MSS

558 57 4
                                    

[ Bad News or Good News ]

Selamat Membaca

>>> 0 <<<

"Selamat, anda POSITIF HAMIL.."

"APAA?"

Dua kata itu begitu sakral bagi seorang wanita yang tengah terkejut mendengar perkataan seorang dokter wanita yang tersenyum ke arahnya. Seolah itu adalah kabar yang sangat bahagia untuk wanita ini karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang ibu.

Mungkin bagi kebanyakan wanita pada umumnya akan bahagia mendengar kabar ini, namun berbeda dengannya. Bagaikan disambar petir di siang hari, ia begitu syok mendengar kabar yang baru saja diucapkan dokter wanita tersebut. Dunia kecil yang di miliki dan dibangunnya hancur seketika.

Dokter itu menatap pasiennya dengan dahi berkerut, "Nyonya, anda baik-baik saja?"

Ia merasa sedikit aneh dengan respon pasiennya setelah dirinya mengatakan kabar gembira tersebut. Pasiennya diam membisu dengan raut wajah syok seakan kabar yang disampaikannya barusan adalah kabar buruk.

"Nyonya.."tegur dokter itu.

"Eo-eoh maaf dokter, saya melamun.."wanita itu hanya tersenyum samar. "Kalau begitu, saya permisi dokter.."sambungnya.

Seperti tak berniat untuk berlama-lama di dalam ruangan bernuansa serba putih ini, wanita tersebut langsung pamit pada dokter yang telah memeriksanya tadi. Ia bangkit dari kursi yang di dudukinya, namun dokter dengan segera menghentikannya.

"Tunggu, Nyonya. Anda melupakan laporan kehamilannya juga obat untuk bayi anda.."cegah dokter itu lalu segera menyerahkan sebuah amplop cokelat yang berisi laporan kehamilannya serta sebuah botol berukuran kecil.

"Kamsahamnida.."ucapnya cepat setelah menerima kedua benda tersebut.

"Tolong, jaga kesehatan anda. Kurangi aktvitas bekerja yang terlalu berat dan perbanyaklah istirahat. Konsumsilah banyak buah dan sayuran segar serta air putih sebagai asupan gizi untuk bayi anda. Dan, tolong jangan sampai stres (atau memiliki beban pikiran yang terlalu berat), sebab di awal masa kehamilan hal itu sangat rentan untuk bayi anda.." lanjut dokter itu lagi.

Kepala wanita itu menunduk sedikit, "Baik, dokter. Saya mengerti.."

Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya, ia pun lalu keluar dan menghilang di balik pintu putih tersebut.

Wanita itu berjalan perlahan-lahan, selangkah demi selangkah di lorong rumah sakit setelah beberapa menit lalu keluar dari ruang dokter kandungan. Pandangannya kosong seperti tidak bernyawa. Seakan ia manusia yang tidak memiliki jiwa saat ini. Tidak ada ekspresi disana. Yang ada hanya kekosongan dan kesadaran yang belum pulih sepenuhnya.

Duk

"Yak..apa kau tidak punya mata? Kenapa berjalan sambil melamun. Ah~ menyusahkan saja.."gerutu seorang wanita berpakaian suster yang tidak sengaja ia tabrak.

Semua benda yang dipegang suster itu berserakan di lantai. Di bantu olehnya, ia memungut semua barang yang terjatuh sambil mengucapkan kata 'Maaf  ' berulang kali dengan mengangguk-anggukkan kepalanya terus menerus.

"Mianhaeyo..mianhae..mian..mian.."

"Sudah, tidak apa-apa. Lain kali gunakan matamu untuk melihat saat berjalan agar tidak menabrak orang lagi.."balas ketus suster itu.

Ucapannya seakan tidak di gubris, suster itu pun kembali marah. Setelah memungut barangnya yang jatuh, ia di tinggal pergi begitu saja oleh wanita yang menabraknya.

|| MY SECRETARY SECRET || END ✓||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang