23 - Melihat Hujan

338 75 3
                                    

/Let it rain, so everything will fall down/

💠💠💠

Hari ini Leon masuk sekolah.

Sheryl yang baru datang bisa melihatnya sudah duduk manis di bangku mereka sembari membolak-balikkan halaman buku catatannya.

Sheryl melangkah perlahan mendekati bangku itu. Sepertinya Leon menyadari kedatangan Sheryl, tapi ia masih tetap fokus pada bukunya. Tak ada sapaan selamat pagi seperti biasa darinya bahkan hingga Sheryl duduk manis di sebelah lelaki itu. Diam-diam Sheryl melirik buku yang tengah dibaca Leon.

Sejarah.

Seingatnya, hari ini tidak ada mata pelajaran Sejarah. Sebenarnya, cowok ini kelewat rajin atau kurang kerjaan?

"Bisa tidur kemarin?" Mendadak Leon bertanya, walau tanpa menolehkan kepalanya untuk melihat Sheryl.

Gadis itu jelas gelagapan sendiri mendengar pertanyaan Leon yang random dan tiba-tiba. Dijawabnya pertanyaan itu dengan anggukan kikuk.

Tak lama setelah mendapat jawaban dari Sheryl, Leon menutup bukunya. Digesernya buku itu hingga sampai ke hadapan Sheryl.

"Buat apa?" Sheryl mengernyit, memberanikan diri untuk menatap temannya itu.

"Besok ulangan. Catatan lo pasti nggak lengkap. Itu udah gue bikin serapi mungkin, jadi gampang buat dipelajari,"

Sheryl terhenyak sesaat. Ia yakin, Leon pasti masih kesal padanya karena masalah kemarin. Tapi bagaimana bisa cowok itu masih begitu peduli padanya? Sheryl jadi tak enak hati.

"Makasih, Leon..."

"Nanti pulang sekolah ikut gue,"

Sheryl kembali menoleh. "Kemana?"

Leon bergeming, malah membuka HP-nya untuk bermain game. Sheryl yang masih setia menunggu jawaban darinya hanya diabaikan.

"Kak Leon!!"

Sontak keduanya menoleh ketika seseorang dengan suara cempreng memanggil nama Leon. Leon maupun Sheryl sama-sama tidak mengenal gadis yang tengah berdiri di depan pintu kelas mereka sambil tersenyum lebar.

"Kenalan lo?" tanya Sheryl pada Leon. Yang ditanya hanya menggeleng perlahan dengan tatapan bingung.

"Kak Leon," panggil gadis itu lagi, kali ini dia mulai melangkah mendekati bangku mereka. Dari caranya memanggil, sepertinya adik kelas.

Jihan Athala Orion.

Sheryl awalnya tidak sengaja melihat name tag gadis itu, namun seketika dirinya merasa tak asing setelah membaca nama belakangnya itu.

"Tunggu, tunggu... Lo—" Belum sempat Sheryl bertanya, gadis bernama Jihan itu sudah lebih dulu bicara pada Leon.

"Gue Jihan, Kak. Udah suka banget merhatiin Kak Leon sejak classmeet kemarin. Salam kenal ya, Kak," Jihan menyodorkan sekotak cokelat yang sedari tadi dibawanya ke atas meja Leon.

"Eh... Ini apa, ya?" Leon tampak terkejut karena tiba-tiba diberi hadiah seperti itu oleh orang yang baru pertama kali dilihatnya.

Pandora✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang