29

3.4K 192 0
                                    

"woi An penyiksaan banget dah lu" teriak tristan yg harus mengikuti seleksi bersama junior-juniornya karena dare kemarin.

"junior dilarang protes" balas vian.

"aelah tega lu An"

"jalani aja" ucap vian sambil tersenyum mengejek.

"udah bang jangan ngeluh, ayo lanjut" ucap vira yg berbaris dibelakang tristan.

"kamu juga dek ngasih dare yg aneh-aneh" kesal tristan.

"lah abang kemarin bilang ok kn?!"  ledek vira.

"oke kalian istirahat dua menit" ucap vian setelah satu setengah jam seleksi.

Barisan bubar, semua peserta pergi mencari tempat teduh untuk duduk dan menghilangkan dahaga.

Vira juga melakukan hal yang sama tentunya.

Ia duduk bersama kakaknya, kali ini tak ada yg perlu ia tutupi tak ada lagi sandiwara, tak lagi harus pura-pura tak kenal.

Sampai ponsel vira berdering, telepon dari mamanya.

"iya, kenapa ma?" tanya vira setelah ia menggeser tombol hijau.

"keparkiran sekarang" titah mamanya dari seberang sana.

"oke, bentar, ijin dulu"

Lalu sambungan telepon terputus, setelah itu vira ijin pada vian untuk pergi keparkiran sebentar.

"kenapa ma?" tanya vira sambil menyalimi tangan anita.

"eh ada tante mita" ucap vira sambil menyalimi tangan mita.

"vir kamu jaga lian ya, mama ada meeting sama tante mita" pinta mamanya.

"iya ma, siap" ucap vira.

"lian kamu sama kak vira ya, mama pergi sebentar" ucap mita pada anaknya lian.

"ya ma" jawab lian.

Setelahnya anita dan mita pergi untuk meeting.

"lian ayo sayang, kakak harus latihan lagi" ajak vira pada lian.

"ayo kak"

Vira menggandeng lian menuju lapangan.

Vian melihat lian yg bersama vira, lalu vian menghampiri adik kecilnya itu.

"lian kenapa disini?" tanya vian pada vira.

"tante mita sama mama lagi meeting, jadi lian dibawa kesini" jelas vira.

"yaudah kamu baris, lian kakak yg urus"

Vira patuh, ia langsung berbaris dan bersiap kembali untuk seleksi.

*****

"kakak yemah" teriak lian dari atas mimbar bersama vian dalam gendongannya.

"diledek lian noh tris, gk malu" ejek aldo pada tristan yg dari tadi mengeluh terus padahal junior-juniornya tak memiliki masalah.

"diem!" kesal tristan pada aldo.

"udah-udah" vian menengahi.

"perhatian semua!" seru vian.

"istirahat ditempat, gerak!" komando vian.

"mungkin ini baru hari keempat, tapi kakak rasa ini cukup"

"kakak udah pegang daftar-daftar orang-orang yg masuk pleton inti, yg gk disebut berarti kalian pleton cadangan, yg namanya kakak sebut baris di utara"

"dilla, darmha, esa, melati, sofia, valdo, monica, cantika, govinda, aqila, karina, vero, yulita, alifa, dan alvira" ucap vian.

"kalian semua, sisanya, kalian dapet libur sekolah 3 hari, sementara yg lain lagi kemah"

"sekarang kalian diperbolehkan pulang"

*****

"jam tujuh sudah ada disekolah, dengan atribut latihan biasanya, untuk susunan acara akan diberitahukan saat kemah"

"kalian diliburkan untuk besok dan lusa, senin kalian kumpulnya diparkiran" jelas vian.

"kalian mengerti?!"

"siap, mengerti kak" jawab semuanya serempak.

"kalian diijinkan pulang, ingat istirahat, persiapkan diri dengan baik, jangan sampai kalian sakit" ingat vian.

Vira pulang bersama kakak, bukan, bukan kakaknya tapi kakanya lian, terpaksa karena lian yg memintanya.

Vira naik ke ninja putih vian setelah lian naik, jika saja mereka tak memakai atribut paskibra RIS mungkin saja ada yg mengira mereka adalah pasangan muda bahagia dengan anaknya.

*****

Sampai dirumah vian, vira langsung membersihkan dirinya yg sudah berbau keringat, mengganti atribut RIS dengan kaos polos abu-abu dan hot pants yg tadi ia temukan di bagasi mobilnya saat ia mengambil tas dan berpamitan pada tristan.

Selesai membersihkan diri vira turun kebawah, menemani lian yg sedang menonton kartun, sedangkan vian entah dimana.

Vira lapar, tapi vira tak tau dimana ia bisa menemukan makanan, dan siapa yg harus ia tanya.

"lian laper gak?" tanya vira.

"nggak, tadi mama udah beliin lian maem" ucap lian polos.

Dan Ohhhhh, hanya itu respon vira.

Vira mengalihkan rasa laparnya dengan bermain dengan lian,  tapi sekarang lian sedang tidur dan vira mulai bosan.

Sampai pintu utama terbuka, ternyata vian.

"makan dulu dik" ajak vian yg tentunya vira angguki bagaimana bisa ia tolak, ia sangat lapar.

Vira makan bersama vian, hanya berdua mengingat lian sedang tidur.

Selesai makan vian membawa lian kekamarnya, kemudian vian masuk kekamarnya sendiri, vira juga masuk kekamar tamu.

Vira diam menatap langit kamar yg asing dimalam ini.

Vira berfikir bagaimana bisa semua ini terjadi?!

Datang ke jakarta.

Sekolah di RIS.

Jadi Paskibra.

Bertemu macan seperti vian.

Pernah dipeluk.

Pulang bersama.

Dan ini.

Semuanya begitu cepat berlalu, bahkan semua rasa yg ia ingin hilangkan dengan pergi ke jakarta telah hilang tanpa vira suruh.

Vira bahagia.

Juga sedih.

Sedih karena yg berhasil menghilangkan lukanya adalah vian yg begitu sadis, luka yg vira rasakan belum sepenuhnya hilang tapi setidaknya luka itu berangsur-angsur sembuh.

Larut dalam hayalan, tanpa vira sadari ia terlelap dan tertidur dengan pulasnya.

***

Hai 👋

Seminggu gk update?!

Sorry.

Dan perihal ttg terlambatnya aku update karena aku sibuk.

Dan ttg alasan vian dingin akan Terungkap di part selanjutnya atau dua part selanjutnya.

Kemungkinan aku update lagi itu valentine.

Much 😘~devian nalando hendrawan.

PASKIBRA  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang