MSS 23

212 36 11
                                    

[ Takut ]

Selamat Membaca

>>> 0 <<<

Byun Hee memandangi wajah Daniel yang sedang tertidur dalam pangkuannya. Setelah percakapan singkat tadi, Daniel langsung masuk ke alam tidurnya. Pria itu terlihat damai sekali, seolah dirinya tak pernah memiliki masalah sedikit pun. Napasnya begitu teratur dengan posisi dada naik turun dan ada sedikit dengkuran kecil disana. Menandakan jika ia benar-benar terlelap tidur, seperti bukan orang yang baru saja meluapkan amarah.

Sepintas Byun Hee mengingat kembali saat Daniel sedang marah. Saat itu, ia benar-benar takut melihat Daniel karena amarahnya sungguh mengerikan. Pria itu terlihat seperti bukan dirinya dan tidak sadar, jika saat marah ia bisa menyakiti dirinya sendiri. Byun Hee pun jadi bertanya-tanya, benarkah Daniel marah perihal keterlambatannya. Mungkinkah klien mereka membatalkan kerjasamanya karena itu. Jika benar, maka tamatlah riwayatnya. Ia sungguh tak berniat datang terlambat, apa lagi sampai membuat Daniel marah seperti itu.

Satu jam berlalu dan selama itu Daniel masih tertidur dalam pangkuannya. Tangan Daniel masih saja menindih punggung tangannya yang ada di dahi. Pria dingin itu sedang tertidur tapi tangan Byun Hee begitu erat di genggam, seolah takut wanitanya akan pergi setelah ia tidur.

Dengan perlahan, Byun Hee mengelus lembut pipi Daniel menggunakan tangan kiri sembari terus menatap wajahnya yang tertidur. Saat ini, Daniel sungguh tenang dengan wajah yang begitu polos. Benar-benar sangat berbeda sekali ketika ia dalam keadaan bangun, membuat Byun Hee menyunggingkan senyum kecil di sudut bibirnya.

Di dalam ruangan ini hanya mereka berdua saja. Jun Goo belum kembali lagi setelah membawa kotak P3K itu. Byun Hee memperhatikan sekelilingnya. Ia merasa miris melihat ruangan ini. Semuanya berantakan dan kacau balau. Kondisinya benar-benar sudah tidak berbentuk lagi.

Hueekk

Tiba-tiba saja Byun Hee merasa mual. Ia pun segera menuntup mulutnya lalu meruntuk dalam hati. Mengapa rasa mualnya harus kambuh sekarang? Daniel masih tertidur di atas pangkuannya. Bagaimana kalau ia sampai bangun karena mual ini?

Hueekk

[ Dasar mual bodoh. Kenapa kau harus keluar sekarang ]

Rasa mual itu terus mendesak keluar membuat Byun Hee berusaha kuat untuk meredamnya. Namun hal itu sepertinya tidak berhasil. Dorongannya terlalu kuat hingga ia tidak akan bisa menahannya lebih lama.

Hueekk

Mualnya kembali lagi. Ia tak bisa terus bertahan disini, bisa-bisa Daniel sungguh akan terbangun.

Sembari mencoba menahan rasa mualnya, perlahan Byun Hee mengangkat dan memindahkan tangan Daniel yang menindih punggung tangannya. Ia letakkan tangan pria itu ke atas dada. Setelah berhasil, ia mencoba mengangkat kepalanya dari pangkuan dan meletakkan sebuah bantal sofa sebagai pengganti untuk alas kepalanya. Usahanya berhasil dan membuat Daniel tidak terbangun sedikit pun.

Byun Hee bergegas keluar dan segera mencari toilet terdekat. Mual ini benar-benar tidak ada habisnya, selalu saja membuatnya merasa tidak enak. Semua ini terjadi karena ia tidak meminum obatnya lagi.

~ My Secretary Secret ~

Choi Daniel baru saja terbangun dari tidur siangnya. Dia bangun lalu mendudukkan dirinya di sofa sembari mengumpulkan nyawanya kembali. Seketika ia teringat sesuatu lalu segera bangkit dari sofa.

"Dimana dia?"gumamnya sembari mengedarkan pandangan ke seluruh bagian ruang kantornya.

Dia mencari sosok wanita yang tadi menemaninya tertidur disini dan tidak menemukannya ketika bangun.

|| MY SECRETARY SECRET || END ✓||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang