/take me back to the time when you loved me and i loved you/
💠💠💠Sabtu siang yang ditunggu-tunggu Sheryl akhirnya tiba.
Hari dimana ia akan mendekatkan Leon dengan Karin, juga melakukan pendekatan dengan Kevin. Ia baru saja mengirimkan pesan pada Karin supaya mereka berempat berkumpul di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Ibukota. Tentu saja Sheryl yang mengusulkan untuk jalan-jalan ke mall, bukannya hanya makan siang di restoran.
Leon yang tidak tahu-menahu tentang tempat eksis seperti mall yang akan mereka tuju, hanya mengiyakan apapun usul temannya itu.
"Karin sama Kevin kemana, sih? Masa nge-date dulu?" gerutu Sheryl. Sudah hampir satu jam mereka berdua menunggu di sebuah kedai es krim.
"Sabar, Sher," Leon terkekeh melihat gadis itu asyik melahap es krim vanila hingga tak sadar mulutnya belepotan. Tadi saat Leon menawarkan untuk menraktirnya es krim, gadis itu sempat menolak mati-matian. Tapi setelah pesanan datang, Sheryl bahkan tidak bisa mengalihkan fokusnya dari cup es krim vanila itu. "Tadi bilangnya nggak mau es krim... Makannya pelan-pelan, gih," Dengan sangat perhatian, Leon menyodorkan kotak tisu untuk Sheryl.
"Lagian, ngapain nraktir segala padahal kita mau makan siang," balas Sheryl tak mau kalah. Ia menyelesaikan suapan terakhirnya dan segera menjumput tisu untuk mengelap kedua sudut bibirnya yang dipenuhi krim.
"Eh, itu mereka!" Leon menunjuk sepasang muda-mudi yang baru saja memasuki kedai es krim. Keduanya tampak mencari-cari ke setiap sudut kedai. Setelah ketemu, Kevin dan Karin bergegas menuju meja tempat Sheryl dan Leon duduk.
"Sorry ya, kita telat," ucap Karin sedikit merasa bersalah karena membuat Sheryl dan Leon menunggu.
"Kamu sih dandannya lama bener," Kevin berbisik sambil menyenggol lengan Karin. Sedangkan Karin mencibir pelan dan balas menyikut pinggang Kevin. Melihatnya, Sheryl sengaja menguap lebar-lebar supaya pasangan itu sadar diri kalau bukan hanya mereka berdua yang ada di tempat ini. "Sekarang mau kemana dulu?"
"Mau nonton?" usul Sheryl yang langsung disambut anggukan setuju Karin. Keempatnya segera menuju ke bioskop yang ada di mall itu. Setibanya di bioskop, mereka berdiskusi sejenak tentang film apa yang akan mereka tonton.
"Yang lawak-lawak aja, gue lagi pengen nonton itu," usul Karin.
"Ogah, mending film action," bantah Sheryl.
"Horor aja gimana?" Kevin menyahuti. Sementara Leon sendiri hanya diam mengamati mereka bertiga berdebat. Karena tak kunjung sepakat, mereka menanyakan pendapat Leon.
"Eh, jangan tanya saya. Terserah kalian mau nonton apa," jawab Leon.
"Udah pilih aja," desak Sheryl.
Dengan asal-asalan, Leon menunjuk sebuah cover film yang dipajang di atas antrean pembelian tiket. Leon sendiri bahkan tidak tahu film apa yang dipilihnya secara random barusan. Karena jam tayang film itu sudah mepet, Sheryl dan Karin segera mengambil antrean tiket sedangkan Leon dan Kevin membeli minuman, popcorn dan beberapa camilan lainnya.
Setelah menunggu setengah jam, mereka dipersilahkan masuk ke dalam bioskop. Sheryl memberi kode supaya Leon duduk di sebelah Karin. Jadi saat ini posisinya Leon duduk paling ujung, kemudian Karin, lalu di sebelahnya Kevin, dan terakhir Sheryl. Tentu saja hal ini sudah dipikir matang-matang oleh Sheryl supaya dirinya dan Leon sama-sama diuntungkan.
Sepuluh menit kemudian, film diputar. Sheryl, Karin dan Kevin mulai bertanya-tanya mengapa Leon memilih film romantis seperti ini. Yang memilih film itu tentu saja tidak tahu-menahu kalau sebenarnya film itu bergenre cinta-cintaan. Sheryl sampai tidak bisa fokus karena kurang menikmati filmnya. Matanya melirik popcorn di pembatas kursinya dan Kevin. Ketika hendak menjumput popcorn itu, tangannya tanpa sengaja bersentuhan dengan tangan Kevin yang juga akan mengambil popcorn.
![](https://img.wattpad.com/cover/134914042-288-k228666.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora✔
Novela JuvenilSelalu ada hati yang merindukanmu untuk pulang. Menyiapkan segalanya agar kamu nyaman untuk tinggal. ©2019 • oldelovel