Makan malam semiformal, tidak terlalu buruk.Vira ingin memprotes saat mama papanya mengajak makan malam semiformal saat ia baru pulang, rasa lelah masih menyelimuti vira, tapi mendengar bahwa ia tak perlu berdandan, tak perlu memakai gaun ataupun heels membuat perasaannya lebih baik, setidaknya ia tak harus menambah pegal dikakinya dengan memakai heels.
Vira segera menuju kemarnya, membersihkan badan yg penuh lumpur, sekalian bersiap untuk makan malam di cafe rarendra kali ini.
Simple, rapi, sopan, dan yg paling penting bagi vira adalah gk ribet.
Setelah selesai bersiap-siap vira langsung turun kebawah menemui keluarganya yg sudah menunggunya.
*****
Aldo dan rizky sedang bermain PS di rumah septian, daripada hanya melihat aldo dan rizky bermain septian lebih memilih untuk memainkan ponselnya.
Dan sebuah berita mengejutkan ttg orang terdekatnya yg telah lama disimpan cukup rapat dibongkar entah oleh siapa, bahkan berita itu kini terpampang nyata di akun gosip sekolah @RIS.Update.
*****
Vian sedang bersiap-siap, menghormati ajakan papa mamanya yg mendapat undangan makan malam, yah setidaknya vian tak perlu berpakaian formal lengkap dengan jas dan dasi yg membuat gerah.
Devian yg...... Cuek, ahh itu sudah rahasia umum, semua orang tau itu.
Vian langsung mengikuti lian yg udah narik-narik tangannya untuk segera berangkat katanya dipanggil mama.
*****
Bosan menunggu tamu yg diundang bonyoknya datang, vira memilih menonton tv yg tersedia di ruang makan VVIP cafe Rarendra.
Saat sedang sibuk mengganti-ganti chanel tv, suara anak kecil yg meminta vira untuk stop saat salah satu stasiun tv menayangkan kartun si kembar yg pertama rambutnya satu yg satunya botak,vira menoleh mendapati lian tengah menggandeng tangan vian.
"ohh makan malemnya bareng keluarga hendrawan lgi" batin vira.
"hai lian" sapa vira ramah pada lian, tapi vira tak menyapa vian, vira masih kesal dengan insiden lapangan becek itu.
"woi An" sapa tristan yg baru keluar dari ruang makan di kamar VVIP, karena surya dan fendy akan membicarakan bisnis, mungkin karena itu tristan keluar.
"bang aan lian mau nonton upin & ipin" rengek lian pada vian.
"yaudah ayo lian nontonnya sama kakak aja" ajak vira.
Setelahnya vira menemani lian menonton kartun yg terus menerus bilang betul, betul, betul itu.
Sementara vian dan tristan? Ohh mereka sedang menunggu lian menonton dengan bosan.
"bosen gue, gimana kalau kita main ToD aja?" tanya tristan pada vira.
"oke, seru tuh" jwb vira sementara vian hanya mengangguk.
Permainan dimulai dengan diputarnya rimote control AC diruangan itu oleh tristan.
Dan ujung rimote itu memunjuk vira.
"truth or dare?" tanya tristan.
"truth" jawab vira.
"gue yg nanya" ucap vian cepat setelah vira menjawab truth.
"ahh mampus" ucap vira dalam hati.
"kamu kesel gk kakak...... Yahh bisa dibilang 'siksa'?" tanya vian.
"nah kan, pasti mampus, udah!" lagi-lagi vira membatin.
"kesel sih, banget malah, apalagi pas tes keseimbangan itu nah yg paling parah tadi pas tes kelicahan, tumben ketemu orang sesadis kakak" ucap vira keceplosan.
"duh gue bilang apa tadi?!" batin vira.
"sorry kalau gitu" ucap vian.
Permainan dilanjutkan kali ini rimote diputar oleh vira dan menunjuk tristan.
"truth or dare?" tanya vira dengan senyum jailnya.
"dare" jawab tristan.
"besok abang harus ikut seleksi bareng junior-junior abang" tantang vira.
"tantangan yg bermutu" puji vian.
"oke abang terima" jwb tristan.
Permainan dilanjutkan lagi, kali ini diputar oleh vira dan menunjuk vian
"truth or dare?" tanya vira pada vian.
"truth" jawab vian.
"oke, aku mau tanya kenapa kakak dingin dan cuek depan cewek apalagi adik-adik kelas?" tanya vira.
"itu karena................
*****
Di apartmennya barra sepertinya sedang sangat bahagia, sebab ia telah pesta soda dari tadi, dari selesai ia memberikan suatu informasi.
Senyum-senyum licik terus muncul dari bibir tipisnya.
Barra tak henti-hentinya memikirkan apa yg akan terjadi.
Barra senang ya dia senang.
Senang diatas penderitaan seseorang.
Barra tak merasa bersalah atas apa yg ia bongkar dan sebar luaskan.
Malah ia merasa puas dan amat senang.
Sepertinya ia sudah tak punya hati.
Barra memang tak punya hati, dari dulu.
***
Hai 👋
Selamat petang.Gimana bisa pecahkan teka-teki dia part ini?
Berita yg septian lihat?
Kenapa vian dingin?
Tolong pecahkan teka-tekinya.
Salam licik~ labarra satyanta.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASKIBRA [Completed]
Teen FictionKisah Alvira anastasya rarendra yang bertemu dan dekat karena suatu hal dengan Devian nalando hendrawan. Ketua Paskibra beda generasi ini terlibat dalam suatu perasaan yang cukup sulit. Lalu bagaimana jadinya kisah mereka? Silahkan baca :)