"bangun-bangun" ucap vira membangunkan tika, qila, dan monic.
"apaan sih vir" kesal tika.
"udah mau jam 3 nih, kalian gk mau siap-siap?!" tanya vira.
"ahh, akhirnya jam 3 juga, gue gk sabar mau jelajah hutan" ucap tika sambil bangun dan merapikan rambut.
"ya makanya ayo cepet siap-siap" titah vira.
*****
Tempat kumpul depan tenda sudah ramai dipenuhi senior dan junior yg saling menghargai dan menyayangi itu.
"selamat pagi semua" sapa vian setelah dirasa semua berkumpul dan berbaris dengan rapi.
"pagi, pagi, pagi" seru para juniornya.
"oke jadi sekarang kalian siap?!" tanya vian.
"siap kak" seru semua juniornya lagi.
"oke langsung aja ke pembagian pembina"
"kelompok 1 mana?" tanya vian.
"siap disini kak" jwb anggota kelompok satu, salah satunya vira.
"pembina kalian kak tristan ya" umum vian.
"An, gue gk bisa, gue harus bantuin septian jagain anak osis kerja." tolak tristan.
"kalau gitu kakak aja yg jadi pembina kalian"
"siap iya kak" jawab kelompok satu.
"dan untuk kelompok dua pengawas kalian tiwi, terus kelompok tiga juan" ucap vian.
"oke sebelum kegiatan kita mulai, kita berdoa dulu ya"
"menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai"
"berdoa selesai"
"oke ayo mulai, ikuti instruksi peta yg pembina kalian bawa"
Semua anggota berpencar, mengikuti jalan-jalan yg bisa mereka ikuti untuk mencari pos-pos yg sudah disiapkan.
Vira serta kelompok satu yg lainnya dengan vian sebagai pembinanya juga mulai melakukan hal sama.
Karena penerangan yg kurang vira berinisiatif menyalakan flashlight hp-nya, namun segera hp-nya disita vian.
"kamu udah dikasih penerangan, kenapa nyalain flashlight lagi?!" sentak vian.
"pencahayaannya kecil kak,aku aja gk bisa liat ini" vira membela diri.
"itulah tantangannya, udah ayo lanjut" ucap vian.
Dan terpaksalah vira melanjutkan jelajah hutan itu, vira celingak-celinguk ke kanan kekiri sambil terus mengikuti vian dari belakang, sendiri, karena teman-temannya berdampingan bersama vian, vira tak ingin bersama mereka, jadi ia sendiri di belakang.
Vira terus celingak-celinguk, takut-takut ada makluk gaib yg muncul, vira benar-benar orang yg parnoan masalah hal-hal mistis.
Vira merasa ada sesuatu di belakangnya jadi ia berhenti sebentar dan memberanikan diri untuk menengok, saat menengok..... Tidak ada apa-apa, takut, vira pun kembali memfokuskan pandangannya kedepan, kearah vian, yg sekarang sudah menghilang, begitu juga teman-temannya.
Vira semakin takut, tapi ia mencoba tenang, vira berpikir lebih baik ia kembali daripada tersesat, jadi vira berbalik dan langsung berlari kebelakang.
Dan sungguh sialnya, vira lupa bahwa setiap sudut hutan ini sama, akan sulit untuk membedakannya.
Dan sekarang vira sudah tak mengerti lagi ia ada dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASKIBRA [Completed]
JugendliteraturKisah Alvira anastasya rarendra yang bertemu dan dekat karena suatu hal dengan Devian nalando hendrawan. Ketua Paskibra beda generasi ini terlibat dalam suatu perasaan yang cukup sulit. Lalu bagaimana jadinya kisah mereka? Silahkan baca :)