2 - Teman atau Bukan?

1.1K 138 2
                                    

/i don't have friends. you're either a stranger or a soulmate/

💠💠💠

Sekarang ini mata pelajaran Olahraga. Seluruh siswa kelas 12-3 berhamburan menuju loker siswa untuk mengganti seragam. Terkecuali Sheryl dan Leon yang masih bergeming di bangku mereka. Sheryl karena belum dapat seragam olahraga dan Leon yang entah kenapa terlihat enggan mengikuti mata pelajaran ini.

"Lo nggak ganti?" tanya Sheryl.

"Ngomong sama saya?" Leon menolehkan kepalanya untuk menatap gadis itu.

"Sama papan tulis yang di depan kok. Ge-er banget lo," Sheryl merotasikan bola matanya. Tak disangka, reaksi Leon hanya manggut-manggut lalu kembali fokus ke buku paket di hadapannya. "Serius, deh. Lo nggak ikut olahraga apa?"

"Kamu sendiri?"

Elah, ini bocah malah bales nanya. "Gue belum dapet seragam sama sekali,"

Hening cukup lama setelah Sheryl menjawab pertanyaannya. Gadis itu bahkan berniat untuk menenggelamkan kepalanya di atas meja ketika suara bariton Leon berhasil ditangkap rungunya.

"Saya nggak suka pelajaran Olahraga,"

Pelan, hampir tidak terdengar.

"Kenapa?" tanya Sheryl.

"Nggak suka aja. Emang harus ada alasan?"

"Ya, mungkin aja lo nggak suka olahraga karena panas-panasan atau ribet ganti seragamnya,"

"Anggap aja begitu," ujar Leon tanpa mengalihkan tatapannya dari buku paket.

"Tapi ya, gue malah mikirnya lo itu atlet. Badan lo proposional sih,"

Leon kembali manggut-manggut. Dan karena malas berceloteh dengan kutu buku seperti cowok itu, Sheryl memutuskan untuk tidur seperti biasa. Namun belum sempat niat itu terlaksana, sebuah suara peluit yang nyaring lebih dulu menyakiti gendang telinganya.

"Kalian kenapa masih di kelas? Cepat kumpul di lapangan!" gertak Pak Hadi yang merupakan guru olahraga mereka. Akhirnya dengan terpaksa, keduanya berjalan keluar kelas. Tiba di depan loker siswa, Leon berhenti.

"Saya ganti seragam dulu, kamu duluan aja," tuturnya sebelum memasuki ruang loker murid laki-laki. Sheryl memutuskan untuk melihat-lihat sepanjang koridor dahulu sebelum berkumpul dengan yang lain di lapangan. Sekolah internasional ini tampaknya lebih elit daripada mantan sekolahnya di Spanyol.

Lorong ini sepi karena jam pelajaran sedang berlangsung. Sheryl hendak menancapkan earphone di ponselnya ketika seseorang tiba-tiba melintas dengan tergesa-gesa tak jauh dari tempatnya. Sheryl merasa tak asing dengan sosok yang kini berjalan cepat menjauhinya. Beberapa kali ia mengusap mata untuk memastikan hingga punggung orang itu menghilang di ujung koridor.

"Bukan, pasti bukan dia," Sheryl menggeleng pelan untuk memfokuskan pikirannya kembali. Dipasangnya earphone di kedua telinga sebelum kembali melanjutkan langkah menuju lapangan.

💠💠💠

"Kalian berdua saya hukum karena terlambat mengikuti pelajaran saya. Sekarang push-up 30 kali!" perintah Pak Hadi. Guru berkumis tebal itu memang terkenal dengan kedisiplinannya. Sheryl dan Leon seketika menyesal sempat bersantai-santai tadi.

Pandora✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang