan Tristan dan vian, shasa pun juga sepertinya sudah tobat.
Sampai dimana ketua yayasan menyatakan bahwa mereka semua lulus 100%.
Teriakan, senyuman, tangisan semua menjadi satu untuk mengungkapkan kebahagiaan.
Tak terkecuali bagi DARTS crew, mereka merasa sangat-sangat bahagia.
Hingga ketua yayasan harus menenangkan anak didiknya yg terlampau bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASKIBRA [Completed]
Teen FictionKisah Alvira anastasya rarendra yang bertemu dan dekat karena suatu hal dengan Devian nalando hendrawan. Ketua Paskibra beda generasi ini terlibat dalam suatu perasaan yang cukup sulit. Lalu bagaimana jadinya kisah mereka? Silahkan baca :)