MSS 13

281 40 0
                                    

[ Rumah Mewah ]

Selamat Membaca

>>> 0 <<<

Tuk..tuk..tak..tak..tuk..

Suara ketukan dari sebuah pisau memotong-motong sayuran itu menjadi bagian-bagian kecil. Suara tersebut berasal dari dapur. Seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik di usia senjanya sedang melakukan kegiatan memasak di pagi hari.

 Seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik di usia senjanya sedang melakukan kegiatan memasak di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita dewasa itu memasak di dapur bersama dua orang wanita lain yang hampir seumuran dengannya. Mereka adalah pelayan di rumahnya. Jika mengenai urusan dapur (masak-memasak), wanita tersebut selalu turun tangan sendiri. Ia tidak pernah suka membiarkan anak-anaknya makan masakan orang lain.

"Eommaaa.."

Panggilan bernada manja terdengar keluar dari bibir Byun Hee. Sembari tersenyum manis, ia menghampiri wanita paruh baya yang sedang memotong sayuran itu.

"Hei, kau sudah bangun? Tidak biasanya kau bangun kesiangan, sayang.."wanita tersebut melihatnya sekilas lalu kembali fokus pada sayurannya.

"Ya..mungkin karena aku sangat merindukan eomma dan rumah ini. Makanya, aku jadi betah dan malas untuk bangun pagi. Aku--benar-benar sangat merindukan ranjang empukku.."dengan manja Byun Hee memeluknya dari belakang.

"Dasar manja, jangan memeluk eomma seperti ini. Kau tidak lihat, kalau sekarang eomma sedang memasak.."wanita itu segera melepaskan pelukan Byun Hee. Gadis kecilnya ini selalu saja tak kenal tempat ketika ingin bermanja padanya.

"Tapi, aku ingin sekali memelukmu eomma.."Byun Hee merengek dan kembali memeluknya. Kedua bibi pelayan hanya tersenyum geli melihat tingkah kekanakannya.

"Ck..kau ini--mengapa suka sekali memeluk eomma eoh. Bahkan sejak kau pulang dari beberapa hari yang lalu, kau terus saja menempel seperti perangko. Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa sekarang sifat manjamu bisa bertambah dua kali lipat.."wanita itu mulai menggerutu sembari mencoba melepas pelukan Byun Hee lagi.

"Memangnya kenapa? Apakah salah jika aku memelukmu, eomma. Aku hanya terlalu merindukanmu.."balasnya ketus.

"Bukan begitu, sayang. Kau hanya salah waktu dan tempat untuk memeluk eomma. Sudah cepat lepaskan, kalau begini terus masakan eomma tidak akan matang. Semua adik-adikmu disana sudah pada kelaparan.."jelas wanita tersebut membuat wajah Byun Hee memberengut.

Byun Hee mencebikkan bibirnya kesal, "Araseo..araseo. Aku tidak akan mengganggu eomma lagi.."Byun Hee melepas pelukannya. Ia sedikit menjauh dan pura-pura merajuk pada wanita tersebut.

Wanita itu meliriknya, "Hei, jangan merajuk seperti itu. Eomma sekarang sedang memasak, Byun Hee. Nanti saja kalau kau mau bermanja-manjanya eoh.."bujuknya. Ia meletakkan pisaunya ke atas meja. Menghadap ke arah Byun Hee lalu mengecup keningnya tanda sayang. Wanita itu tak pernah tega melihat anaknya sedih. Satu senyum kecil langsung terbit di wajah Byun Hee dan bibirnya pun tidak mengerucut lagi. Wanita cantik itu selalu tahu bagaimana membujuknya dan Byun Hee sangat menyukainya.

|| MY SECRETARY SECRET || END ✓||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang