PROLOG

679 51 5
                                    

**Tidak semua cerita harus di lumuri dengan hal berbau Mature (Sex)**

Selamat Membaca

>>> 0 <<<

Malam semakin larut dan udara semakin dingin hingga menusuk ke tulang. Itu adalah pertanda awal musim dingin yang baru saja menggantikan musim gugur. Orang-orang yang sibuk berlalu lalang di luar mulai beranjak satu persatu kembali pulang ke rumahnya, namun tidak untuk seorang wanita yang tengah berjalan sendiri itu.

Wanita bersurai cokelat panjang yang memakai mantel biru muda selutut tepatnya. Seolah tanpa tujuan, ia berjalan sembari menyeret satu koper berukuran sedang miliknya. Di tengah malam seperti ini, ia hanya seorang diri dan tanpa kesadaran yang penuh.

Tiba-tiba, wanita itu menghentikan langkah kakinya di atas sebuah jembatan penyeberangan. Ia lalu memandang kendaraan yang berlalu lalang di bawah sana. Sembari menatap ke depan, wanita itu mulai menghirup udara malam yang dingin. Memasukkannya ke dalam rongga paru-paru untuk meredakan gemuruh yang bergejolak di dalam dadanya.

"Ini adalah keputusan yang tepat. Jangan menundanya lagi.."gumamnya pada diri sendiri.

Dia menghela napas panjang lalu memeluk tubuhnya sendiri. Dengan wajah sembab dan mata yang masih memerah, ia mengingat kembali peristiwa menyakitkan yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu.

Seseorang yang ia cintai, mengusirnya pergi dan menyuruhnya jangan pernah kembali. Nyawanya seakan memisah dari tubuh seketika orang yang di cintainya melontarkan kalimat itu. Hatinya bagai teriris pisau berkali-kali saat kalimat itu terus berputar di dalam kepalanya.

"Kita akan baik-baik saja tanpanya.."dia tersenyum pahit sembari meraba permukaan perutnya yang rata.

"Kita akan pergi dari sini dan hidup jauh darinya.."kembali airmata itu jatuh membasahi wajah putihnya yang sudah sembab.

"Bisakah kau menjadi tujuan hidupku sekarang?"lirihnya semakin mengeratkan pelukannya di bagian perut.

"Bisakah?"bibirnya bergetar. Ia mulai terisak lagi.

Dia berusaha meyakinkan dirinya lagi, bahwa apa yang di lakukannya ini adalah benar. Sakit!! Itu yang sedang dirasakannya hingga saat ini. Sakit untuk kedua kalinya setelah percaya bahwa dia tidak akan pernah kecewa.

Pergi? Itulah keputusannya. Keputusan final yang di ambil setelah mengalami kekecewaan itu. Tak sedikit pun ada keraguan di matanya sekarang. Ia sudah bertekad akan melupakan orang yang di cintainya. Pergi untuk selamanya dan tak akan pernah ada kata Kembali.

Wanita itu melepas pelukannya lalu menghapus airmata yang sudah membasahi wajahnya. Dengan menghirup udara malam sekali lagi lalu menghembuskannya perlahan, ia pun menoleh ke samping. Melihat ke arah tempat yang ditinggalkannya. Lalu dengan tersenyum hambar ia berkata..

"SELAMAT TINGGAL.."

~ o 0 o ~

Penggalan dari inti cerita 😁
(Selesai revisi) 

2018 년 2 월 24 일
[ P0uCh^N💋 ]

|| MY SECRETARY SECRET || END ✓||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang