Matahari yang menusuk matanya, membuat Andrew terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia tidak yakin apa yang baru saja ia lewati. Andrew merasakan sakit di seluruh tubuhnya tapi ia tidak dapat mengingat apapun. Padahal ia yakin bahwa dirinya tidak dalam keadaan mabuk semalam.
Andrew memijat kepalanya. Membayangkan dirinya yang bebas berkelana melintasi seluruh sudut bumi tanpa harus terjebak dalam balutan jas yang tidak seperti dirinya yang sesungguhnya.
Andrew bangun dari tempat tidur, berniat untuk membersihkan dirinya. Tapi, betapa terkejutnya ia mendapati tubuhnya tanpa pakaian apapun.
Memorinya kembali bersama keterkejutan yang masih menguasai Andrew. Ia kembali mengingat bagaimana Ruth menyentuhnya, memainkan tangan wanita itu di seluruh tubuhnya. Bagaimana nikmatnya ketika mereka melepaskan semuanya secara bersamaan. Andrew sudah mengingat segalanya.
Astaga, bagaimana Ruth pergi sebelum dirinya bangun dari tidurnya. Andrew menggerutu di dalam hati.
Andrew merasa harga dirinya seakan terkoyak hanya karna seorang wanita bayaran. Andrew tidak pernah ditinggalkan. Dan hebatnya Ruth meninggalkannya seorang diri di dalam kamar hotel. Demi Tuhan, siapa yang pelacur disini?
Memikirkannya, membuat Andrew pusing. Ia segera beranjak ke dalam kamar mandi. Andrew butuh air hangat untuk menyegarkan dirinya.
***
Pertama kalinya Ruth beraktivitas sambil senyum, itu sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu. Ia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya hari ini. Gelombang rasa sudah menghilang jauh sebelum ia harus menjadi wanita bayaran. Detak jantung yang selalu berdebar normal, kali ini berdetak kencang tak karuan. Pria tidak lagi mengganggunya, itu merupakan hal yang sangat baik. Tapi sejak tadi malam, sesuatu mulai mengusik pikirannya. Membuat kepalanya berdengung mengeluarkan suara-suara yang membuatnya pusing . Kehidupan tenangnya sudah berubah, bahkan kurang dari dua puluh empat jam.
Seharusnya Ruth tau, berhubungan dengan seorang Rusell akan membuat hidupnya tak lagi sama. Ia seharusnya tidak bersender di mobil itu, seharusnya ia tidak menggoda Anderew hingga mereka berakhir di sebuah kamar hotel mewah. Tapi apapun itu, Ruth tidak menyesali pilihannya. Karena ia adalah seorang wanita bayaran yang berbakat di atas ranjang dan kemampuan yang mendukung, semua pria pasti turut berebut hanya untuk disentuh olehnya. Dan Andrew tidak tau, kalau sebenarnya dirinya akan sebisa mungkin membuat pria itu tidak melupakan malam mereka yang menakjubkan.
"Kau lebih banyak diam hari ini. Ada apa?"
Ruth melirik Lynette yang bertanya kepadanya. Mereka bertemu di sebuah bar dua tahun yang lalu, dan sejak pertemuan mereka, Lynerte memutuskan untuk tinggal bersamanya untuk mengirit pengeluaran mereka. Lynette sangat genit sekaligus manis bagi Ruth. Wanita itu selalu punya cara agar dapat membawa beberapa pria bersamanya. Rambut panjangnya yang berwarna pirang kecoklatan dengan kaki ramping membuat siapa pun tidak akan menolak wanita itu. Ditambah tubuh tinggi dan postur yang bagus dengan senyuman menawan ia dapat menarik hati hampir setiap pria yang ditemuinya.
"Aku baik-baik saja." bahkan ia baru sadar dirinya tidak cerewet seperti biasanya.
"Kau terlihat aneh, Ruth."
"Aku hanya kelelahan. Aku akan pergi beristirahat sekarang," kata Ruth, senyuman terdengar di antara suaranya.
"Apa aku harus memapahmu hingga ke kamar?"
Ruth menjawab, "Aku tidak selemah itu, Lynette."
Ruth dapat mendengar Lynette tertawa sebelum ia kembali mengucapkan kalimatnya, "Aku hanya menawarkan kebaikanku, sayang."
"Kalau begitu kau bisa memutuskan untuk diam hingga keadaanku mulai membaik."
Ruth tidak mendengar Lynette menjawabnya.
"Kau juga harus beristirahat, Lynette. Kita harus bekerja malam ini, selamat tidur."
***
Andrew menghabiskan sorenya untuk menikmati secangkir kopi di sebuah starbuks. Pria itu bersandar di kursi. Salah satu kakinya berada di atas kaki lainnya. Matanya menatap kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan.
Tidak. Bekerja bukanlah alasan Andrew terjebak di kota ini. Ia hanya harus menghadiri pesta pernikahan sahabatnya yang gila---karena mengadakan pesta pernikahannaya di Vegas. Orang waras mana yang ingin menghabiskan uangnya hanya untuk melakukan resepsi pernikahan di sebuah kasino.
Andrew dapat mengenang apa yang terjadi padamya tadi malam. Ia menyukai kualitas semacam itu sebagai seorang pria.... Astaga! Apa yang baru saja ia pikirkan? Ia benar-benar harus menjauh dari semua ini sebelum semuanya terlambat. Rasa penasaran pada diri Ruth membuatnya tidak henti-hentinya memikirkan wanita itu. Apa yang sedang dilakukan wanita itu sekarang?
Namun, semakin Andrew berusaha melupakan malam menakjubkannya bersama Ruth, kehebatan wanita itu tadi malam melayang-layang dipikirannya. Ketika lidah Ruth mulai membelai permukaan kulitnya, sanggup membuat ia kehilangan kendali secepat angin. Ruth benar-benar dapat memanjakan pria seperti dirinya.
Andrew mengeluarkan sebungkus nikotin dari saku celana yang dikenakannya. Menyalakan sebatang tokok menggunakan pematik api, hingga dijejalkannya di antara bibirnya.
Andrew berusaha untuk objektif tapi ia menyadari bahwa itu tidaklah memungkinkan, karena semakin ia memikirkan Ruth, semakin ia tidak rela jika Ruth melakukan hal serupa kepada pria lain. Sesuatu yang cukup tidak masuk akal mengingat dirinya hanya menghabiskan semalam bersama Ruth. Bahkan mereka tidak mengenal lebih selain sebagai teman tidur. Jelas Andrew tahu perasaan jenis apa yang sedang menggerogoti jiwanya. Tidak mustahil jika ia menyukai Ruth sejak perjumpaan pertama mereka. Ruth terlalu cantik untuk diabaikan dan... terlalu seksi untuk tidak gunakan. Ia akan memiliki Ruth dengan caranya. Wanita itu pasti akan takhluk dalam pelukannya. Persetan dengan status Ruth yang bekerja sebagai pelacur.
Sebuah ide terlintas di pikiran Andrew. Rencana yang akan membuat Ruth masuk ke dalam kehidupannya. Dan dipastikan jika hal itu terjadi, Andrew tidak akan pernah melepaskan Ruth dari genggamannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Woman (Selesai)
RomansaKarya ini di privat acak, silahkan follow sebelum membaca ___________________________________ Ruth Smith, harus menjalani kehidupan barunya yang menyakitkan. Berkerja di jalanan bukanlah cita-citanya. Apalagi ia harus bekerja sebagai pelacur, ironis...